Wawancara dengan Narasumber Petani

Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas V 10 10 10 10 10 Raja : Tetapi Sing bukan anak yang baik. Dia tidak layak menerima hadiah. Sang : Tolong beri dia kesem- patan. Aku hanya ingin dia kelak juga merasakan kebahagian sepertiku. Raja : Baik. Sekarang apa lagi yang engkau inginkan dariku. Sang : Permohonanku yang kedua dan ketiga yaitu aku hanya ingin sebidang tanah dan sebuah cangkul. Kemudian raja memanggil Sing. Raja : Hai, Pemuda Mintalah padaku tiga hal yang pasti akan aku penuhi. Sing : Wahai, Baginda Raja. Benarkah apa yang engkau ucapkan? Rajat : Apa kau tidak percaya? Sing : Baiklah. Aku minta sebuah rumah yang megah, lemari besar yang penuh uang emas, serta istri yang cantik jelita. Berbekal sebidang tanah dan sebuah cangkul, Sang memutuskan menjadi petani bunga. Ia mengolah tanahnya lalu ditanami berbagai macam bibit bunga. Hasilnya, banyak orang tertarik membeli bunga-bunga itu. Sang akhirnya hidup berkecukupan. Nasib Sing jauh berbeda. Karena berlimpah harta, Sing berpesta pora setiap hari. Tanpa terasa, lemari berisi uang emas akhirnya menjadi kosong. Rumahnya pun terjual. Akhirnya, istri cantiknya meninggalkan dia. Sing menyesal. Ia menghadap raja. Sing : Wahai Sang Raja, berilah aku kesempatan sekali lagi Raja : Wahai pemuda, engkau telah kuberi kesempatan. Namun, engkau tidak menggunakan untuk mengubah hidupmu. Inilah hukuman bagi orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Temuilah Sang jika ingin berubah. Sing : Baik, Raja. Kesuburan Alam 11 11 11 11 11 Keesokan hari, dengan lesu dan sedih, Sing mencari Sang. Sing : Tolong aku, aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Sang : Tinggallah di sini. Nanti kuajari menjadi petani bunga. Akhirnya, Sing dan Sang berhasil mengembangkan usaha bunganya. Sumber: Cerita Melly Herawati dengan pengubahan dalam Bobo 6 April 2006 Yuk, berlatih menjawab pertanyaan latihan di buku tugas 1. Siapakah tokoh-tokoh yang terlibat dalam percakapan di atas? 2. Bagaimana sifat ketiga tokoh di atas? 3. Manfaat apa yang kalian peroleh dari percakapan di atas? 4. Bagaimana akhir dari kedua tokoh cerita? 5. Setelah kalian baca, tulislah pokok-pokok isi percakapan di atas Ubahlah cerita dalam percakapan di atas dalam bentuk karangan. Tulis dalam bahasa yang sederhana dan enak dibaca. Kerjakan di buku tugas Berlatih 5 Berlatih 6 Tugas Kelompok 1. Bentuklah kelompok terdiri tiga kawan 2. Coba, bersama kelompokmu peragakan percakapan di atas dengan lafal dan intonasi yang tepat. 3. Latihlah terus sebelum kalian tampil di depan kelas untuk memperagakan percakapan tersebut. Mintalah petunjuk dari guru Ayo Belajar Bahasa Indonesia Kelas V 12 12 12 12 12 Menulis Tujuan Pembelajaran: Kamu akan mampu menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan pilihan kata dan ejaan yang tepat.

D. Menulis Pengalaman dengan Baik

Tahukah kamu artinya sebuah pengalaman? Pengalaman adalah peristiwa yang pernah dialami seseorang atau orang lain. Pengalaman dapat berupa kisah lucu, bahagia, sedih, maupun menyeramkan. Nah, pada pelajaran kali ini kamu akan belajar menulis kisah pengalaman. Caranya mudah, coba kamu ingat-ingat pengalaman apa yang paling berkesan. Kapan, di mana, siapa saja, dan bagaimana awal mula peristiwa itu terjadi. Setelah itu, tulislah cerita pengalaman kamu dalam bahasa yang sederhana, tetapi runtut dan menarik. Coba perhatikan contoh cerita pengalaman berikut ini Hadiah Ulang Tahun untuk Emak Hari ini Emak ulang tahun. Aku ingin menghadiahi sebuah tanaman berbunga indah. Dengan uang tabungan, aku bersama temanku membeli tanaman hias di toko tanaman. Besar sekali tanaman yang aku beli, pasti Emak suka, pikirku. Aku mengajak temanku pulang. Namun, tiba-tiba seekor anjing memotong jalan. Kami tidak melihat anjing itu. Perhatian kami hanya pada pohon bunga saja. Akibatnya, aku terjatuh.”Yaah pecah” keluhku. Aku harus beli pot baru. Akan tetapi, tiba-tiba muncul lagi seekor anjing tetangga mengobrak-abrik daun tanaman itu hingga patah dan rusak. Aku sangat sedih. Temanku pun sedih,”Masih pantaskah tanaman ini dihadiahkan untuk Emak?”. Untung temanku mendapat akal bagus. “Jangan sedih,” kata temanku. Emakmu tetap akan mendapat hadiah dari kita. Bukan hanya satu pot, tetapi banyak.” Bagaimana mungkin? tanyaku “Aku sudah tidak punya uang lagi?” Temanku memang cerdik. Pohon bunga itu dipotong menjadi beberapa pohon bunga kecil. Lalu ditempatkannya dalam beberapa pot kecil yang ia temukan di gudang.