Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Pendidikan

Ciri-ciri metode pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: a Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya. b Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya. c Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. d Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa e Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. f Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. g Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan, jika ada pertanyaan dari salah seorang siswa, maka pertanyaan tersebut didiskusikan dahulu dengan anggota kelompoknya, apabila belum juga menemukan jalan keluar dari pertanyaan tersebut baru kemudian ditanyakan kepada guru. h Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok. http:www.trisnimath.blogspot.com tanggal 22 Februari 2010. Berdasarkan dari berbagai definisi tersebut, maka pembelajaran kooperatif dapat disimpulkan bahwa suatu strategi belajar yang membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dimana setiap anggota saling bekerja sama dan saling membantu dalam memahami suatu bahan pelajaran. Dengan pembelajaran kooperatif akan memungkinkan terjadinya interaksi yang efektif antar anggota dalam kelompok sehingga dapat menciptakan situasi yang mampu memacu keberhasilan individu melalui kelompoknya. Dalam penelitian ini, peneliti akan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divission STAD untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang diperoleh siswa setelah adanya penerapan metode pembelajaran tersebut.

c. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif

Stahl 1994 dalam Etin Solihatin dan Raharjo 2007:5 mengatakan bahwa “Model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar”. Untuk itu diperlukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru menurut model pembelajaran kooperatif yang disebutkan oleh Arends, 2000:113. Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif FASE KEGIATAN GURU Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa, baik dengan peragaan demonstrasi atau teks. Fase 3 Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar Guru menjelaskan siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien. Fase 4 Membantu kerja kelompok dalam belajar Guru membimbing kelompok- kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Fase 5 Mengetes materi Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasil-hasil pekerjaan mereka. Fase 6 Memberikan penghargaan Guru memberikan cara-cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. Pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari meteri saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain: 1 Keterampilan kooperatif tingkat awal a Menggunakan kesepakatan b Menghargai kontribusi c Mengambil giliran dan berbagi tugas d Berada dalam kelompok e Berada dalam tugas f Mendorong partisipasi g Mengundang orang lain untuk berbicara h Menyelesaikan tugas pada waktunya i Menghormati perbedaan individu 2 Keterampilan tingkat menengah a Menunjukkan penghargaan b Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima c Mendengarkan dengan aktif d Membuat ringkasan e Menafsirkan f Mengatur dan mengorganisir g Menerima tanggung jawab h Mengurangi ketegangan 3 Keterampilan tingkat mahir a Mengelaborasi b Memeriksa dengan cermat c Menanyakan kebenaran d Menetapkan tujuan e Berkompromi http:www.trisnimath.blogspot.com tanggal 22 Februari 2010. Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun dengan mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan berlangsung. Sedangkan menurut Anita Lie 2002:300 bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, perlu diterapkan lima unsur metode pembelajaran kooperatif, antara lain: 1 Ketergantungan yang bersifat positif Guru harus merancang struktur kelompok dan tugas-tugas kelompok yang memungkinkan setiap siswa untuk belajar dan mengevaluasi dirinya dan teman kelompoknya dalam kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi belajar ini memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara positif pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. 2 Tanggung jawab individu Secara individual, siswa mempunyai tanggung jawab ganda yaitu memahami materi untuk keberhasilan dirinya sendiri dan juga bagi keberhasilan anggota kelompoknya. 3 Tatap muka Dalam kegiatan tatap muka ini para anggota kelompok diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu sama lain. 4 Komunikasi antar anggota Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dalam penyampaian pendapat mereka. 5 Evaluasi proses kelompok Evaluasi yang diadakan adalah untuk mengevaluasi proses kerja dan hasil kerja sama kelompok, agar selanjutnya dapat bekerja sama dengan lebih efektif.

d. Kelebihan Metode Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

The Effectiveness Of Using The Student Teams Achievement Divisions (STAD) Technique Towards Students’ Understanding Of The Simple Past Tense (A Quasi-Experimental Study at the Eighth Grade Students of SMP Trimulia, Jakarta Selatan)

1 8 117

Peningkatan hasil belajar siswa melalui model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran IPS Kelas IV MI Al-Karimiyah Jakarta

0 5 158

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA DIKLAT MELAKUKAN PROSEDUR ADMINISTRASI KELAS x

0 2 225

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Rancangan implementasi pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement divisions untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMK pada mata pelajaran Siklus Akuntansi.

1 2 105

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK PADA MATA PELAJARAN SIKLUS AKUNTANSI

0 0 103