Siklus II Pembahasan 1. Siklus I
98 post test siklus II sebanyak 96,87 untuk post test. Dari hasil tersebut,
peningkatan hasil penelitian tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dari kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti yaitu
80. Dalam siklus II terjadi peningkatan yang signifikan dikarenakan antara siswa dengan guru sudah mengalami interaksi yang baik dan siswa sudah bisa
beradaptasi dengan baik terhadap metode pembelajaran Make a Match yang sudah diterapkan, sehingga hasil yang diperoleh siswa pada pre test dan post
test siklus II dapat meningkat dengan sangat baik. Aktivitas siswa mulai mengalami peningkatan, siswa aktif dalam kegiatan
pembelajaran dengan turut serta dalam melaksanakan tugas menjodohkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Setiap kelompok sangat antusias dan
bersemangat serta bekerja sama untuk menjodohkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban. Keaktifan siswa terlihat juga terlihat juga ketika siswa mulai
berani untuk mengutarakan pendapatnya dan bertanya ketika ada hal yang belum dimengerti mengenai pelajaran yang disampaikan. Siswa mulai memiliki
keberanian untuk mempresentasikan hasil menjodohkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban setiap kelompok. Interaksi guru dan siswa sangat terlihat baik.
Pelaksanaan metode pembelajaran Make a Match pada penelitian siklus II memberikan perbedaan dengan penelitian siklus I. Pada pelaksanaan siklus II
permainan diadakan dengan batasan waktu dan dilakukan secara kompetisi, dengan adanya perubahan tersebut siswa dapat lebih menghargai waktu
sehingga siswa dapat belajar kedisiplinan. Secara keseluruhan siswa mempunyai kesan bahwa pembelajaran
dengan metode pembelajaran Make a Match adalah pembelajaran yang kreatif, menarik dan menyenangkan. Hambatan yang terdapat pada siklus I sudah
99 teratasi dengan baik, dan pada siklus II yang tidak mempunyai hambatan yang
berarti. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan metode
pembelajaran Make a Match memberikan perbedaan dengan pembelajaran yang sudah ada. Dengan metode pembelajaran Make a Match, siswa lebih
mudah memahami materi pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa terlibat langsung dalam pembelajaran, adanya
kerjasama yang baik pada setiap siswa dalam memecahkan masalah, siswa mulai mempunyai keberanian untuk mengutarakan pendapatnya melalui
kegiatan presentasi, terjadinya komunikasi dua arah antara guru dengan siswa sehingga interaksi antara guru dan siswa menjadi lebih baik, dan siswa lebih
antusias selama kegiatan pembelajaran dengan adanya suasana belajar yang menyenangkan.
100