96 8.
Penentuan Jumlah Peralatan. Jumlah peralatan yang digunakan dalam kegiatan produksi sangat
tergantung dari kebutuhan produksi itu. Apabila dalam ruangan itu bagian pemotongan kayu, maka peralatan yang dibutuhkan adalah
mesin pemotong, gergaji, palu dan lain sebagainya. Begitu juga dengan ruangan yang lain, akan membutuhkan jumlah peralatan
sesuai deng pekerjaan yang dilakukan.
9. Luas Area.
Luas area menjadi hal yang sangat penting dalam proses produksi. Karena apabila luas area tidak mencukupi akan mengganggu aktivitas
produksi. Untuk itu penentuan luas area untuk kegiatan produksi harus diperhitungkan dengan matang. Unit-unit produksi harus jelas
ukurannya sehingga dapat dilakukan perkiraan terhadap luas area yang diperlukan.
C. RENCANA OPERASI
1. Penjadwalan. Apabila rencana telah mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan
dan merinci maksud dari penggunaannya untuk mencapai tujuan suatu perusahaan, para manajer harus mengembangkan daftar jam untuk
mendapatkan sumber daya. Aspek operasi ini disebut penjadwalan. Jadwal produksi induk adalah jadwal yang memperlihatkan produk
mana yang akan diproduksi, kapan produksi akan dimulai, dan sumber daya apa yang akan digunakan.
2. Manajemen Persediaan. Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal di banyak
perusahaan, mencerminkan sebanyak 40 dari total modal yang diinvestasikan. Semua organisasi mempunyai beberapa jenis system
perencanaan dan pengendalian persediaan. Berikut adalah fungsi dari persediaan:
97 a.
Untuk memberikan stok barang-barang agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan timbul dari konsumen
b. Untuk memasangkan produksi dengan distribusi
c. Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah
d. Untuk melakukan hedging terhadap inflasi dan perubahan harga
e. Untuk menghindari dari kekurangan stok yang terjadi karena cuaca,
kekurangan pasokan dll. f.
Untuk menjaga agar operasi dapat berlangsung dengan baik. Berdasarkan jenisnya, persediaan dapat dibedakan dalam empat
kategori, yaitu persediaan bahan mentah, persediaan barang-barang dalam
proses, persediaan
MRO perlengkapan
pemeliharaanperbaikanoperasi dan persediaan barang jadi.
3. Manajemen Proyek. Seringkali proyek satu waktu adalah tantangan yang berat untuk
manajer operasi. Proyek khusus yang memerlukan waktu bulanan, atau tahunan biasanya dibuat di luar system produksi normal.
Organisasi proyek dalam perusahaan adalah menetapkan guna menangani banyak pekerjaan dan seringkali dibubarkan pada saat
proyek telah selasai. Manajemen proyek besar mencakup tiga fase: a.
Perencanaan; ini meliputi penetapan tujuan, pendefinisian proyek, dan organisasi tim
b. Penjadwalan; ini menhubungkan orang, uang, dan supplies ke
aktivitas khusus dan menghubungkan aktivitas dengan yang lainnya
c. Pengendalian; disinilah perusahaan mengawasi sumber dayanya,
biayanya, kualitas dan anggaran.
4. Pengawasan Kualitas. Kualitas sebuah produk atau jasa sangat perlu diperhatikan.
Dengan baiknya kualitas yang diberikan kepada konsumen, maka
98 akan medatangkan kepuasan pada mereka. Pada proses produksi
kegiatan pengawasan kualitas sering dilakukan. Ini dilakukan sebagai upaya menjaga kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Manajemen kualitas total mencakup semua kegiatan yang
diperlukan untuk menempatkan barang atau jasa berkualitas tinggi ke dalam tempat pasar. Dengan memonitor produk dan jasanya, suatu
perusahaan dapat mendeteksi kesalahan dan membuat koreksinya. Akan tetapi, pertama-tama, para manajer harus menetapkan standar
dan pengukuran kualitas secara spesifik.
5. Metoda Jaminan Mutu Sistem Standar. Kompetisi yang semakin intens telah merangsang beberapa
pertimbangan baru dalam manajemen kualitas. Di antara pertimbangan tersebut adalah timbulnya standar kualitas internasional dan
perancangan kembali secara radikal dari proses-proses bisnis untuk memperbaiki produk. Pendekatan ketiga menekankan pada kebutuhan
akan program-program perbaikan kualitas untuk menunjukkan manfaat moneter.
ISO 9000 Suatu program sertifikasi yang memperlihatkan kenyataan bahwa
suatu pabrik, laboratorium atau kantor telah memenuhi serangkaian persyaratan manajemen kualitas yang ditetapkan oleh International
Organization for Standardization. ISO 9000 memudahkan perusahaan
untuk mendemonstrasikan bahwa mereka telah mengikuti prosedur yang didokumentasikan untuk pengujian produk, pelatihan pekerja,
menyimpan berkas, dan memperbaiki kerusakan produk. Untuk mendapatkan sertifikat, perusahaan harus mendokumentasikan
prosedur-prosedur yang diikuti oleh para pekerja pada setiap tahap produksi.
99
D. PENGELOLAAN KUALITAS