38
4 Guru pada sekolah inklusif dituntut melakukan kolaborasi dengan
profesi atau sumberdaya lain dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
5 Guru pada sekolah inklusif dituntut melibatkan orangtua secara
bermakna dalam proses pendidikan.
4. Pro dan kontra pendidikan inklusif
Sebagai inovasi baru, pro dan kontra pendidikan inklusif masih terjadi dengan alasan masing-masing. Sebagai negara yang ikut dalam berbagai
konvensi dunia, Indonesia harus merespon secara proaktif terhadap kecenderungan perkembangan pendidikan inklusif. Salah satunya adalah
dengan cara memahami secara kritis tentang pro dan kontra pendidikan inklusif.
Pro Pendidikan Inklusif
a. Belum ada bukti empirik yang kuat bahwa SLB merupakan satu-
satunya sistem terbaik untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus. b.
Beaya penyelenggaraan SLB jauh lebih mahal dibanding dengan dengan sekolah regular.
c. Banyak anak berkebutuhan khusus yang tinggal di daerah-daerah
tidak dapat bersekolah di SLB karena jauh danatau biaya yang tidak terjangkau.
d. SLB terutama yang berasrama merupakan sekolah yang
memisahkan anak dari kehidupan sosial yang nyata. Sedangkan sekolah inklusif lebih ‘menyatukan’ anak dengan kehidupan nyata.
e. Banyak bukti di sekolah reguler terdapat anak berkebutuhan khusus
yang tidak mendapatkan layanan yang sesuai. f.
Penyelenggaraan SLB berimplikasi adanya labelisasi anak ‘cacat’ yang dapat menimbulkan stigma sepanjang hayat. Orangtua tidak
mau ke SLB.
39
g. Melalui pendidikan inklusif akan terjadi proses edukasi kepada masyarakat
agar menghargai adanya perbedaan.
Kontra Pendidikan Inklusif
a. Peraturan perundangan memberikan kesempatan pendidikan khusus
bagi anak berkebutuhan khusus. b.
Hasil penelitian masih menghendaki berbagai alternatif pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus.
c. Banyak orangtua yang anaknya tidak ingin bersekolah di sekolah
reguler. d.
Banyak sekolah reguler yang belum siap menyelenggarakan pendidikan inklusif karena menyangkut sumberdaya yang terbatas.
e. Sekolah khususSLB dianggap lebih efektif karena diikuti anak yang
sejenis.
6. Tujuan Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif di Indonesia diselenggarakan dengan tujuan : a.
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan yang
layak sesuai dengan kebutuhannya. b.
Membantu mempercepat program wajib belajar pendidikan dasar c.
Membantu meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan angka tinggal kelas dan putus sekolah
d. Menciptakan sistem pendidikan yang menghargai keanekaragaman,
tidak diskriminatif, serta ramah terhadap pembelajaran e.
Memenuhi amanat Undang-Undang Dasar 1945 khususnya Ps. 32 ayat 1 yang berbunyi ’setiap warga negara negara berhak mendapat
pendidikan’, dan ayat 2 yang berbunyi ’setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya’. UU
no. 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Ps. 5 ayat 1