Deskripsi Penelitian Siklus II 1 Perencanaan Tindakan Siklus II

72 satu menujukkan rata – rata hasil prestasi belajar siswa kelas VA sudah mencapai KKM yaitu 7,71, namun persentase ketuntasan yang diperoleh siswa hanya 66,67. Padahal yang ditergetkan dalam penelitian ini sebesar 80 siswa sudah mencapai KKM. siklus II memenuhi kriteria ketuntasan maka guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencari sumber belajar lain selain buku paket. Siswa mencari di internet untuk memperoleh informasi pemahaman siswa lebih luas lagi mengenai materi pokok.

b. Deskripsi Penelitian Siklus II 1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Siklus II diadakan berdasarkan refleksi yang dilaksanakan pada siklus 1 yang pada hasilnya belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Pada siklus II peneliti bersama dengan guru merancang pembelajaran IPS pada materi peristiwa – peristiwa sekitar proklamasi dengan menggunakan active learning tipe talking stick. Perbedaan siklus I dan siklus II yaitu pada saat siswa menggulirkan tongkat maka harus dengan hitungan tiga kali baru boleh tongkat tersebut diberikan pada siswa lain. Seperti halnya dengan siklus I, pada siklus II ada beberapa tahap yang harus direncanakan oleh peneliti dan guru, diantaranya : a Peneliti bekerja sama dengan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran RPP. RPP yang dibuat sebanyak 2 buah untuk 2 pertemuan dengan menerapkan active learning tipe talking stick. b Peneliti bekerja sama dengan guru untuk mempersiapkan sumber belajar, materi pokok, lembar kerja siswa, media, dan alat bantu. Sumber belajar yang digunakan guru dalam siklus II adalah buku BSE IPS. Materi pokok 73 dikembangkan dalam RPP pada pertemuan pertama siklus II mengenai peristiwa – peristiwa penting sekitar proklamasi dan RPP pada petemuan 2 mengenal tokoh penting kemerdekaan dan sikap menghargai jasa tokoh kemerdekaan. Media yang digunakan guru pada pertemuan pertama siklus II adalah garis waktu. Kemudian pertemuan kedua guru menggunakan media big book. Alat bantu utama guru dalam pertemuan pertama siklus II adalah alat tulis, solasi, gunting dan tongkat Ahmad Soebarjo. Untuk pertemuan selanjutnya alat bantu yang diguanakan guru adalah alat tulis dan tongkat. c Peneliti bekerja sama dengan guru menyusun instrumen yang berupa tes pretasi belajar yang dilaksanakan di akhir siklus II. Instrumen soal berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 butir soal. Instrumen lainnya yaitu lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan yaitu siswa saat melakukan pembelajaran IPS dengan menerapkan active learning tipe talking stick. Catatan lapangan yang digunakan peneliti juga berfungsi untuk mencatat hal – hal penting mengenai situasi dan kondisi kelas. 2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi siklus II a Tindakan Siklus II Penelitian tindakan siklus II ini dilaksanakan berdasarkan RPP yang sebelumnya telah disiapkan oleh peneliti yang berkerja sama dengan wali kelas dan telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 7 dan 8 Februari 2017 yang menyesuaikan dengan materi dan silabus di SD N Baciro. Pelaksana tindakan dalam penelitian ini adalah guru 74 wali kelas VA SD N Baciro, sedangkan peneliti bertindak sebagai observer. Adapun tindakan – tindakan yang dilakukan sebagai berikut: 1 Pertemuan 1 2x35 menit Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2017 dengan materi pokok tentang peristiwa – peristiwa penting sekitar proklamasi. Pembelajaran dilaksanakan pada jam kedua dan ketiga dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, tepatnya pukul 08.10-08.45 dan setelah jam istirahat pukul 09.00-09.35. a Kegiatan awal Kegiatan pembelajaran IPS dimulai pukul 08.10 WIB. Siswa telah siap ditempat duduk masing – masing untuk memulai pembelajaran IPS. Guru menyiapkan siswa dengan bertanya “apa kalian sudah siap untuk belajar IPS?, keluarkan buku IPS kalian”. Setelah kondisi kelas siap untu menerima pembelajaran, guru langsung memasuki materi dengan mengingatkan siswa pada materi sebelumnya yaitu mengenai pembentukan PPKI dan sikap menghargai jasa pahlawan. Guru sedikit memberikan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan sebelumnya dengan bertanya “Siapa ketua PPKI ?”, “Kapan sidang PPKI berlangsung?”, “Apa bahasa Jepangnga PPKI ?”. Ternyata 80 siswa masih ingat tentang materi tersebut. b Kegiatan Inti i Tahap pertama yaitu siswa mendengarkan materi pokok dari guru. Memasuki kegiatan inti, di awal pembelajaran guru menyiapkan media garis waktu tentang peristiwa sekitar proklamasi. Siswa mengamati media 75 tersebut. Sebagai pengantar awal peristiwa proklamasi guru bertanya jawab dengan siswa tentang perang asia pasifik yang mengakibatkan jepang menyerah pada sekutu. Kegiatan tanya jawab dirasa mampu memancing keingintahuan siswa tentang peristiwa sekitar proklamasi. Lalu selama 15 menit pertama guru menerangkan materi peristiwa Rengasdengklok, dan detik – detik proklamasi. Guru sedikit memberikan pertanyaan “Siapa tokoh yang berperan dalam Rengasdengklok?”. Ada siswa yang menjawab “Soekarno, Pak”. Ternyata jawaban tersebut kurang lengkap. Kemudian guru menegaskan adanya beberapa tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok yaitu ada Ir. Soekarno, Moh Hatta, Suhud, Wikana, Ahmad Soebarjo dan lain – lain. Siswa terlihat sangat antusias mendengarkan cerita tentang peristiwa Rengasdengklok tersebut. ii Tahap kedua yaitu siswa diberi kesempatan membaca dan mempelajari materi. Siswa selalu diingatkan untuk membaca dan mempelajari materi pokok. Dengan membaca materi siswa juga dapat menambah wawasan tentang peristiwa detik – detik proklamasi. Guru menerangkan pada siswa tentang detik – detik proklamasi. Guru meyakinkan bahwa semua siswa telah benar – benar memahami isi materi tersebut dengan memberikan pertanyaan “apa kalian sudah paham ?”, “adakan yang perlu ditanyakan?”. Ternyata dari 21 siswa yang hadir tidak ada satupun yang ingin bertanya. Lalu guru menanggapi dengan kalimat “Jika tidak ada yang bertanya bapak yang akan bertanya kepada kalian, sekarang duduk yang rapi, tata tempat duduk kalian dengan benar”. 76 iii Tahap ketiga yaitu siswa menutup buku. Siswa masih terlihat membuka buku paket ketika guru memberikan pertanyaan. Bahkan dengan terang – terangan siswa meletakkan bukunya di atas meja dengan keadaan terbuka. iv Tahap keempat yaitu siswa menerima tongkat dari guru. Setelah siswa menempati tempat duduknya dengan rapi, guru mengeluarkan tongkat “Ahmad Soebarjo”. Siswa memberikan tongkat pada siswa yang lain harus dengan tiga ketukan setelah tiga ketukan tongkat bisa diberikan pada siswa lain . Lagu yang akan diputar adalah lagu “Hari Merdeka”. Siswa yang berada di bangku belakang sebelah kanan menerima tongkat pertama dan menjalankan tongkat tersebut dari satu siswa ke siswa yang lain. Lagu mulai diputar. Siswa menikmati lagu sambil bernyanyi. v Tahap kelima yaitu siswa menjawab pertanyaan dari guru. Suasana kelas terlihat sangat terkendali. Tiba – tiba tongkat berhenti pada salah satu siswa. Siswa mendengarkan dengan seksama pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan pertama adalah “pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadi peristiwa apa?”. Siswa yang mendapat giliran menjawab tersebut terdiam dan mengingat kembali nama peristiwa tersebut. Hingga beberapa detik ternyata siswa tersebut tidak bisa menjawab. Lalu siswa yang lain sudah siap mengacungkan jarinya ada 9 siswa yang berusaha untuk menjawab. Guru menunjuk salah satu diantara siswa tersebut menjawab “peristiwa Rengasdengklok, Pak”. Nah, benar sekali, lalu guru memberikan skor 1 pada siswa yang berhasil menjawab. 77 Gambar 7. Siswa lain berkesempatan menjawab pertanyaan vi Tahap keenam yaitu siswa mereflesksikan materi. Siswa belum terlihat merefleksikan materi peristiwa – peristiwa sekitar proklamasi yang disajikan oleh guru. vii Tahap ketujuh yaitu siswa menerima ulasan jawaban pertanyaan. Siswa menerima ulasan jawaban pertanyaan dari guru. Sebanyak 12 soal dari 15 soal yang telah disediakan telah terjawab. 9 soal dijawab dengan tepat dan 3 kurang tepat. 90 siswa sudah terlihat berusaha menjawab soal meski tekadang masih banyak yang salah juga. Guru memberikan ulasan dari semua pertanyaan yang telah dijawab oleh siswa. Guru juga menekankan setiap jawaban yang benar agar siswa selalu memahami materi. c Kegiatan Akhir Tahap kedelapan masuk dalam kegiatan akhir yaitu siswa menyimpulkan materi. Waktu pembelajaran IPS hampir selesai. Siswa menerima ulasan dari semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Lalu dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi pembelajaran secara lisan. 78 2 Pertemuan Kedua 2x35 menit Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 8 Februari 2017 dengan materi pokok tentang tokoh – tokoh yang berperan dalam kemerdekaan. Pembelajaran dilaksanakan pada pukul 09.35 - 10.45. Adapun kegiatannya sebagai berikut. a Kegiatan Awal Kegiatan pembelajaran IPS dimulai pukul 09.35. Siswa terlihat merapikan bangku mereka dan menata buku pelajaran IPS. Guru mengondisikan siswa yang sempat gaduh karena pergantian jam pelajaran. Setelah melihat semua siswa telah siap dengan buku dan duduknya masing – masing, pelajaran IPS pun dimulai. b Kegiatan Inti i Tahap pertama yaitu siswa mendengarkan materi pokok dari guru. Sebelum guru menjelaskan materi mengenai tokoh – tokoh yang berperan dalam kemerdekaan . Siswa mengamati sebuah gambar yang ada di big book. Guru menanyakan gambar pertama yang diamati oleh siswa kemudian guru bertanya pada salah satu siswa “siapa nama tokoh yang ada pada gambar ini ?”,kemudian siswa tersebut menjawab “Ir Soekarno, Pak”. Ternyata gambar Soekarno sudah tidak asing lagi bagi para siswa kelas VA. Lalu siswa membaca biodata Soekarno secara bergiliran dengan ditujuk oleh guru. Dengan sedikit membaca, guru menerangkan dan memperjelas siapa itu Soekarno, dimana beliau lahir dan apa saja peranan Ir. Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan. 79 Tidak selang beberapa lama, siswa melanjutkan mengamati gambar tokoh kemerdekaan. Guru kembali bertanya lagi “Siapa tokoh yang ada pada gambar in i?”. Dari 21 siswa yang hadir tidak satupun yang dapat menebak gambar tokoh tersebut. Sepertinya tokoh tersebut masih terasa asing dalam pengamatan para siswa. Gurupun menegaskan bahwa gambar yang sedang siswa amati saat itu adalah Sukarni. ii Tahap kedua yaitu siswa membaca dan mempelajari materi. Siswa diingatkan untuk membaca dan mempelajari materi pokok. Siswa membaca dan memahami biodata dan peranan tokoh tersebut selama masa perjuangan. Dalam kegiatan ini siswa memahami dan mengenal tokoh pahlawan sebanyak 10 yaitu Soekarno, Moh. Hatta, Sukarni, Ahmad Soebarjo, Latief Hidraningrat, Wikana, Soepomo, Chaerul Saleh, Fatmawati dan Moh. Yamin. Kegiatan ini berlangsung sekitar 15 menit pertama awal pembelajaran. Guru meyakinkan bahawa semua siswa telah memahami materi yang mereka pelajari. iii Tahap ketiga yaitu siswa menutup buku. Siswa memasukkan sumber belajar berupa buku referensi ke dalam tas masing – masing. Siswa sudah menutup semua buku dan segala sumber belajar. iv Tahap keempat yaitu siswa menerima tongkat dari guru. Tongkat yang diberikan guru adalah tongkat Moh. Yamin. Siswa yang duduk di belakang sebelah kiri, tongkat berjalan dari belakang ke samping kanan dan ke depan. Tongkat dapat diberikan pada siswa lain jika sudah ada tiga 80 ketukan.Lagu yang akan mengiringi siswa saat memberikan tongkat adalah lagu “Garuda Pancasila”. Gambar 8. Siswa memberikan tongkat v Tahap kelima yaitu siswa menjawab pertanyaan dari guru. Ketika lagu “Garuda Pancasila” diperdengarkan siswa dengan penuh semangat dan tiba – tiba lagu berhenti. Siswa pertama mendapat giliran menjawab pertanyaan dari guru dengan pertanyaan “siapa tokoh yang menjahit bendera pusaka saat proklamasi kemerdekaan? ”. Kemudian siswa tersebut menjawab dengan penuh percaya diri“Ibu Fatmawati, Pak”. Dan ternyata jawaban siswa tersebut tepat sehingga siswa mendapat skor 1 dari hasil ia menjawab pertanyaan tersebut. Lalu lagu kembali diputar. Tongkat kembali bergulir dari satu siswa ke siswa lain dengan tiga ketukan. Tiba – tiba tongkat berhenti dan siswa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan kedua dari guru. Pertanyaannya adalah “Siapa tokoh yang berperan membacakan teks proklamasi?”. Siswa tersebut berpikir sejenak dan 81 menjawab “Ir. Soekarno”. Jawaban terebut sangat tepat. Pertanyaan yang berhasil dijawab siswa ada 15 pertanyaan. Namun tidak semuanya dapat dijawab dengan benar. 12 soal berhasil dijawab dengan tepat sementara 3 lainnya kurang tepat. vi Tahap keenam yaitu siswa merefleksikan materi. Siswa sudah dibimbing guru untuk merefleksikan materi dengan memberi kesan selama pembelajaran berlangsung, tetapi yang terlihat hanya 45 siswa yang melakukan refleksi. vii Tahap ketujuh yaitu siswa menerima ulasan jawaban pertanyaan dari guru. Kemudian guru memberi ulasan dari setiap jawaban yang telah siswa jawab. Baik dari jawaban yang tepat maupun kurang tepat. Dengan ulasan tersebut siswa telah benar – benar memahami materi. c Kegiatan akhir Di akhir pembelajaran termasuk dalam tahap kedepalan kegiatan talking stick. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama. Kesimpulan diberikan siswa melalui lisan . Selama 30 menit siswa diberi kesempatan untuk mengerjakan soal post test siklus II. Setelah semua siswa mengumpulkan hasil post test guru menutup pembelajaran dan melanjutkan dengan pembelajaran mata pelajaran lainnya. b Pelaksanaan Observasi Siklus II 1 Observasi Pertemuan 1 Observasi yang dilakukan peneliti pada kegiatan siswa saat pembelajaran IPS dengan menggunakan active learning tipe talking stick ada delapan aspek. 82 Aspek pertama yang diamati adalah aspek mendengarkan materi pokok. Pada aspek ini siswa telah bersungguh – sungguh mendengarkan materi tentang peristiwa - peristiwa penting sekitar proklamasi. Materi tersebut disampaikan oleh guru dengan menggunakan media garis waktu. Aspek kedua yaitu membaca dan mempelajari materi. Pada aspek ini siswa sudah terlihat membaca dan mempelajari materi peristiwa - peristiwa penting sekitar proklamasi dalam buku sumber belajar siswa. aspek ketiga yaitu menutup buku. Hanya sekitar 40 siswa saja yang sudah menutup buku saat guru memulai memberikan pertanyaan. 60 lainnya masih terlihat sesekali membuka buku untuk mencari jawaban pertanyaan. Aspek selanjutnya yaitu menerima tongkat. Siswa yang berada di bangku belakang sebelah kanan menerima tongkat pertama dan menjalankan tongkat tersebut dari satu teman ke teman yang lain. Aspek kelima yaitu menjawab pertanyaan. Siswa telah berusaha menjawab 12 pertanyaan yang diberikan oleh guru, 9 diantaranya dapat dijawab dengan tepat dan 3 lainnya kurang tepat. Aspek keenam yaitu merefleksikan materi. Siswa belum terlihat merefleksikan materi peristiwa – peristiwa sekitar proklamasi yang disajikan oleh guru. Aspek ketujuh yaitu menerima ulasan mengenai jawaban pertanyaan Siswa telah menerima ulasan dari setiap pertanyaan yang diberikan oleh guru baik pertanyaan yang dijawab benar maupun salah. Aspek terakhir yang diamati oleh peneliti yaitu merumuskan kesimpulan. Dengan bimbingan guru siswa merumuskan kesimpulan di akhir pembelajaran. Kesimpulan diberikan siswa secara lisan. 83 2 Observasi Pertemuan II Observasi siswa pada pertemuan kedua siklus II ada 8 aspek yang diamati oleh peneliti. Yang pertama adalah mendengarkan materi pokok. Siswa menedengarkan materi pokok mengenai tokoh – tokoh peristiwa penting proklasmasi selama 15 menit. Aspek kedua yaitu membaca dan mempelajari materi. Siswa membaca dan mempelajari materi utama mengenai tokoh – tokoh peristiwa penting proklasmasi dari sumber belajar yaitu buku paket. Aspek ketiga yaitu menutup buku. Siswa menutup semua buku dan bahan ajar saat guru memberikan pertanyaan. Aspek keempat yaitu menerima tongkat. Siswa yang duduk di belakang sebelah kiri, tongkat berjalan dari belakang ke samping kanan dan ke depan. Siswa memberikan tongkat pada teman sebelahnya setelah tiga ketukan. Aspek selanjutnya yaitu menjawab pertanyaan. Siswa menjawab 15 pertanyaan yang diberikan oleh guru 12 diantaranya dapat dijawab dengan tepat dan 3 butir soal kurang tepat. Aspek keenam yaitu merefleksikan materi. Hanya terlihat 45 siswa yang merefleksikan materi pada pertemuan terakhir dengan memberi tanggapan dan kesan – kesan selama mengikuti pembelajaran. Refleksi dilakukan secara lisan. 55 siswa bahkan tidak mempedulikan guru ketika membimbing siswa merefleksikan materi. Aspek ketujuh yaitu menerima ulasan mengenai jawaban pertanyaan. Siswa menerima ulasan materi dari setiap pertanyaan yang telah dijawab baik pertanyaan yang benar maupun salah. Aspek terakhir yaitu merumuskan kesimpulan. Di akhir pembelajaran, siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. 84 Setelah kegiatan menyimpulkan materi, siswa mengerjakan soal post test siklus II. Berdasarkan hasil post test siklus II, prestasi belajar IPS siswa selalu meningkat. Berikut tabel rentang nilai IPS siswa pada siklus II. Tabel 11. Data Rentang Nilai Siklus II Nilai Frekuensi 6,1 - 7 2 7,1 – 8 4 8,1 – 9 11 9,1 – 10 4 Selain data dalam bentuk tabel diatas, data rentang nilai siklus II juga disajikan dalam bentuk diagram histogram seperti gambar di bawah ini. Gambar 9. Diagram Histogram Rentang Nilai Siklu s II Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel dan histogram di atas dapat dilihat bahwa siswa yang memperoleh nilai 6,1 – 7 sebanyak 2 siswa, 7,1 – 8 sebanyak 4 siswa, 8,1 – 9 sebanyak 11 siswa dan 9,1 – 10 sebanyak 4 siswa . Dari 2 4 6 8 10 12 6,1 - 7 7,1 – 8 8,1 – 9 9,1 – 10 Data Rentang Nilai Siklus II Frekuensi Nilai 85 data tersebut maka dapat dilihat bahwa modus nilai yang diperoleh siswa berada pada rentang nilai 8,1 – 9. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa jumlah siswa paling banyak mendapatkan nilai antara 8,1 – 9. Jika dilihat rata – rata prestasi belajar yang diperoleh siswa pada post test siklus II telah mencapai nilai diatas KKM yaitu 8,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 90,48. Persentase tersebut menggambarkan sebanyak 19 siswa dari 21 siswa telah tuntas mengikuti pembelajaran IPS dengan menggunakan metode talking stick. Sedangkan sebesar 9,52 atau sebanyak 2 siswa belum tuntas mengikuti pembelajaran IPS. Prestasi belajar IPS yang diperoleh pada siklus II jika dibandingkan dengan prestasi belajar IPS siswa pada saat pra tindakan dan siklus I sebagai berikut: Tabel 12. Perbandingan Prestasi Belajar Siswa pada Pra Tindakan, Siklus 1, dan Siklus II Ketuntasan Tindakan Tuntas Belum Tuntas Rata – Rata Pra tindakan 5 23,8 16 76,2 6,55 Siklus I 14 66,67 7 33,33 7,71 Siklus II 19 90,48 2 9,52 8,56 Jika disajikan dalam bentuk diagram histogram maka akan terlihat jelas peningkatan persentase ketuntasan pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Berikut adalah gambar diagram histogram yang menunjukkan persentase ketuntasan. 86 Gambar 10. Perbandingan persentase ketuntasan Selain perbandingan persentase ketuntasan berikut disajikan perbandingan rata – rata prestasi belajar siswa pada pra tindakan, siklus 1, dan siklus II Gambar 11. Perbandingan Rata – Rata Prestasi Belajar IPS 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00 Pra tindakan Siklus I Siklus II Persentase ketuntasan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Pra tindakan Siklus I Siklus II Rata - Rata Prestasi Belajar IPS 87 Berdasarkan tabel dan diagram histogram di atas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase ketuntasan prestasi belajar siswa dari pra tindakan, siklus I, dan siklus II. Pada pra tindakan persentase siswa yang tuntas sebesar 23,8 naik menjadi 66,67 pada siklus I dan naik lagi menjadi 90,48. Selain persentase ketuntasan belajar siswa, dapat dilihat bahwa rata – rata prestasi belajar siswa meningkat dari saat pra tindakan , siklus I, dan siklus II. Pada saat pra tindakan rata – rata prestasi belajar siswa hanya sebesar 6,55, pada siklus I sebesar 7,71, dan siklus II menjadi 8,56. Pada tindakan siklus 1 meskipun nilai rata – rata yang diperoleh siswa sebesar 7,71 tetapi persentase ketuntasan belum mencapai 80, maka siklus I belum dikatakan berhasil. Pada siklus II diperoleh nilai rata – rata siswa sebesar 8,56 dengan persentase ketuntasan sebesar 90,48. Dengan nilai rata – rata dan persentase yang telah dicapai siswa pada siklus II telah mencapai kriteria ketuntasan, maka siklus dikatakan berhasil dan dapat dihentikan. 3 Refleksi Siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan pada siklus I. Peneliti bekerja sama dengan guru memilih cara yang lebih baik pada siklus II. Dalam siklus II ada sedikit perbedaan perlakuan yang diberikan oleh guru terhadap siswa. yang semula siswa memberikan tongkat pada siswa disebelahnya dengan sangat cepat bahkan dilempar, kini pada siklus II dilaksanakan dengan mengitung tiga ketukan setelah itu tongkat boleh diberikan pada siswa lainnya. Cara ini dilakukan agar saat siswa mendengarkan lagu yang diputar tidak terjadi kegaduhan. Sehingga pembelajaran IPS akan lebih bermakna dan memperoleh hasil yang baik 88 pula. Berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan, terdapat salah satu aspek dalam pembelajaran active learning tipe talking stick yang belum tercapai secara optimal. Tabel 13. Refleksi siklus II dan Ketercapaian Aspek yang belum optimal tercapai Ketercapaian a. Siswa melakukan refleksi di akhir pembelajaran. Hanya terlihat 45 siswa yang merefleksikan materi pada pertemuan terakhir dengan memberi tanggapan dan kesan – kesan selama mengikuti pembelajaran. Refleksi dilakukan secara lisan. 55 siswa bahkan tidak mempedulikan guru ketika membimbing siswa merefleksikan materi.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Jatipohon Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 15

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 Peningkatan Motivasi Belajar Ips Melalui Metode Talking Stick Pada Siswa Kelas 4 SD Negeri 3 Jatipohon Grobogan Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 14

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 0 13

PENINGKATAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 Peningkatan Kerjasama Dan Hasil Belajar Ips Melalui Model Talking Stick Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Barenglor Klaten Utara Tahun 2013/2014.

0 1 11

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING SISWA KELAS V SD N NGENTAKREJO.

0 1 136

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN TALKING STICK DI SEKOLAH DASAR

0 0 13

Peningkatan Prestasi Belajar Materi Rasul-rasul Allah melalui Model Talking Stick pada Siswa Kelas V SD

0 0 6

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS V SD

0 0 8

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VII F SMP N 2 SRANDAKAN

0 0 8