Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Hasil uji coba pemakaian kelas eksperimen berupa hasil belajar dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara kedua kelas.

4.1.2 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yaitu 1 mengamati, 2 bertanya, 3 menduga, 4 mengumpulkan data, 5 menyimpulkan, 6 menyelesaikan masalah dan 7 mengkomunikasikan. Kegiatan-kegiatan dalam LKS fisika terintegrasi karakter berbasis pendekatan CTL telah mengandung tujuh komponen utama pendekatan CTL yaitu 1 konstruktivisme, 2 menemukan, 3 bertanya, 4 masyarakat belajar, 5 pemodelan, 6 refleksi dan 7 penilaian yang sebenarnya Depdiknas, 2003: 10. Guru membacakan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam LKS yang akan digunakan kepada siswa sebelum memulai tahapan-tahapan kegiatan dalam LKS. Selanjutnya guru meminta siswa untuk duduk berkelompok sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Pada tahap mengamati, LKS menyajikan gambar ilustrasi dan permasalahan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari sesuai dengan materi untuk merangsang rasa ingin tahu siswa. Siswa mengamati gambar atau mengamati peristiwa yang terjadi berkaitan dengan permasalahan kemudian memikirkan jawaban dari permasalahan sesuai pengetahuan awal atau pendapat masing- masing. Pada tahap bertanya, guru meminta siswa untuk menuliskan pertanyaan yang muncul di benak masing-masing pada kotak pertanyaan yang ada dalam LKS berkaitan dengan materi untuk melatih siswa agar siswa dapat mengembangkan rasa ingin tahu. Setiap LKS terdiri dari beberapa kotak pertanyaan yang ditempatkan di awal atau tengah atau akhir kegiatan. Kotak pertanyaan ini diharapkan mampu membuat siswa aktif mencari hal yang belum mereka pahami dalam benak mereka atau hal yang belum mereka pahami dari kegiatan eksperimen yang telah mereka kerjakan sehingga mampu mengembangkan rasa ingin tahu. Kotak pertanyaan juga memberikan kesempatan bagi siswa yang tidak terbiasa atau tidak dapat bertanya secara langsung, agar tetap dapat menyampaikan keingintahuannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mencerminkan rasa ingin tahu siswa. Sesuai dengan indikator nilai rasa ingin tahu menurut Kemendiknas 2010: 42, diantaranya yaitu 1 bertanya kepada guru dan teman tentang materi pelajaran, 2 bertanya kepada guru dan teman tentang gejala alam yang baru terjadi, serta 3 bertanya kepada guru tentang sesuatu yang didengar dari ibu, bapak, teman, radio atau televisi. Pertanyaan-pertanyaan ditampung dan dijawab oleh guru pada pertemuan selanjutnya. Pada tahap menduga, guru meminta siswa mengisi kotak ‘menduga’ dengan jawaban mereka tentang permasalahan yang disajikan pada tahap mengamati sesuai dengan pengetahuan atau pendapat masing-masing. Pada tahap mengumpulkan data, siswa dilatih untuk bekerja sama dengan teman satu kelompok dan mengisi tabel atau pertanyaan yang ada dalam LKS, sehingga dapat mengembangkan nilai bersahabat komunikatif. Sesuai dengan indikator nilai bersahabat komunikatif menurut Kemendiknas 2010: 44, salah satunya adalah bekerja sama dalam kelompok di kelas. Kegiatan eksperimen diawali dengan guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk memilih alat dan bahan sesuai dengan daftar alat dan bahan yang tercantum dalam LKS. Selanjutnya guru meminta siswa untuk melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang ada dalam LKS dan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan secara runtut. Pada tahap menyimpulkan, siswa dilatih bekerja sama dan berdiskusi dengan sesama anggota kelompok sehingga mampu mengembangkan nilai bersahabat komunikatif untuk membuat simpulan berdasarkan hasil eksperimen. Pada tahap menyelesaikan masalah, siswa dilatih untuk bekerja sama menghubungkan antara hasil eksperimen dengan permasalahan yang disajikan pada kegiatan menduga. Tahap ini menunjukan sejauh mana siswa dapat mengaplikasikan konsep dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap mengkomunikasikan, guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk melakukan presentasi hasil eksperimen. Guru dan kelompok lainnya memperhatikan kelompok yang presentasi. Siswa dari kelompok lain diberikan kesempatan untuk mengungkapkan rasa ingin tahu mereka jika masih ada yang belum dipahami dengan bertanya pada kelompok yang melakukan presentasi dan siswa lain diberi kesempatan untuk menanggapi pertanyaan yang disampaikan. Pada tahap ini, guru melatih siswa untuk berbicara dan bergaul dengan banyak orang sehingga dapat mengembangkan nilai bersahabat komunikatif. Sesuai dengan indikator nilai bersahabat komunikatif menurut Kemendiknas 2010: 44, yaitu berbicara dengan teman sekelas, bergaul dengan teman sekelas, berbicara dengan guru, kepala sekolah, dan personalia sekolah lainnya. Pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan konfirmasi oleh guru dengan membahas jawaban yang kurang tepat. Saat proses pembelajaran berlangsung, observer mengamati aspek psikomotorik dan afektif siswa. Kemudian mengisikan data di lembar observasi psikomotorik dan lembar observasi perkembangan karakter. Observer juga mendokumentasikan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.

4.1.3 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol