Lembar Kerja Siswa LKS

10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lembar Kerja Siswa LKS

Lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi. Lembar kegiatan siswa LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Pengaturan awal advance organizer dari pengetahuan dan pemahaman siswa diberdayakan melalui penyediaan media belajar pada setiap kegiatan eksperimen sehingga situasi belajar siswa menjadi lebih bermakna, dan dapat terkesan dengan baik pada pemahaman siswa, karena nuansa keterpaduan konsep merupakan salah satu dampak pada kegiatan pembelajaran maka muatan materi setiap lembar kegiatan siswa pada setiap kegiatannya diupayakan agar dapat mencerminkan hal itu Trianto, 2012: 111. Menurut Prastowo 2011: 206, kegunaan LKS adalah memberi kesempatan pada pendidik agar dapat memancing peserta didik untuk secara aktif terlibat dengan materi yang dibahas. Menurut Prastowo 2011: 208 - 211, berdasarkan bentuknya LKS dibedakan menjadi 5 macam yaitu 1 LKS yang membantu siswa menemukan suatu konsep, 2 LKS yang membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan, 3 LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar, 4 LKS yang berfungsi sebagai penguatan dan 5 LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum. LKS yang membantu siswa menemukan konsep sesuai dengan prinsip konstruktivisme dimana seseorang akan belajar jika ia aktif mengkonstruksi pengetahuan di dalam otaknya. Salah satu cara mengimplementasikannya di kelas adalah dengan mengemas materi pembelajaran dalam bentuk LKS, yang memiliki ciri-ciri mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkret, sederhana dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. Berdasarkan hasil pengamatan mereka, selanjutnya peserta didik diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan yang mereka dapat tersebut. Berdasarkan hasil penelitian Meilia Wilujeng, LKS berbasis lab. work dalam cooperative learning tipe STAD yang dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Yildirim et al. 2011: ... it was found out that worksheets increase students’ achievement regarding factors affecting chemical equilibrium. In this sense, worksheets can be developed at conceptual basis for other chemistry topics that are difficult to understand. Besides, participant stated that they enjoyed the activity and application was funny. Long-term studies on the basis of worksheets in various subjects can be used to find out their effectiveness in students’ affective behavior. LKS terdiri dari 6 unsur yaitu 1 judul, 2 petunjuk belajar petunjuk siswa, 3 kompetensi dasar yang akan dicapai, 4 informasi pendukung, 5 tugas-tugas dan 6 langkah-langkah kerja serta penilaian Prastowo, 2011: 208. Sedangkan menurut Trianto 2012: 112, komponen-komponen LKS meliputi judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Langkah-langkah aplikatif membuat LKS yaitu 1 melakukan analisis kurikulum, 2 menyusun peta kebutuhan LKS, 3 menentukan judul-judul LKS, dan 4 menulis LKS Prastowo, 2011: 211 – 214.

2.2 Karakter Bangsa