Tingkat Kesukaran Butir Soal

69 Tabel 8. Kategori Tingkat Kesukaran Soal Siklus I dan II Indeks Tingkat Kesukaran T Kategori Soal Nomor Butir Soal Siklus I Siklus II Antara 0,70 – 1,00 Mudah 10 4,15 Antara 0,30 – 0,69 Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9 1,2,3,5,6,7,8,9,11 ,12,13,14,16,20 Antara 0,00 – 0,29 Sukar - 10 Instrumen terbagi atas soal siklus I dan siklus II. Soal siklus I membahas mengenai Pengertian Makanan Cepat Saji, sedangkan soal pada siklus II membahas mengenai Teknik Olah dan Kemasan Makanan Cepat Saji. Hasil analisis menggunakan program iteman menunjukkan bahwa rentang nilai indeks kesukaran pada instrumen siklus I 0,469 sampai dengan 0,844 nilai reratanya adalah 0,572 dominasi tingkat kesukaran tiap butir soal adalah sedang. Sedangkan pada instrumen siklus II 0,250 sampai dengan 0,781 nilai reratanya adalah 0,516 dominasi tingkat kesukaran tiap butir soal adalah sedang.

4. Daya Pembeda Soal Pemahaman

Menganalisis daya pembeda bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kesanggupan sebuah soal dalam membedakan siswa yang tergolong pandai dengan siswa yang tergolong rendah prestasinya. Soal yang dijawab benar oleh siswa pandai maupun siswa kurang pandai, maka soal itu tidak mempunyai daya pembeda. Demikian pula jika semua siswa pandai maupun kurang pandai tidak dapat menjawabnya dengan benar, maka soal tersebut tidak baik juga karena tidak mempunyai daya pembeda. Untuk menganalisis daya beda soal adalah dengan menggunakan rumus daya pembeda: 70 Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda adalah: Keterangan: D = Daya pembeda butir JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2005:214 Untuk menafsirkan tingkat kesukaran tersebut, dapat digunakan kriteria yang disajikan pada Tabel 2. Tabel 9. Kriteria Daya Pembeda Soal Indeks Daya Beda Soal D Kategori Soal Nomor Butir Soal Siklus I Siklus II 0,71 – 1,00 Baik Sekali 1,3,10 6,8,15,16,20 0,41 – 0,70 Baik 2,4,5,6,7,8,9 1,2,4,5,10,12,13,17, 18,19 0,21 – 0,40 Sedang - 3,7,9,11,14 0,00 – 0,20 Buruk - - Instrumen terbagi atas soal siklus I dan siklus II. Soal siklus I membahas tentang Makanan Cepat Saji, sedangkan soal pada siklus II membahas mengenai Teknik Olah dan Kemasan Makanan Cepat Saji. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan program iteman, menunjukkan bahwa instrumen siklus I memiliki daya pembeda tiap butir soal dengan kategori baik. Instrumen siklus II memiliki daya pembeda tiap butir soal dengan kategori baik.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif metode make A match terhadap pemahaman konsep matematika siswa

4 18 201

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SUR

0 5 11

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKA

0 3 11

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS 1X C SMP NEGERI 01 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010

0 1 17

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VII C SMP N 1 Kalasan pada mata pelajaran ekonomi.

0 3 239

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN ASPEK PENGOLAHAN MAKANAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR DEMAK.

10 25 155

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X BOGA DALAM MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERSIAPAN PENGOLAHAN (MPP) MELALUI METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DI SMK NEGERI 1 KALASAN.

0 2 209

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS III DI SD NEGERI POGUNG KIDUL.

0 0 239

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH AJBARANG

0 0 14

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII C SMP N 1 KALASAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 237