dalam pembahasan ini, akan dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode make a match anatara lain Sejarah singkat tentang metode make a match serta
aturan main metode make a match.
1. Sejarah Singkat Metode Make A Match
“Metode make a match adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan
dari suatu konsep melalui suatu permaianan kartu pasangan”.
34
Metode mencari pasangan menjadi salah satu metode pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan
kemampuan anak didiknya. “Metode belajar mengajar mencari pasangan make a match ini pada tahun 1994 dikembangkan oleh seorang pakar
pendidikan, yaitu Lorna Curran”.
35
Salah satu keunggulan metode ini adalah anak didik mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep
atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Metode ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak
didik.
2. Aturan Main Metode Make A Match
Aturan main pada metode make a match yaitu siswa diminta untuk mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban soal sebelum batas
waktunya, dan siswa yang dapat menemukan terlebih dahulu pasangannya atau dapat mencocokkan kartunya diberi poin.
Menurut Suyatno, langkah-langkah metode make a match yaitu:
36
a Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
topik yang cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
b Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
c Tiap siswa memikirkan jawaban soal dari kartu yang dipegang.
34
Dr. Kokom Komalasari, M.Pd., Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasinya, Bandung:PT Refika Aditama, 2010, h. 85
35
Yudha M. Saputra, dkk, Strategi Pembelajaran…, h. 67
36
Dr. Kokom Komalasari, M.Pd., Pembelajaran Kontekstual Konsep,... h. 85-86.
d Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok
dengan kartunya soal jawaban. e
Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin.
f Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya. g
Kesimpulan. h
Penutup. Pada aturan main di atas dapat juga dilakukan secara bervariasi,
misalkan metode make a match tersebut bisa dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan, sehingga siswa tidak bosan dan pembelajaran kooperatif
metode make a match ini akan tetap menarik minat siswa untuk belajar matematika.
F. Model Pembelajaran Konvensional