44
supplier yang disetujui oleh kantor pusat minuman, dan supplier lokal Bogor
yang memasok sayuran dan buah-buahan. Bahan baku yang dibeli oleh restoran tidak langsung diolah semuanya, akan tetapi disimpan di tempat penyimpanan
yaitu freezer, cheater, atau di gudang. Metode yang digunakan dalam pengaturan penggunaan bahan baku yaitu metode FIFO first in first out dimana bahan baku
yang pertama kali dibeli akan digunakan dan mengalami proses pemasakan lebih dahulu.
5.7 Kegiatan Pengawasan Keuangan dan Sistem Informasi Manajemen
Untuk mengawasi posisi keuangan restoran, restoran menggunakan laporan laba rugi sebagai acuan pertama. Restoran Papa Ron’s Pizza harus
melaporkan penerimaan penjualan restoran setiap minggu dan setiap bulan kepada pusat. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan narasumber restoran,
masalah utama yang dihadapi oleh restoran pada saat ini yaitu persentase keuntungan dari penerimaan penjualan yang tidak stabil.
Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor menggunakan sistem informasi yang sudah terkomputerisasi sistem pers. Restaurant system tersebut dapat digunakan untuk
memantau semua aktivitas restoran, baik itu dalam hal pembelian bahan baku, persediaan bahan baku, data jumlah pengunjung, biaya produksi masing-masing
produk, kinerja penjualan karyawan, dan lain-lain. Selain itu, restoran Papa Ron’s Pizza pun telah memiliki website khusus. Website tersebut merupakan salah satu media
promosi dan informasi bagi masyarakat umum mengenai keberadaan waralaba Papa Ron’s Pizza.
VI KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN
6.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, status pernikahan, umur, suku dan agama, pendidikan
terakhir, pekerjaan, bentuk kedatangan, alat transportasi yang digunakan, pengeluaran rata-rata makan di restoran Papa Ron’s Pizza Bogor dan pendapatan
rata-rata per bulan. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 60 orang, yaitu konsumen yang telah menikmati menu yang ada di restoran Papa Ron’s Pizza
Bogor.
6.1.1 Jenis Kelamin
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh laki-laki yaitu sebanyak 32 orang 53 .
Responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 28 orang 47 . Lebih banyaknya laki-laki dibandingkan dengan perempuan dikarenakan
penyebaran kuisioner dilakukan dengan menggunakan metode convinience sampling
. Tetapi perbedaan persentase antara responden laki-laki dengan perempuan tidak begitu besar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6 dan
Lampiran 1.
Jenis Kelamin
Laki-laki 53
Perempuan 47
Gambar 6. Diagram Pie Jenis Kelamin Responden
46
6.1.2 Lokasi Tempat Tinggal
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang berdomisili di Bogor yaitu sebanyak 46
orang 77 . Hal ini dikarenakan alamat responden dekat dengan restoran Papa Ron’s Pizza dan responden suka dengan menu yang ditawarkan oleh restoran Papa
Ron’s Pizza. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 7 dan Lampiran 1. Konsumen yang berasal non Bogor yaitu misalnya Jakarta dan sekitarnya, karena
aksebilitas yamg mudah untuk mencapai restoran Papa Ron’s Pizza yaitu dekat dengan jalan tol sebagai akses dari Jakarta.
Lokasi Tempat Tinggal
Bogor 77
Lainnya 23
Gambar 7. Diagram Pie Lokasi Tempat Tinggal Responden
6.1.3 Status Pernikahan
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang belum menikah yaitu sebanyak 34
orang 57 . Hal ini disebabkan oleh peluang orang yang belum menikah untuk makan dan beraktivitas di luar rumah lebih tinggi daripada orang yang sudah
menikah. Hal ini berkaitan dengan karakteristik umur dan pendidikan. Umur responden didominasi oleh orang yang berusia 23-28 tahun dan mempunyai
pendidikan tinggi, sehingga masih memilih untuk hidup sendiri. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 8 dan Lampiran 1.
47
Status Pernikahan
Menikah 43
Belum Menikah 57
Gambar 8. Diagram Pie Status Pernikahan Responden
6.1.4 Umur
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh kaum muda yang berusia 23-28 tahun yaitu
sebanyak 20 orang 33 . Hal ini disebabkan pada umumnya konsumen yang berusia muda lebih aktif dan dinamis karena lebih banyak aktivitas yang
dilakukan di luar rumah. Usia 23-28 tahun merupakan usia produktif yang kebanyakan sudah bekerja dan mempunyai tingkat sosialisasi lebih tinggi daripada
orang yang berumur lebih tua atau lebih muda. Sehingga, kecenderungan orang muda untuk mencoba hal-hal baru dan mudah terpengaruh oleh iklan atau ajakan
teman ikut mempengaruhi. Karakteristik usia konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang harus diperhatikan adalah dari umur 17 tahun sampai dengan umur 40
tahun karena sebaran persentase yang paling banyak adalah antara umur 17 tahun sampai dengan 40 tahun. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 dan
Lampiran 1. Gambar 9 memperlihatkan bahwa responden yang berumur di bawah 17 tahun dan berumur di atas 40 tahun tidak banyak atau memiliki persentase
yang kecil.
48
Umur
17 tahun 2
17-22 tahun 20
23-28 tahun 33
29-34 tahun 18
35-40 tahun 20
41 7
Gambar 9. Diagram Pie Umur Responden
6.1.5 Suku dan Agama
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh suku Jawa yaitu sebanyak 23 orang 38 ,
kemudian Sunda sebanyak 21 orang 35 . Beragamnya suku konsumen restoran Papa Ron’s Pizza disebabkan oleh penduduk kota Bogor yang beragam dan terdiri
dari berbagai macam suku. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10 dan Lampiran 1.
Suku
Sunda 35
Batak 5
Jaw a 38
Melayu 5
Manado 2
Papua 2
Betaw i 3
Minang 8
Indo 2
Gambar 10. Diagram Pie Suku Responden
49
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh konsumen yang beragama Islam yaitu sebanyak 50
orang 83 . Hal ini disebabkan oleh karena mayoritas agama di kota Bogor maupun di Indonesia adalah Islam. Sehingga, sertifikat halal yang sudah dimiliki
oleh restoran Papa Ron’s Pizza ikut mempengaruhi konsumen. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 11 dan Lampiran 1. Agama yang menjadi responden
hanya ada tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Katolik. Hal ini terjadi karena penyebaran kuisioner dilakukan dengan menggunakan metode convinience
sampling dan penentuan jumlah responden dilakukan secara purposive yaitu
sebanyak 60 responden. Hasil yang didapat bisa saja berbeda jika jumlah responden diperbanyak.
Agama
Islam 84
Kristen 8
Katolik 8
Gambar 11. Diagram Pie Agama Responden
6.1.6 Pendidikan Terakhir
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang mempunyai pendidikan terakhir sarjana
yaitu sebanyak 26 orang 43 . Hal ini menandakan bahwa konsumen restoran Papa Ron’s Pizza merupakan orang-orang yang berpendidikan terpelajar. Bisa
dilihat dari kota Bogor yang merupakan kota pelajar dan terdapat salah satu institut ternama di Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor IPB. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 12 dan Lampiran 1.
50
Pendidikan Terakhir
SLTA 27
Diploma Akademi
23 Sarjana
43 Pascasarjana
3 Doktor
2 SLTP
2
Gambar 12. Diagram Pie Pendidikan Terakhir Responden
6.1.7 Pekerjaan
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh palajarmahasiswa yaitu sebanyak 20 orang 33
dan pegawai swasta sebanyak 19 orang 32 . Hal ini disebabkan karena letak restoran tidak jauh dari lingkungan sekolahkampus dan tempat kerja, sehingga
banyak konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang pekerjaannya sebagai pelajar mahasiswa dan pegawai swasta. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 13 dan
Lampiran 1. Konsumen pegawai swasta merupakan konsumen kedua terbanyak yang mengkonsumsi produk restoran Papa Ron’s Pizza. Hal ini menunjukkan
bahwa selain faktor ekonomi dan gengsi, pegawai swasta memiliki jam kerja yang tinggi. Sehingga faktor kemudahan untuk mengkonsumsi menjadi hal yang
penting untuk dipertimbangkan karena sedikitnya waktu untuk beristirahat.
51
Pekerjaan
Pelajar Mahasisw a
33
BUMN Pegaw ai Negeri
8 Wirasw asta
Pengusaha 17
Ibu Rumah Tangga
8 Pensiunan
2
Pegaw ai Sw asta
32
Gambar 13. Diagram Pie Pekerjaan Responden
6.1.8 Bentuk Kedatangan Responden
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang bentuk kedatangannya bersama teman
yaitu sebanyak 30 orang 50 , kemudian bersama keluarga sebanyak 26 orang 43 . Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 14 dan Lampiran 1.
Bentuk Kedatangan
Keluarga 43
Rekan Bisnis 3
Teman 51
Sendiri 3
Gambar 14. Diagram Pie Bentuk Kedatangan Responden
52
6.1.9 Alat Transportasi Responden
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang memakai mobil pribadi sebagai alat
transportasi yaitu sebanyak 25 orang 41 , kemudian motor yaitu sebanyak 22 orang 37 . Hal ini membuktikan bahwa konsumen restoran Papa Ron’s Pizza
tergolong memiliki perekonomian dengan kelas menengah atas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 15 dan Lampiran 1.
Alat Transportasi
Motor 37
Angkutan Umum Jalan Kaki
22 Mobil Pribadi
41
Gambar 15. Diagram Pie Alat Transportasi Responden
6.1.10 Rata-rata Pengeluaran Responden di Restoran Papa Ron’s Pizza
Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang rata-rata pengeluaran makan di restoran
Papa Ron’s Pizza di atas Rp.100.000 yaitu sebanyak 27 orang 45 dan berkisar antara Rp.50.000 – Rp.100.000 yaitu sebanyak 26 orang 43 . Responden
kebanyakan pergi dengan keluarga dan teman. Dilihat dari pengeluaran konsumen makan di restoran Papa Ron’s Pizza, maka wajar jika pengeluarannya di atas
Rp.100.000. Jika responden pergi bersama teman, bisa saja pembayaran dilakukan secara sendiri-sendiri dan pengeluaran untuk makan bisa kurang dari Rp.100.000.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 16 dan Lampiran 1.
53
Rata-rata Pengeluaran di Restoran Papa Ron s Pizza
Rp 50.000 12
Rp 50.000 Rp 100.000
43 100.000
45
Gambar 16. Diagram Pie Rata-rata Pengeluaran Responden
6.1.11 Pendapatan Rata-rata per Bulan Responden
Pendapatan juga menentukan kemampuan konsumen dalam membeli produk Papa Ron’s Pizza. Konsumen restoran Papa Ron’s Pizza yang menjadi
responden dalam penelitian ini didominasi oleh orang yang memiliki pendapatan per bulan Rp 500.000 – Rp 1.500.000 yaitu sebanyak 20 orang 34 . Hal ini
dapat dikaitkan dengan pembahasan sebelumnya. Rata-rata pelajarmahasiswa mempunyai pendapatan atau uang bulanan kurang dari Rp 1.500.000 dan lebih
dari Rp 500.000. Sebanyak 15 orang 25 responden memiliki pendapatan lebih Rp 4.500.000. Sehingga bisa diasumsikan bahwa responden restoran Papa Ron’s
Pizza merupakan kelas menengah atas. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 17 dan Lampiran 1. Pendapatan yang kurang dari Rp. 500.000 adalah sebanyak 2
orang 3 , karena responden yang diwawancarai adalah masih berstatus siswa atau bersekolah. Pendapatan yang berkisar antara Rp. 1.500.001 – Rp. 2.500.000
adalah sebanyak 12 orang 20 , karena rata-rata anak muda yang baru bekerja dengan lulusan sarjana mempunyai pendapatan per bulan kurang dari Rp.
2.500.000. Pendapatan yang berkisar antara Rp. 2.500.001 – Rp. 3.500.000 adalah sebanyak 6 orang 10 . Pendapatan yang berkisar antara Rp. 3.500.001 – Rp.
4.500.000 adalah sebanyak 5 orang 8 .
54
Pendapatan Rata-rata per Bulan Responden
Rp 500.000 3
Rp 500.000 Rp 1.500.000
34
Rp 1.500.001 Rp 2.500.000
20 Rp 2.500.001
Rp 3.500.000 10
Rp 3.500.001 Rp 4.500.000
8 Rp 4.500.000
25
Gambar 17. Diagram Pie Pendapatan Rata-rata per Bulan Responden
6.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen
Keputusan konsumen untuk membeli atau mengkonsumsi suatu barang atau jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu, kemudian
memutuskan untuk melibatkan diri atau tidak. Engel et al, 1994 menyatakan bahwa proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima langkah yaitu, 1
pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif, 4 keputusan pembelian dan 5 perilaku pascapembelian.
6.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Tahap awal dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen dimulai dengan adanya pengenalan kebutuhan, dimana terdapat persepsi atas
perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan kondisi aktual di lapangan. Untuk mempelajari proses pengenalan kebutuhan konsumen, diperlukan adanya
informasi tentang motivasi dan manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi restoran.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 50 persen responden atau sebanyak 30 orang menyatakan bahwa motivasi mengunjungi restoran Papa Ron’s
Pizza adalah karena kecepatan penyajian. Hal ini menandakan bahwa kinerja restoran akan kecepatan penyajian yang dilakukan karyawan restoran Papa Ron’s
55
Pizza adalah sudah baik. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 18 dan Lampiran 2.
Motivasi Berkunjung Konsumen
Cita rasa makanan enak
15
Kecepatan penyajian
50 Harga menu
murah 8
Lainnya 27
Gambar 18. Diagram Pie Motivasi Berkunjung Konsumen
Selain motivasi berkunjung, proses pengenalan kebutuhan juga dapat dipelajari melalui manfaat yang dicari konsumen dalam mengunjungi restoran
Papa Ron’s Pizza. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 81 persen responden atau sebanyak 49 orang menyatakan bahwa manfaat yang mereka cari dari makan
di restoran Papa Ron’s Pizza adalah sebagai makanan selingan. Hal ini dikarenakan restoran lebih banyak menyediakan menu-menu ringan atau bukan
makanan pokok. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 19 dan Lampiran 2. Sebanyak 4 orang 7 , responden menjawab manfaat yang dicari adalah sebagai
makanan pokok karena menu yang ditawarkan di restoran Papa Ron’s Pizza tidak hanya pizza, tetapi juga menawarkan nasi dan ayam goreng.
56
Manfaat yang dicari Konsumen
Simbol status sosial
2
Makanan selingan
81 Lainnya
10 Makanan utama
7
Gambar 19. Diagram Pie Manfaat yang Dicari Konsumen
6.2.2 Pencarian Informasi
Tahap kedua dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pencarian informasi. Konsumen akan berusaha untuk mencari informasi
tentang produk tersebut baik secara internal pengetahuan dari ingatan maupun secara eksternal informasi dari media massa, lingkungan teman dan keluarga.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 50 persen responden atau sebanyak 30 orang menyatakan bahwa sumber informasi mengunjungi restoran
adalah dari papan nama. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh papan nama restoran Papa Ron’s Pizza memberikan peranan yang besar dalam memberikan
informasi mengenai restoran Papa Ron’s Pizza. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 20 dan Lampiran 2. Sebanyak 21 orang 35 , responden menjawab
bahwa sumber informasi mengunjungi restoran adalah dari teman. Hal ini dikarenakan banyaknya responden yang mengunjungi restoran dengan teman,
sehingga penyebaran informasi tentang restoran lebih cepat. Keadaan ini mengindikasikan bahwa tingkat sosialisasi konsumen restoran Papa Ron’s Pizza
cukup baik.
57
.
Sumber Informasi
Papan nama 50
Teman 35
Keluarga 13
Lainnya 2
Gambar 20. Diagram Pie Sumber Informasi Konsumen
Pencarian informasi kedua yaitu mengenai bentuk promosi yang dilakukan pihak restoran Papa Ron’s Pizza. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 52
persen responden atau sebanyak 31 orang menyatakan bahwa promosi penjualan yang membuat tertarik mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza adalah paket
promosi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 21 dan Lampiran 2. Sebanyak 29 orang 48 , responden menjawab bahwa promosi penjualan yang membuat
tertarik mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza adalah potongan harga atau diskon. Hal ini dikarenakan harga menu masakan yang ditawarkan termasuk
mahal.
58
Bentuk Promosi yang Membuat Konsumen Tertarik
Potongan harga atau diskon
48 Paket promosi
52
Gambar 21. Diagram Pie Bentuk Promosi yang Membuat Konsumen Tertarik
Pencarian informasi ketiga yaitu mengenai promosi restoran yang dilakukan Papa Ron’s Pizza. Promosi yang dilakukan restoran apakah
mempengaruhi konsumen untuk makan di restoran Papa Ron’s Pizza atau tidak mempengaruhi sama sekali. Berdasarkan penelitian diketahui 87 persen responden
atau sebanyak 52 orang menyatakan bahwa tertarik dengan promosi yang dilakukan restoran Papa Ron’s Pizza. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar
22 dan Lampiran 2. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan promosi sangat diperlukan oleh setiap perusahaan untuk memperkenalkan produknya, sehingga
pada akhirnya bisa mempengaruhi konsumen untuk makan di restoran Papa Ron’s Pizza. Sebanyak 8 orang 13 , responden menjawab bahwa promosi yang
dilakukan restoran Papa Ron’s Pizza tidak membuat responden tertarik dan tidak mempengaruhi konsumen untuk makan di restoran tersebut. Hal ini bisa saja
disebabkan oleh gaya hidup dan kelas sosial dari responden tersebut, sehingga paket promosi, potongan harga atau diskon bukan merupakan hal yang penting
untuk diperhatikan.
59
Pengaruh Promosi Bagi Konsumen
Responden tertarik
87 Responden tidak
tertarik 13
Gambar 22. Diagram Pie Pengaruh Promosi Bagi Konsumen
6.2.3 Evaluasi Alternatif
Tahap ketiga dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif merupakan proses dimana suatu
alternatif pilihan dari pihak produk yang ditawarkan akan dipilih oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Pada tahap ini konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Evaluasi alternatif yang konsumen lakukan terhadap barang dan jasa yang akan dibeli
tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli yang spesifik. Konsumen yang telah mengenali kebutuhannya serta melakukan pencarian
informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kemudian akan mengevaluasi alternatif-alternatif pilihan yang mungkin akan konsumen ambil. Evaluasi
alternatif ini memanfaatkan kriteria berupa standar dan spesifikasi untuk membandingkan produk lain yang serupa.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 38 persen responden atau sebanyak 23 orang menyatakan bahwa pertimbangan mengunjungi restoran Papa
Ron’s Pizza adalah karena cita rasa masakan. Hal ini menandakan bahwa cita rasa masakan restoran Papa Ron’s Pizza baik. Kenyamanan tempat dan kemudahan
memperoleh lokasi juga memberikan pengaruh yang cukup besar setelah cita rasa masakan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 23 dan Lampiran 2.
60
Pertimbangan ke Papa Ron s Pizza
Cita rasa masakan
38
Harga murah 7
Kemudahan memperoleh
lokasi 23
Kenyamanan tempat
32
Gambar 23. Diagram Pie Pertimbangan Konsumen Mengunjungi Papa Ron’s Pizza
6.2.4 Keputusan Pembelian
Tahap keempat dari proses pengambilan keputusan pembelian konsumen adalah pembelian itu sendiri, dimana konsumen memperoleh alternatif yang
dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Keputusan konsumen dalam melakukan pembelian di restoran Papa Ron’s Pizza dapat dilihat dari cara
memutuskan pembelian, hari berkunjung dan waktu berkunjung. Pada tahap pembelian, konsumen yang telah mengambil keputusan pembelian akan
mengkaitkan keputusannya tersebut dengan fungsi determinan niat dan pengaruh situasi.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 57 persen responden atau sebanyak 34 orang menyatakan bahwa mereka mengunjungi restoran Papa Ron’s
Pizza secara mendadak. Mereka memutuskan makan di restoran Papa Ron’s Pizza karena sedang melintasi jalan Padjajaran. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar 24 dan Lampiran 2.
61
Keputusan Pembelian
Terencana 28
Mendadak 57
Ikut-ikutan 15
Gambar 24. Diagram Pie Keputusan Pembelian konsumen
Keputusan Pembelian kedua yaitu mengenai hari berkunjung konsumen restoran Papa Ron’s Pizza. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 62 persen
responden atau sebanyak 37 orang menyatakan bahwa mereka mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza pada hari libur. Hal ini terjadi karena konsumen yang
datang ke restoran Papa Ron’s Pizza biasanya datang bersama teman atau keluarga dimana waktu libur adalah waktu yang tepat untuk berkumpul.
Disamping itu, banyaknya konsumen yang berasal dari luar Bogor yang sedang berlibut di Bogor. Sebesar 38 persen atau sebanyak 23 orang menyatakan bahwa
mereka mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza pada hari kerja. Hal ini terjadi karena lokasi restoran Papa Ron’s Pizza berada pada tempat yang mudah
dijangkau dan dekat dengan lokasi tempat kerja atau kampus Institut Pertanian Bogor, sehingga dijadikan tempat untuk makan siang. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 25 dan Lampiran 2.
62
Hari Berkunjung
Hari kerja 40
Libur 60
Gambar 25. Diagram Pie Hari Berkunjung konsumen
Keputusan Pembelian ketiga yaitu mengenai waktu berkunjung konsumen restoran Papa Ron’s Pizza. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 48 persen
responden atau sebanyak 29 orang menyatakan bahwa waktu mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza yaitu pada sore hari. Hal ini terjadi karena sore
merupakan waktu yang tepat untuk bersantai bersama teman atau keluarga. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 26 dan Lampiran 2. Sebesar 30 persen atau
sebanyak 18 orang menyatakan bahwa waktu mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza yaitu pada siang hari. Hal ini terjadi karena bagi yang berkunjung pada hari
kerja, digunakan untuk makan siang. Sebesar 20 persen atau sebanyak 12 orang menyatakan bahwa waktu mengunjungi restoran Papa Ron’s Pizza yaitu pada
malam hari.
63
Waktu Berkunjung
Pagi 2
Siang 30
Sore 48
Malam 20
Gambar 26. Diagram Pie Waktu Berkunjung konsumen
6.2.5 Hasil
Tahap akhir dari proses keputusan pembelian suatu barang atau jasa adalah hasil atau sering disebut perilaku pascapembelian. Proses pengambilan keputusan
pembelian tidak berhenti hanya sampai proses konsumsi. Namun lebih dari itu konsumen akan mengevaluasi lebih jauh, apakah alternatif yang dipilih memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen setelah menggunakan barang atau jasa yang dibeli. Hasil dari proses evaluasi tersebut adalah perasaan puas atau tidak puas
terhadap konsumsi barang atau jasa yang telah dilakukannya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk atau jasa
tersebut. Sebaliknya, perasaan tidak puas akan menyebabkan konsumen kecewa dan menghentikan pembelian kembali dan konsumsi produk tersebut. Hal ini
sangat penting untuk diketahui oleh pengusaha, agar mengetahui apakah nantinya konsumen akan datang kembali untuk melakukan pembelian ulang atau hanya
berhenti pada sekali pembelian saja. Pembelian yang terus menerus dari produk dan merek yang sama akan menunjukkan kepuasan konsumen terhadap kinerja
restoran. Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 50 persen responden atau
sebanyak 30 orang menyatakan bahwa tetap akan membeli produk restoran Papa Ron’s Pizza walaupun harganya naik 10-40 persen. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 27 dan Lampiran 2. Hal ini dapat diketahui bahwa pada saat
64
penyebaran kuisioner, konsumen restoran Papa Ron’s Pizza tergolong responden kelas menengah-atas, dan dapat dilihat dari pendapatan rata-rata per bulan.
Sebesar 50 persen responden atau sebanyak 30 orang menyatakan bahwa tidak membeli produk restoran Papa Ron’s Pizza jika harganya naik 10-40 persen. Hal
ini terjadi karena konsumen restoran Papa Ron’s Pizza didominasi oleh pelajar dan mahasiswa yang memiliki keuangan terbatas. Hasil yang didapatkan mungkin
akan berbeda jika keterangannya yaitu harga akan dinaikkan sebesar 10 persen saja atau 40 persen saja.
Jika Ada Kenaikan Harga 10-40 Persen
Tetap membeli 50
Tidak membeli 50
Gambar 27. Diagram Pie Jika Ada Kenaikan Harga 10-40 persen
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 83 persen responden atau sebanyak 50 orang menyatakan bahwa berminat untuk mengunjungi lagi restoran
Papa Ron’s Pizza. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar konsumen merasa puas dengan produk restoran Papa Ron’s Pizza. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 28 dan Lampiran 2.
65
Minat Konsumen untuk Datang Kembali
Ya 83
Tidak 17
Gambar 28. Diagram Pie Minat Konsumen untuk Datang Kembali
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa 88 persen responden atau sebanyak 53 orang menyatakan bahwa puas terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan restoran Papa Ron’s Pizza. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepuasan terhadap produk atau jasa yang diberikan mempengaruhi pada
pembelian selanjutnya. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 29 dan Lampiran 2.
Tingkat Kepuasan
Puas 88
Tidak puas 12
Gambar 29. Diagram Pie Tingkat Kepuasan Konsumen
VII ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN
7.1 Atribut-atribut yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor
Penelitian kinerja bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen tercapai apabila kinerja dari restoran Papa Ron’s
Pizza sesuai dengan kepentingannya. Kesesuaian kinerja produk atau jasa dengan kepentingan konsumen dapat diketahui melalui penilaian konsumen.
Penelitian ini, penilaian terhadap variabel atribut dibagi menjadi dua yaitu 1 atribut produk yang berjumlah enam atribut yaitu atribut rasa, ukuran atau
porsi, kehalalan, keragaman menu, harga produk dan paket promosi, 2 atribut pelayanan restoran yang terdiri dari lima dimensi yaitu a kehandalan yang terdiri
dari atribut kecepatan pelayanan dan kemudahan menjangkau lokasi, b daya tangkap yang terdiri dari atribut kesigapan pramusaji dan kecepatan merespon
keluhan konsumen, c jaminan yang terdiri dari atribut keamanan dan kenyamanan restoran, d kepedulian yang terdiri dari atribut kemampuan
pramusaji berkomunikasi dengan konsumen, keramahan dan kesopanan pramusaji, e berwujud yang terdiri dari atribut penataan ruangan restoran,
kebersihan dan kerapihan restoran, pendingin ruangan AC, areal parkir, penampilan pramusaji, kemudahan proses pembayaran, dan toilet.
7.2 Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor