Aspek-aspek Motivasi Belajar Hakikat Motivasi Belajar

tersebut siswa merasa senang dan semakin bersemangat dalam belajar. Surya 2004:53, menjelaskan bahwa guru dituntut untuk mampu meningkatkan kualitas belajar peserta didik dalam bentuk kegiatan belajar yang sedemikian rupa dapat menghasilkan pribadi yang mandiri. Merode pengajaran yang bervariasi dapat membuat siswa lebih senang dan bersemangat dalam belajar, sehingga dapat memberikan hasil pembelajaran yang lebih baik. 3 Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan baik. Dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa diperlukan dukungan dari luar yaitu lingkungan. Siswa membutuhkan kondentrasi dalam belajar sehingga lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif harus diutamakan. Selain itu kelengkapan yang mendukung proses belajar baik di sekolah maupun dirumah juga dapat mempengaruhi siswa dalam belajar. Reid 2009:23 menegaskan Lingkungan berpotensi memberi dampak besar pada pembelajaran, namun preferensi terhadap lingkungan sangat individual dan sangat bergantung pada gaya belajar seseorang. Selain itu penting kita membantu individu menemukan lingkungan belajar terbaiknya. Surya 2004:79 berpendapat bahwa lingkungan yang kondusif ialah lingkungan yang dapat menunjang bagi proses pembelajaran- pengajaran secara efektif. Proses pembelajaran akan berlangsung efektif pula apabila ditunjang dengan sarana yang baik.

6. Karakteristik Siswa yang Memiliki Motivasi

Menurut Sardiman 2007, 83 motivasi yang ada pada setiap diri orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tekun dalam menghadapi tugas Individu yang tekun akan mampu bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan Individu yang ulet memiliki sifat tidak lekas putus asa, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c. Mempunyai minat terhadap macam-macam masalah Seseorang yang memiliki minat berbagai macam masalah berarti mempunyai keinginan yang besar untuk menyelesaikan masalah tersebut. d. Perasaan senang saat bekerja Individu yang merasa senang saat bekerja akan memilki inisiatif dalam melakukam sesuatu, mampu mengambil keputusan dan mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan orang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Bosan pada tugas yang sifatnya rutin Individu yang mudah bosan pada tugas yang sifatnya rutin tidak menyukai pekerjaan yang sifatnya berulang-ulang atau rutin, tetapi lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya inovasi atau mengalami perubahan dengan mencari kreatifitas. f. Dapat mempertahankan pendapatnya Jika individu sudah merasa yakin terhadap suatu hal dengan menggunakan pikiran secara rasional dan dapat diterima serta masuk akal, maka individu tersebut pasti akan berusaha untuk mempertahankan pendapatnya dalam setiap situasi. g. Tidak mudah melepas hal yang diyakini Sesuatu yang menjadi keyakinan hidup dalam diri individu, apapun bentuk keyakinan itu tidak dengan mudah dilepaskan, karena segala sesuatunya telah menjadi pedoman hidup bagi individu tersebut. h. Senang mencari dan memecahkan masalah belajar Individu suka mencari tantangan atau segala sesuatunya yang membuat dirinya tertantang dan suka menyelesaikan masalah terhadap berbagai jenis permasalahan dengan pikiran yang kritis.

7. Fungsi Motivasi

Menurut Djamarah, 2011:157; Sardiman, 2007:85, fungsi motivasi dalam belajar ada 3, yaitu: a. Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu objek. Disini anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. jadi motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. b. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang muncul dari diri anak didik merupakan suatu kekuatan yang kemudian dapat berubah dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa. Peserta didik memiliki tujuan dalam belajar. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seseorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kaertu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009:97, Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah: a. Cita-cita atau aspirasi siswa Motivasi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil seperti keinginan belajar berjalan, makan makanan lezat, dapat membaca, dapat bernyanyi, dsb. Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan kemauan bergiat, bahkan dikemudian hari menimbulkan cita-cita dalam kehidupan. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik, sebab tercapainya cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri. b. Kemampuan siswa Keinginan anak perlu dibarengi dengan kemauan atau kecakapan dalam mencapainya. Contohnya keinginan membaca anak perlu dibarengi dengan kemampuan dalam mengucapkan kata. Apabila anak sudah berhasil mengucapkan kata demi kata maka keinginan anak untuk bisa membaca akan terpenuhi. Sehingga keberhasilan itu dapat memuaskan dan mendorong anak untuk rajin membaca. Secara singkat dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangan. c. Kondisi siswa Kondisi siswa ini meliputi jasmani dan rohani mempengaruhi motivasi belajar. sebagai contoh seorang anak yang sedang sakit, lapar dan marah-marah akan menggangu perhatian belajarnya. Sebaliknya anak yan sehat dan merasa gembira akan lebih mudah dalam memusatkan perhatian pada pelajaran. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan temapt tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan bermasyarakat. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Apabila lingkungan aman, tenteram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah diperkuat. e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, radio, majalah dan film juga semakin mengjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Hubungan pemberian biasiswa terhadap peningkatan hasil belajar mata pelajaran biologi siswa kelas II SLTP Negeri se Kabupaten Bondowoso tahun ajaran 2000/2001

0 4 61

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Pengaruh bimbingan dan konseling terhadap motivasi belajar siswa SMP Babus Salam Cimone-Tangerang

0 25 79

Pengaruh lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

4 47 161

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pamulang

0 3 117

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta: studi penelitian pada siswa kelas VIII D di SMP Muhammadiyah 8 Jakarta.

5 21 92

Pengaruh motivasi belajar terhadap kemampuan abstraksi siswa di kelas VII SMPN 01 Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 20172018

0 0 6

Hubungan motivasi belajar dan gaya belajar siswa dengan prestasi belajar matematika siswa mts Islamiyah Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

4 24 150