Para petani bunga sedang belajar teknik merangkai bunga dari Jepang. Lahan pertanian perlu perairan yang dialirkan dari waduk. Perairan untuk Petani sayur menanam dengan cara teknik hidroponik, artinya . . . . Di supermarket itu bayak dijual sayur-mayur d

C. Membaca 1. Memahami teks dialog 2. Belajar membaca dialog yang baik 3. Menjawab pertanyaan D. Menulis 1. Memahami petunjuk teknik mengarang yang baik 2. Belajar mengarang dengan langkah- langkah tertentu 3. Berlatih menulis karangan B. Berbicara 1. Memahami penjelasan dari guru tentang permasalahan sekitar 2. Menanggapi permasalahan sekitar 3. Menjawab pertanyaan A. Mendengarkan 1. Mendengarkan pembacaan cerita rakyat 2. Memahami isi cerita rakyat 3. Menjawab pertanyaan Budaya Indonesia Budaya Indonesia 21 21 21 21 21 Mendengarkan Tujuan Pembelajaran: Kamu mampu mengidentifikasi unsur cerita rakyat yang didengarnya.

A. Mendengarkan Cerita Rakyat

Maukah kamu mendengarkan sebuah cerita rakyat? Gurumu akan memutarkan tape recorder yang berisi tentang cerita rakyat. Namun, jika tidak ada tutuplah bukumu ini Dengarkanlah cerita dari gurumu dengan saksama Pak Belalang Pak Belalang ialah seorang yang bodoh, lucu, tetapi selalu beruntung. Kehidupannya miskin. Hampir tidak ada apa pun yang akan dimakan. Pada suatu hari, Pak Belalang menyuruh anaknya yang bernama Belalang, pergi menyembunyikan kerbau tetangganya. Lalu mengabarkan bahwa Bapaknya ahli nujum. Bapaknya dapat mencari kerbau yang ‘hilang’ itu. Dengan demikian, Pak Belalang akan mendapat makanan dan hadiah. Karena peristiwa itulah, Pak Belalang menjadi terkenal sebagai ahli nujum. Suatu hari, di kerajaan kehilangan tujuh buah peti yang berisi emas dan harta benda yang sangat berharga. Pak Belalang dipanggil untuk menebak di mana harta benda itu. Jika Pak Belalang gagal, ia akan dibunuh. Karena itu, Pak Belalang pulang ke rumahnya dengan susah hati. Dia berbaring di tengah rumah sambil menghitung roti yang sedang dimasak isterinya di dapur. satu . . . . . dua . . . . . Dia mendengar bunyi roti kena minyak di dalam kuali dan berkata satu, untuk membilang roti yang satu, dua untuk roti kedua. Seketika itu juga, masuklah kepala pencuri di rumah Pak Belalang. Tatkala Pak Belalang menghitung roti ke tujuh, ketujuh orang pencuri sudah masuk ke rumah Pak Belalang. Pencuri-pencuri itu ketakutan. Mereka menyangka pasti Pak Belalang mengetahui mereka yang