Infentori Informal Daftar Cek Check List

32 Memungkinkan diperolehnya informasi tentang opini dan penilaian, bukan laporan perilaku yang dapat diamati. Misalnya sikap terhadap suatu obyek, persepsi anak mengenai pengasuhan orangtua, konsep diri anak, dll.

f. Wawancara dan Kuesioner

Kuesioner biasanya berupa instrumen tertulis, sedangkan wawancara dilakukan secara lisan. Keduanya dapat disusun berstruktur secara sistematis atau secara terbuka. Wawancara dan kuesioner merupakan salah satu teknik asesmen yang cukup tepat untuk menghimpun informasi seseorang, termasuk informasi masa lalu, seperti pangalaman masa kecil, kebiasaan di rumah, sejarah perkembangan anak, dsb.

4. Prosedur Asesmen

Melalui pendekatan formal atau informal, asesmen dapat dilakukan secara klasikal untuk menjaring siswa-siswa mana saja yang mengalami hambatan baik perkembangan, akademik ataupun perilaku. Bagi siswa yang terjaring secara klasikal, kemudian dilanjutkan dengan asesmen individual. Melalui asesmen individual siswa dapat dikategorikan ke dalam salah satu dari tiga kategori : mandiri independent, bmbingan, atau frustrasi. Secara umum asesmen dapat dilakukan guru dengan menggunakan format yang fleksibel. Berikut merupakan contoh format yang dapat digunakan untuk menilai perilaku siswa. Contoh Format Asesmen Skala Penilaian Perilaku Anak Aspek Perilaku yang akan diukur SK K C B SB PEMAHAMAN AUDITORIS : 1. kemampuan mengikuti perintah 2. pemahaman mengikuti diskusi dalam kelas 3. dst. BAHASA UJARAN: 33 1. kemampuan mengekspresikan pikiran 2. kemampuan memahami perbendaharaan kata 3. kemampuan menghafal kata ORIENTASI : 1. ketepatan waktu 2. orientasi ruang 3. pemahaman tentang arah, dst PERILAKU : 1. kemampuan bekerjasama 2. kemampuan memusatkan perhatian 3. dst. dikutip dengan modifikasi dari Abdurahman, 2001. DISKUSIKAN PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT: 1. Apa perbedaan dan persamaan antara identifikasi dan asesmen? 2. Mengapa perlu dilakukan identfikasi dan asesmen bagi anak berkebutuhan khusus dalam seting pendidikan ? 3. Siapa yang harus melakukan identifikasi dan asesmen? 4. Aspek-aspek apa saja yang digali dalam melakukan identifikasi dan asesmen? 5. Rumuskan format asesmen yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran individual untuk anak berkebutuhan khusus.