42 kognitif bila dibandingkan dengan pembelajaran ceramah dalam  meningkatkan
hasil belajar.
C.  Kerangka Berfikir
Mata  pelajaran  Prakarya  merupakan  mata  pelajaran  yang  membekali siswa,  dengan  kemampuan  untuk  menghasilkan  suatu  karya.  Pembelajaran
dalam  mata  pelajaran  prakarya,  dibagi  menjadi  empat  aspek  yaitu  kerajinan, teknologi,  pengolahan  dan  budidaya.  Pengolahan  adalah  membuat  atau
menciptakan  bahan  dasar  menjadi  produk  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk kebaikan.  Pada  prinsipnya  kerja  pengolahan  adalah  mengubah fungsi  bentuk,
sifat  dan  kualitas  bahan.  Kegunaan  dari  mata  pelajaran  Prakarya  khususnya Aspek  Pengolahan  yaitu  sebagai  dasar  untuk  siswa  lebih  mengenal  dunia
pengolahan  atau  boga,  sebagai  mata  pelajaran  yang  mengasah  keterampilan khususnya  dalam  bidang  pengolahan,  sebagai  mata  pelajaran  yang
mengajarkan  siswa agar  siswa dapat  lebih  berpikir  kreatif dalam  memodifikasi karya dalam aspek pengolahan.
Mata  pelajaran  prakarya aspek pengolahan  merupakan  mata  pelajaran yang ada di SMP Negeri 4 Kalasan yang diberikan di kelas VII
– IX selama dua semester. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap guru maupun
siswa  di  kelas  tersebut  terdapat  beberapa  kekurangan  dalam  pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Prakarya Aspek Pengolahan di SMP
Negeri  4  Kalasan  yaitu;  kurangnya  kreatifitas  yang  dimiliki  guru  dalam melakukan proses pembelajaran, kurangnya variasi metode pembelajaran yang
digunakan  dalam  proses  belajar  mengajar,  siswa  kurang  aktif  dalam pembelajaran  karena  guru  hanya  menggunakan  metode  ceramah  dan  tidak
mengaplikasikan  dengan  metode  yang  lebih  kreatif,  kurangnya  pemahaman
43 pada siswa, bisa dilihat pada hasil ulangan harian terdapat banyak siswa yang
belum memenuhi nilai KKM. Model  pembelajaran  kooperatif  merupakan  suatu  model  pembelajaran
dimana  siswa  belajar  dan  bekerja  sama  dalam  kelompok-kelompok  secara kolaboratif dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Di SMP Negeri 4
Kalasan  masih  jarang  guru  yang  menggunakan  metode  pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran.
Tujuan  dari  pelaksanaan  model  pembelajaran  ini  adalah  untuk meningkatkan  tingkat  pemahaman  siswa  kelas  VII  pada  materi  pelajaran
minuman  kesehatan  pada  mata  pelajaran  prakarya  aspek  pengolahan. Berdasarkan  beberapa  penjelasan  di  atas,  maka  akan  dilakukan  penelitian
penerapan  metode  pembelajaran  Make  a  Match  pada  materi  pengolahan pangan  makanan  cepat  saji  yang  sehat  dari  buah  dan  sayuran  untuk
meningkatkan  pemahaman  pada  mata  pelajaran  prakarya  aspek  pengolahan kelas VII di SMP Negeri 4 Kalasan. Pada metode pembelajaran  Make a Match
siswa  diberi  kesempatan  untuk  mempelajari  materi  pelajaran  dengan  mencari pasangan  kartu  pertanyaan  dan  kartu  jawaban  sesuai  dengan  topik  masalah
pada  materi  pengolahan  bahan  pangan  buah  dan  sayur  pelajaran  prakarya aspek pengolahan. Mereka membentuk menjadi dua kelompok kemudian guru
membagikan kartu-kartu pertanyaan dan kartu-kartu jawaban kemudian mereka mencari  pasangan  yang  sesuai dan  kemudian  ketika ada  siswa  yang berhasil
mendapatkan  pasangannya  siswa  tersebut  kemudian  maju  ke  depan  kelas untuk  mempresentasikan  soal  beserta  jawabannya  di  depan  teman-temannya
dan  siswa  tersebut  berhak  mendapatkan  poin.  Kegiatan  ini  dapat  lebih memberikan  pemahaman  pada  siswa  karena  mereka  tidak  hanya