Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

20 kesempatan untuk bergerak sebaik-baiknya”. Soewarso 2013; 39 menambahkan perlu disadari gerak fisik bahwa yang termasuk aktif bukan hanya yang bersifat fisik semata. Gerak fisik hanya merupakan salah satu pertanda adanya keaktifan. Hal yang tidak kalah pentingnya yaitu keaktifan pemikiran. Keaktifan pemikiran inilah yang sangat penting dalam belajar. Hamalik 2011: 170 menyatakan “siswa adalah organisme yang hidup, di dalam dirinya beraneka ragam kemungkinan dan potensi yang hidup sedang berkembang. Di dalamnya terdapat prinsip aktif, keinginan untuk berbuat dan bekerja sendiri”. Adanya aktivitas dalam proses pembelajaran akan berdampak terciptanya situasi belajar aktif. Aktivitas tersebut sangat bermanfaat bagi siswa dalam mencari pengalaman dan mengalami sendiri, sehingga pembelajaran lebih berhasil dan menarik. Menurut Hamalik 2014: 172−3, kegiatan belajar dibedakan ke dalam 8 kelompok, yaitu: 1 Kegiatan-kegiatan visual meliputi: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain; 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral meliputi: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi; 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan meliputi: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio; 4 Kegiatan- kegiatan menulis meliputi: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar meliputi: menggambar, membuat grafik, diagram peta, dan pola; 6 21 Kegiatan-kegiatan metrik meliputi: melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari dan berkebun; 7 Kegiatan-kegiatan mental meliputi: merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat, hubungan-hubungan, dan membuat keputusan; 8 Kegiatan-kegiatan emosional meliputi: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan.

2.1.1.5 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah semua aspek hasil dari pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. Menurut Gagne 1985 dalam Ruminiati 2007: 1.8, “hasil belajar merupakan hasil interaksi antara stimulus dan lingkungan dalam cara belajar dengan pengetahuan internal siswa”. Ruminiati 2007: 1.8 menambahkan hasil belajar terdiri atas informasi verbal, keterampilan intelek, strategi kognitif, keterampilan motorik dan sikap. Informasi verbal merupakan kapabilitas untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa. Keterampilan intelek merupakan keterampilan yang berfungsi untuk berhubungan dengan lingkungan hidupnya. Strategi kognitif adalah kemampuan untuk mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan motorik adalah kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi. Sikap merupakan kemampuan menerima atau menolak obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek tersebut. Suprijono 2009 dalam Thobroni dan Mustofa 2011: 22 merumuskan “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap- sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar siswa akan terlihat adanya 22 perubahan perilaku setelah melakukan aktivitas belajar berupa nilai, pengertian, sikap, apresiasi, keterampilan dan perbuatan. Hasil belajar siswa itulah dapat diketahui seberapa jauh tujuan pembelajaran telah dicapai”. Bloom 1956 dalam Rifa‟i dan Anni 2007: 86 merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Ranah belajar meliputi 1 Ranah kognitif, 2 ranah afektif, dan 3 ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil yang berupa pengetahuan kemampuan, dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat dan nilai. Kategori tujuan peserta didik afektif yaitu penerimaan, penanggapan, penilaian pengorganisasian, dan pembentukan pola hidup. Ranah psikomotor berkaitan dengan kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan koordinasi syaraf. Menurut Simpson 1974 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 89, kategori dan jenis perilaku untuk ranah psikomotorik meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan, dan kreativitas. Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan hasil belajar merupakan suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar baik dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotor. Berdasarkan pengertian tersebut peneliti menggunakan ketiga ranah tersebut dalam melakukan penilaian hasil belajar. Ranah kognitif dengan penilaian tes tertulis, ranah afektif dengan penilaian sikap menggunakan skala Likert dan ranah psikomotor dengan penilaian tes perbuatan.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) Peningkatan Motivasi Belajar Ipa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Karangasem IV Surakarta T

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada SISWA KELAS V Semester II SD N 03 Jatipurwo Kec

0 1 13