90 Gambar 8.1.
Perencanaan dan pengendalian operasi
B. ANALISIS ASPEK OPERASI
1. Disain Produk.
Bentuk dan ukuran produk akan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam hubungannya dengan program pemasaran produk
perusahaan tersebut. Bentuk dan ukuran produk yang serasi serta sesuai dengan selera konsumen akan lebih cepat dan mudah terjual
daripada bentuk dan ukuran produk yang tidak disukai oleh para konsumen.
Penyusunan desain bentuk dan ukuran produk ini disamping merupakan faktor teknis juga mengandung unsur seni, maka dalam
penyusunan desain bentuk dan ukuran produk dalam suatu perusahaan diperlukan adanya dasar pengetahuan teknis dan
arsitektur yang memadai. Termasuk di dalam masalah penyusunan desain bentuk dan ukuran
produk ini adalah masalah kualitas dari produk yang akan diproduksikan oleh perusahaan yang bersangkutan. Pengertian
Rencana dan ramalan bisnis
Rencana operasi jangka panjang kapasitas; lokasi; tata ruang;
kualitas; metode Jadwal operasi
jadwal produksi induk; jadwal terperinci
Pengendalian operasi pengendalian kualitas, manajemen
bahan produksi Output buat
pelanggan
91 kualitas produk ini adalah suatu jumlah dari atribut yang dimiliki oleh
produk yang bersangkutan.
2. Peramalan Permintaan.
Peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwa-peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data histories dan
memproyeksikannya ke masa depan dengan beberapa bentuk model matematis. Bisa jadi berupa prediksi subyektif atau intuitif tentang
masa depan. Atau peramalan bisa mencakup kombinasi model matematis yang disesuaikan dengan penilaian yang baik oleh manajer.
Peramalan biasanya dikelompokkan oleh horison waktu masa depan yang mendasarinya. Tiga kategori yang bermanfaat bagi manajer
operasi adalah: a. Peramalan jangka pendek, rentang waktunya mencapai satu tahun
tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan jangka pendek digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja,
jumlah tenaga kerja, penugasan dan tingkat produksi. b. Peramalan jangka menengah, peramalan jangka menengah
biasanya berjangka tiga bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini sangat bermanfaat dalam perencanaan penjualan, perencanaan
dan penganggaran produksi, penganggaran kas, dan menganalisis berbagai rencana operasi.
c. Peramalan jangka panjang, rentang waktunya biasanya tiga tahun atau lebih; digunakan dalam merencanakan produk baru,
pengeluaran modal, lokasi fasilitas, atau ekspansi dan penelitian serta pengembangan.
3. Perencanaan Kapasitas.
Jumlah suatu produk yang dapat diproduksi oleh suatu perusahaan pada kondisi kerja normal merupakan kapasitasnya. Kapasitas suatu
perusahaan bergantung pada seberapa banyak orang yang
92 diperkerjakan serta jumlah dan ukuran fasilitasnya. Perencanaan
kapasitas berarti menjamin bahwa suatu kapasitas perusahaan sedikit melebih permintaan normal akan produk-produknya. Jika kapasitas
terlalu kecil untuk dapat memenuhi permintaan, perusahaan harus dapat mengalihkan konsumennya. Jika kapasitas melebihi permintaan,
perusahaan akan menghaamburkan uang dengan cara memelihara suatu pabrik yang terlalu besar, dengan memelihara permesinan dalam
lini secara berlebihan atau dengan cara memperkerjakan terlalu banyak pekerja.
4. Pola Produksi.
Pola produksi didefinisikan sebagai ditribusi dari tahunan ke dalam periode yang lebih kecil. Misalnya bulanan atau mingguan atau unit
waktu yang lainnya. Dengan demikian yang dimaksud dengan pola produksi ini adalah bagaimana jumlah produksi selama satu tahun ini
akan didistribusikan ke dalam masing-masing bulan, minggu dan sebagainya.
Secara umum terdapat tiga pola produksi yang ada dalam perusahaan, yaitu:
a. Pola produksi konstan Pola produksi konstan merupakan suatu distribusi dari jumlah
produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan-ke bulan tersebut adalah sama
atau relatife sama b. Pola produksi bergelombang
Pola produksi bergelombang merupakan suatu distribusi setiap bulan, dimana jumlah produksi dari bulan ke bulan tersebut adalah
selalu berubah mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan yang bersangkutan.
93 c. Pola produksi moderat
Pola produksi moderat nerupakan suatu distribusi jumlah produksi selama satu tahun ke dalam jumlah produksi setiap bulan di mana
baik jumlah produksinya maupun jumlah persediaan barang jadi yanga da dalam perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah-
ubah untuk menutup perubahan-perubahan yang ada di dalam penjualan produk perusahaan tersebut.
5. Perencanaan Lokasi.
Pabrik sebagai tempat dari fungsi teknis perusahaan berada, sangat penting untuk direncanakan lokasinya dengan tepat. Apabila di dalam
pemilihan lokasi pabrik ini manajemen perusahaan tidak dapat menyusun pertimbangan dan analisis yang cukup teliti, maka akan
terjadi adanya kemungkinan kesalahan dalam penentuan pemilihan lokasi pabrik.
Faktor-faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik:
a. lokasi sumber bahan baku b. lokasi pasa produk perusahaan
c. fasilitas transportasi dan biayanya d. tersedianya tenaga kerja
e. adanya pembangkit tenaga f. peraturan dan pajak lokal
g. kondisi kehidupan masyarakat
6. Layout.
Apabila lokasi telah ditentukan, maka manajer harus memutuskan tata ruang atau layout dari pabrik. Layout menentukan apakah suatu
perusahaan dapat cepat tanggap dan efisien terhadap permintaan konsumen atas lebih produk yang berbeda atau apabila sadar bahwa
mereka tidak dapat menyamai kecepatan produksi para pesaingnya.
94 Perencanaan tata ruang untuk memproduksi barang
Dalam fasilitas yang memproduksi barang-barang, tata ruang harus direncanakan dalam tiga jenis ruang yang berbeda,
a. tata ruang untuk proses; pengaturan kegiatan produksi yang
mengelompokkan peralatan dan orang-orangnya berdasarkan fungsinya.
b. tata ruang selular; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang
untuk memindahkan satu keluarga produk melalui alur yang sejenis.
c. tata ruang produk; pengaturan kegiatan produksi yang dirancang
untuk memindahkan sumber daya melalui serangkaian tehap yang lancar dan tetap.
d. lini perakitan; tata ruang produk yang memindahkan produknya
tahap demi tahap melalui suatu pabrik dalam ban berjalan atau peralatan lain sampai barang tersebut jadi.
Gambar 8.2. Tata ruang proses untuk bengkel kayu
Tanda panah mengindikasikan alur kerja yang unik bagi setiap produk
Produk x Daerah
Pengger gajian
Daerah Pengam
plasan
Penerimaan barang
mentah Daerah
Pengeboran Daerah
Pengecatan Daerah
pengiriman
Daerah Pengepakan
Daerah perakitan Produk Y
Kantor Kepada
pelanggan
95 Gambar 8.3.
Tata ruang selular untuk bengkel kayu Tanda panah mengindikasikan alur kerja yang unik bagi setiap produk
Perencanaan tata ruang untuk memproduksi jasa Perusahaan-perusahaan jasa menggunakan beberapa tata ruang
seperti halnya perusahaan yang memproduksi barang-barang. Dalam sistem kontak rendah, misalnya, fasilitas harus diatur untuk
meningkatkan produksi jasa. Sedangkan untuk sistem kontak tinggi harus diatur untuk memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
7. Denah Lokasi.
Denah lokasi diperlukan sebagai bentuk gambaran dari tata ruang tempat kegiaan produksi. Denah yang dibuat dapat lebih memudahkan
proses pengerjaan tata ruang produksi. Karena dalam denah lokasi telah digambarkan tempat-tempat atau posisi yang akan dijadikan
sebagai tempat peletakan alat-alat produksi. Sehingga ketika dilakukan penataan ruangan, maka dapat langsung dilakukan penataan sesuai
dengan yang telah digambarakan.
Pengeboran
kantor
Pengemasan
Perakitan
Gergaji pengecatan
Sel produk y
Gergaji Pengemasan
Ampelas
Pengecatan
Masukan Penerimaan
bahan mentah Daerah
Pengiriman Kepada
pelanggan
96 8.
Penentuan Jumlah Peralatan. Jumlah peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat
tergantung dari kebutuhan produksi itu. Apabila dalam ruangan itu bagian pemotongan kayu, maka peralatan yang dibutuhkan adalah
mesin pemotong, gergaji, palu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan ruangan yang lain, akan membutuhkan jumlah peralatan
sesuai deng pekerjaan yang dilakukan.
9. Luas Area.
Luas area menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi. Karena apabila luas area tidak mencukupi akan mengganggu aktivitas
produksi. Untuk itu penentuan luas area untuk kegiatan produksi harus diperhitungkan dengan matang. Unit-unit produksi harus jelas
ukurannya sehingga dapat dilakukan perkiraan terhadap luas area yang diperlukan.
C. RENCANA OPERASI