BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research yang dilaksanakan di kelas X akuntansi SMK Murni 2 Surakarta ini dilakukan dalam
tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: 1 tahap perencanaan tindakan; 2 tahap pelaksanaanimplementasi tindakan; 3 tahap
observasi dan interpretasi, dan 4 tahap analisis dan refleksi. Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan
siklus III, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan prestasi belajar mata diklat akuntansi siswa kelas X SMK Murni 2 Surakarta. Peningkatan prestasi
belajar tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya antara lain: 1. Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions STAD. 2. Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara terarah dan terprogram.
3. Guru mengadakan diskusi kelompok untuk membahas lembar kegiatan untuk meningkatkan kerjasama antar siswa.
4. Guru melakukan evaluasi setelah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar berikutnya.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions
STAD terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar mata diklat akuntansi siswa pada kelas X SMK Murni 2 Surakarta. Hal tersebut terefleksi dari beberapa
indikator berikut ini: 1. Siswa terlihat makin antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan
apersepsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya peningkatan jumlah siswa dari 20 siswa pada siklus I sebesar 71,43 dan 23 siswa pada siklus II sebesar
82,14 menjadi 25 siswa pada siklus III sebesar 89,29.
2. Siswa terlihat makin antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran mata diklat akuntansi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sudah tidak ada lagi
siswa berbicara sendiri ataupun melakukan kegiatan lain yang tidak berhubungan dengan pembelajaran. Persentase kenaikannya dari 16 siswa
sebesar 57,14 pada siklus I dan 20 siswa sebesar 71,43 pada siklus II menjadi 24 siswa sebesar 85,71 pada siklus III.
3. Selama mengerjakan soal, siswa terlihat teliti dan tepat dalam menyelesaikan soal yang diberikan oleh guru. Hal tersebut ditunjukkan dengan kenaikan
persentase dari 42,86 pada siklus I atau ada sebanyak 12 siswa dan 18 siswa sebesar 64,29 pada siklus II menjadi 92,86 atau sebanyak 26 siswa pada
siklus III. 4. Adanya peningkatan prestasi belajar mata diklat akuntansi siswa dari 35,71
sebanyak 10 siswa pada siklus I meningkat menjadi 18 siswa sebesar 64,29 pada siklus II dan meningkat lagi pada siklus III yaitu sebanyak 26 siswa
sebesar 92,86. Kondisi-kondisi tersebut diatas, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik. Hal tersebut terefleksi dari 1 kemampuan guru dalam memotivasi siswa untuk ikut aktif terlibat dalam
proses pembelajaran yang berlangsung, 2 posisi guru yang sudah tidak lagi terpaku dikelas bagian depan tetapi sudah mampu berotasi sehingga dapat
memantau siswa yang berada di bagian belakang, 3 guru sudah dapat meningkatkan minat dan semangat siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar
mengajar maupun pada saat kegiatan diskusi berlangsung. 2. Guru menyadari perlunya melakukan suatu evaluasi terhadap proses
pembelajaran, agar segala kelemahan yang ada dapat teratasi dengan baik, dan tidak terulang dalam proses pembelajaran berikutnya.
B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis