Tujuan Binadiri Keterampilan Hidup Sehari-hari

54 8 Menghias diri, misalnya menyisir rambut, memakai bedak b. Bidang makanan dan minuman 1 Memilih jenis makanan yang bermanfaat bagi kesehatan Cara menyajikan dan menghidangkan makanan makanan sederhana untuk diri sendiri 2 Menanak nasi dan membuat lauk-pauk 3 Cara mengatur meja makan dan menghidangkan makanan 4 Tata cara makan yang sopan 5 Cara menyimpan makanan, minuman dan alat-alat makan c. Bidang kesehatan lingkungan 1 Menanamkan rasa tanggung jawab atas kebersihan lingkungan 2 Memelihara kebersihan, a.l. kamar sendiri, rumah, lingkungan rumah 3 Mengenalkan instansi-instansi yang menangani masalah kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, polindes, dsb 4 Belajar bertanggung jawab atas kesehatan umum. d. Bidang tugas-tugas sederhana di rumah dan di sekolah. Kegiatan ini antara lain: 1 Penghargaan terhadap pekerjaan di rumah 2 Pemeliharaan perabot rumah 3 Pemeliharaan lingkungan agar tetap menyenangkan, baik di rumah maupun di sekolah 4 Pemilihan tempat bermain yang aman 5 Cara menyimpan alat-alat permainan 6 Kebiasaan melakukan tugas-tugas di kelas atau di sekolah, misalnya menghapus papan tulis, mengambil kapur, membersihkan meja, mengatur buku 7 Kebiasaan membantu guru dalam melakukan tugas-tugas ringan di sekolah e. Bidang keuangan, antara lain tentang: 1 menanamkan pengertian tentang nilai uang 55 2 pemakaian uang secara hemat dan efektif 3 memupuk hasrat menabung 4 penggunaan harta benda keluarga secara ekonomis f. Bidang pemeliharaan anak kecil, misalnya: 1 membantu ibu mengasuh anak kecil 2 bermain dengan adik-adiknya 3 menjaga keselamatan dan kesehatan adik. g. Bidang pertolongan pertama pada kecelakaan antara lain: 1 cara Menggunakan Obat-Obatan Pada Luka Baru 2 Cara Menyimpan Obat-Obatan 3 Cara memberi pertolongan yang sederhana.

E. BINA GERAK 1. Pendahuluan

Bina gerak merupakan program khusus yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar anak tunadaksa. Sebagaimana diketahui bahwa Anak tunadaksa ATD merupakan salah satu kajian dalam Pendidikan Khusus. Mereka adalah anak-anak yang memiliki kelainan fisik, yaitu berbagai kelainan bentuk tubuh yang mengakibatkan kelainan fungsi tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan. Kelainan mereka berhubungan dengan tulang, sendi, otot, syaraf dan ataugabungan dari tulang, sendi, otot dan syaraf. a. Ada banyak jenis tunadaksa. Diantaranya poliomyelitis, muskular distropi, cerebral palsy dan anak tunadaksa jenis kelainan bawaan dan dapatan. Poliomyelitis merupakan penyakit akut dan menular disebabkan virus polio yang menyerang serabut syaraf penggerak ke sumsum tulang belakang. Akibatnya sistem kerja persyarafan otak ke sumsum tulang belakang terganggu yang mengakibatkan kelumpuhan dan pengecilan otot anggota gerak tubuh. Diantara kebutuhan rehabilitasi habilitasi bagi anak yang lumpuh karena polio adalah: 56 1 Mengurangi kondisi kontraktur sendi, melenturkan urat yang kaku ataupun memendek, mengatasi otot fleksid, meningkatkan ruang gerak sendi, melatih fungsi koordinasi dan lain-lain melalui berbagai bentuk terapi. 2 Pemberian alat bantu khusus sesuai kebutuhan seperti brace pendek, brace panjang, skoliosisi, flat foot, sepatu koreksi, splintbidai, 3 Bimbingan ADL, baik dengan ataupun tanpa alat bantu. 4 Bimbingan mobilitas, mulai dari posisi tubuh sampai berjalan. 5 Bimbingan sosial psikologis untuk menghilangkan dampak negatif kelainan 6 Pendidikan anak dan orangtua 7 Bimbingan ekonomi produktif. Muskular distropi atau MDP adalah hilangnya kekuatan otot secara bertahap dan progresif. Kemunduran dan kelemahan otot ada di otot lurik, tidak diketahui sebabnya, diperkirakan faktor keturunan, di mana ibu membawa gen yang menimbulkan distropi pada anak laki-laki, jarang pada anak perempuan. Secara garis besar gejala-gejala dan hambatan yang dialami anak MD antara lain David Werner, 2002: a. Pada waktu duduk, punggungnya membungkuk ke depan, dan sering duduk dengan kedua tangannya menahan berat badan. b. Jika berdiri dari duduk, kadang-kadang mengangkat badan dengan bantuan tangan. c. Bila bangun dari posisi jongkok, ia mengangkat paha dengan bantuan tangan. d. Ada kelemahan otot dan atropi. e. Dengan adanya kelemahan otot dan atropi akan timbul kekakuan sendi dan salah bentuk dari sendi. f. Ketika berdiri, kadang punggung anak tertekuk ke depan, seperti penderita lordosis. g. Otot-otot di pantat lemah, lutut mungkin tertekuk ke belakang untuk menahan berat badan, otot tumit kaku sehingga kalau berjalan berjingkat. h. Paha kurus dan lemah, kurang keseimbangannya sehingga sering terjatuh. i. Reflek-reflek akan melemah karena otot yang lemah.