15 1996 dalam Susanto 2013: 4, “belajar adalah suatu aktivitas mental yang
berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan, dan nilai sikap yang bersifat relatif konstan dan berbekas”. Menurut Skinner 1958 dalam Ruminiati 2007: 1.5, “belajar merupakan
suatu proses atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Proses belajar ialah suatu perubahan dalam kemungkinan atau peluang terjadinya
respon”. Sejalan dengan teori tersebut, Syamsuddin 2000 dalam Taufiq, Mikarsa, dan Prianto 2010:
5.4, menyatakan “Belajar adalah proses mengalami sesuatu untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dan pribadi
”. Menurut Morgan 1989 dalam Rifa‟i dan Anni 2011: 82, “belajar merupakan perubahan
relatif permanen terjadi karena hasil praktik atau pengalaman”. Berdasarkan beberapa teori tersebut, disimpulkan bahwa belajar
merupakan kegiatan yang mendorong adanya proses berpikir dan berperilaku secara permanen dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan
tingkah laku yang didapatkan akibat adanya interaksi dengan lingkungan atau pengalaman.
2.1.1.2 Tujuan Belajar bagi Siswa SD
Setiap pembelajaran yang dilakukan sudah sewajarnya guru menginformasikan tujuan pembelajaran dalam setiap kegiatan yang akan
dilakukan, sehingga siswa mengetahui keterampilan maupun pengetahuan yang akan ia dapatkan dalam pembelajaran tersebut. Maksud dari pernyataan tujuan
adalah untuk menunjukkan jenis-jenis perubahan pelajaran yang diharapkan, yang
16 dapat direncanakan dan dikembangkan dengan cara yang baik untuk mencapai
tujuan, sehingga membawa perubahan bagi siswa. Susanto 2013: 89 menyatakan “Tujuan pendidikan di sekolah dasar
adalah memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis, hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangan serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SMP”. Suprijono 2009 dalam Thobroni Mustofa 2011: 22 mengemukakan
tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang dinamakan instruksional effects, yang biasanya berbentuk
pengetahuan dan keterampilan. Tujuan belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional disebut nurturant effects. Bentuknya berupa kemampuan
berpikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima orang lain, dan sebagainya. Tujuan ini merupakan konsekuensi logis dari peserta didik
menghidupi suatu sistem lingkungan belajar tertentu. Tujuan belajar mempunyai arti untuk memperoleh keterampilan, pengetahuan serta adaptasi terhadap
lingkungan sosialnya. Adaptasi dalam hal ini adalah hal untuk proses belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan seseorang menjadi pribadi
yang mandiri. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai tujuan belajar bagi
siswa, Sunhaji 2009: 13 merangkum dan meninjau tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu: 1 Untuk mendapatkan pengetahuan; 2 Penanaman konsep
dan keterampilan; dan 3 Pembentukan sikap mental.
17 Proses untuk mendapatkan pengetahuan ditandai dengan kemampuan
berpikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai satu kesatuan yang tidak dipisahkan. Kesimpulannya, tidak dapat mengembangkan kemampuan
berpikir tanpa bahan pengetahuan. Berbanding terbalik dengan kemampuan berpikir yang akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki
kecenderungan lebih besar perkembangannya dalam kegiatan belajar. Penanaman konsep atau perumusan konsep, juga memerlukan suatu
keterampilan. Keterampilan itu memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan, karena semua hal memerlukan banyak latihan. Interaksi
yang mengarah pada pencapaian keterampilan itu akan menuruti kaidah-kaidah tertentu dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru.
Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai, transfer of value. Oleh karena itu, guru tidak sekedar
pengajar, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya. Berdasarkan landasan nilai-nilai itu, siswa akan tumbuh
kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya.
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Pembelajaran dalam kelas mempunyai banyak hal yang mempengaruhi kesuksesan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga seorang guru yang
baik harus memperhatikan aspek-aspek yang menghambat dalam sebuah pembelajaran. Wasliman 2007 dalam Susanto 2013: 12 menyatakan “hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal”. Purwanto