Evaluasi Pemasaran jaringan Menjelaskan model-model probabilitas

142

A. Evaluasi Pemasaran jaringan

Evaluasi terhadap bentuk pemasaran jaringan sebagai salah satu bentuk dari usaha membangun jaringan. Pemasaran jaringan atau yang lebih dikenal dengan MLM, saat ini banyak terdapat praktek-praktek yang menyimpang dari tujuan semula sebagai bentuk penjualan dari produk. Sehingga hal ini merupakan sisi negative dari MLM yang perlu diketahui. Dalam kegiatan membangun jaringan tentunya banyak nilai-niali yang tetap dibangun oleh sebagian orang sebagai wujud kekonsistenan dalam menjaga persahabatan, selain itu juga terdapat banyak orang yang mengabaikan panajangnya usia persahabatan itu hanya dengan menodai hubungan itu dengan praktek-praktek yang tidak terpuji. Seperti adanya ketidakjujuran, bersaing secara tidak sehat dan lain sebagainya. Berbicara mengenai MLM, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa MLM tumbuh dengan cara mengeksploitasi hubungan yang dimiliki oleh setiap orang. Jika anda ingin menjadi anggota MLM, maka anda harus siap memandang eksploitasi terhadap hubungan sebagai bagian di dalam ”membangun bisnis”. Banyak orang MLM akan mengatakan bahwa ini adalah pembuatan jejaring. Faktor hubungan Setelah seseorang menjadi distributor, maka langkah berikutnya adalah membuat orang-orang mempunyai hubungan dengan dia mau datang pada pertemuan-pertemuan yang mengajak mereka untuk bergabung. Karena sasarannya adanya orang yang mempunyai hubungan, maka biasanya mereka mau datang karena memandang hubungan tersebut. Hal ini memang tidak bisa dihindari. Kadang kala, proses prekrutan ini terlihat sangat tidak masuk akal dan hanya mempromosikan materialisme dan keserakahan. Akhirnya, beberapa orang yang memiliki hubungan dekat akan menjadi terganggu. Hal ini lebih baik karena kekecewaan ini terjadi sebelum mereka sempat 143 bergabung. Mereka hanya merasa tidak suka dengan cara mereka ”dipaksa” datang pada pertemuan perekrutan. Banyak orang yang mengalami kerenggangan bahkan putus hubungan dengan keluarga dan teman-teman mereka karena keterlibatan mereka dalam MLM. Sahabat sejak kecil dipandang sebagai suatu prospek bisnis. Komunitas dianggap sebagai ”pasar” yang berpotensi mendatangkan keuntungan. Dengan berubahnya cara pandang ini pasti akan mengubah motivasi seseorang. Perubahan motivasi akan membuat orang menjadi curiga dan akhirnya terjadilah perpecahan. Cuci otak yang menekankan bahwa semua orang dianggap sebagai suatu prospek seringkali dinyatakan dengan cara yang sedikit berbeda. Para motivator dari MLM akan menekankan bahwa Anda akan memberikan bantuan yang tidak berniali kepada orang yang akan anda ajak. Akibatnya, ada dua golongan orang berbeda yang menaggapi hal ini. Golongan pertama adalah golongan yang menganggap semua orang yang mempunyai hubungan dengan mereka sebagai prospek. Sedangkan golongan yang kedua menganggap mereka sedang menolong atau memberikan jasa kepada orang yang mereka ajak. Yang perlu ditekankan disini, bagaimana golongan seseorang, mereka akan tetap menganggap bahwa orang-orang yang mempunyai hubungan dengan mereka adalah prospek. Dan ini memiliki risiko yang sangat besar untuk menghancurkan hubungan yang telah ada. MLM, materialisme dan keserakahan Para setiap proses perekrutan, para distributor MLM sering kali lebih mempromosikan kemungkinan untuk mendapatkan kekayaan dengan cepat dan mudah daripada mempromosikan kehandalan produk yang dijual. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa promosi yang dilakukan lebih menggarap sisi materialisme dan keserakahan seseorang daripada memberi pengetahuan tentang produk yang ada. 144 Anda bisa mengambil sembarangan brosur dan anda akan menemukan kampanye yang nyata dari materialisme dan keserakahan. Biasanya, mereka menawarkan impian untuk mempunyai rumah mewah, mobil mewah kapal pribadi. Hal ini kelihatannya tidak ada hubungannya dengan MLM, tetapi hampir semua brosur MLM menawarkan hal yang seperti ini. Kita dapat mengetahui dengan jelas bahwa hampir semua perusahaan MLM akan mempromosikan produk mereka dengan cara menjual mimpi yang penuh dengan materialisme dan keserakahan. Sering kali perusahaan MLM akan menggunakan istilah kebersamaan di dalam mencapai sukses bersama. Pertanyaan yang harus dijawab adalah apakah semua orang yang ada di level atas berfikir tentang kesuksesan orang-orang yang ada dibawah mereka? Ataukah mereka hanya berfikir tentang kesuksesan orang-orang yang levelnya berada di bawah mereka.

B. Networking dalam bisnis