49
b. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan yang terkait dengan kemampuan berpikir seseorang. Bisa juga diartikan sebagai
perkembangan intelektual. Terjadinya proses perkembangan ini dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya
secara baik. Misalnya, kemampuan untuk menolak dan menerima sesuatu Tokoh yang mencetuskan teori kognitif ini ialah Jean Piaget.
Dalam teori ini, Piaget mengungkapkan bahwa asimilasi merupakan proses di mana stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan pada
pengetahuan yang telah ada pada diri anak. Proses ini dapat diartikan sebagai suatu objek atau ide baru ditafsirkan sehubungan dengan gagasan
atau teori yang diperoleh anak. Adapun tahapan-tahapan perkembangan kognitif seorang anak menurut
Jean Piaget adalah sebagai berikut. a. Masa sensori motorik 0-2,5 tahun. Pada masa ini seorang anak bayi
mulai menggunakan sistem pengindraan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya, seperti refleks mencari puting susu ibu,
refleks menangis, dan lain-lain. b. Masa praoperasional 2-7 tahun. Pada masa ini seorang anak sudah
memiliki kemampuan menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep, sebagai contoh, seorang anak yang melihat dokter sedang
praktik maka ia bermain dokter-dokteran.
50
c. Masa konkret prarasional 7-11 tahun; pada masa ini anak sudah dapat melakukan berbagai tugas yang konkret. Ia mulai
mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu identifikasi mengenai sesuatu, nagasi mengingkari sesuatu, dan reprokasi
mencari hubungan timbal balik antara beberapa hal. d. Masa operasional 11-dewasa; pada masa ini seorang anak sudah
dapat berfikir yang abstrak dan hipotesis, seperti menyimpulakan sesuatu hal.
Dari beberapa tahapan perkembangan seorang anak tersebut yang termasuk dalam kategori perkembangan anak usia dini ialah masa sensori
motorik dan praoperasional. Pada masa itulah seorang anak akan merespons segala yang kita berikan kepadanya, tanpa ia mengerti apakah
hal itu yang baik atau yang buruk. Semua yang ia dengar dan lihat akan terserap semua dalam pikirannya karena memang ia belum dapat
menyaring segala sesuatu yang masuk pada dirinya.
c. Perkembangan emosi