Kabupaten Kotawaringin Timur KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

mencari ular. Umumnya penangkap sambilan adalah petani dan pekerja perkebunan. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengumpul perantara di Kabupaten Kuala Kapuas, Pulang Pisau, dan Kotawaringin Timur seluruh pemasok mereka adalah penangkap bukan profesional yang mempunyai pekerjaan utama sebagai petani atau pekerja di perkebunan. Penangkap tersebut hanya memasok ular atau kulit pada mereka secara tidak teratur. Seluruh penangkap yang menjadi narasumber di Kotawaringin Barat, menangkap di kebun kelapa sawit. Mereka mempunyai wilayah teritori masing- masing dan tidak saling mengganggu, namun kadang hasil tangkapan mereka hilang dicuri orang. Penangkap lain juga sebagian besar menangkap di kebun kelapa sawit ketika mereka sedang bekerja. Umumnya mereka adalah pekerja di perkebunan kelapa sawit yang banyak terdapat di Kotawaringin Barat. Penangkap di Pulang Pisau menangkap di kebun karet, rawa, tanah tinggi dan sawah. Penangkap profesional di Kotawaringin Barat menangkap ular sepanjang tahun. Pada bulan Oktober – Mei, mereka menangkap dengan menggunakan jerat. Pada bulan Juni-September, penangkap profesional di Kotawaringin Barat tidak menggunakan jerat untuk menangkap ular. Mereka menangkap langsung dari sarangnya. Pada musim ini, banyak penangkap sambilan yang ikut mencari ular dan jumlah ular yang ditangkap lebih banyak dari biasanya. Mereka menganggap musim ini sebagai musim panen ular. Penangkap profesional di Pulang Pisau hanya menangkap ular pada bulan Januari-Mei setiap tahunnya. Musim kemarau mereka tidak menangkap ular karena parit tempat mereka memasang jerat umumnya mengering. Mereka tidak mengenal cara penangkapan ular di sarang karena mereka tidak mengetahui secara pasti dimana sarang ular. Mereka hanya menangkap ular yang mereka temui ketika sedang bekerja di kebun. Begitu pula dengan penangkap di Kabupaten Kuala Kapuas dan Kotawaringin Timur. Menurut informasi pengumpul perantara disana, pada bulan-bulan tersebut mereka hanya mendapatkan pasokan dalam jumlah yang sangat sedikit dan jauh berkurang dari ketika musim hujan. Menurut Yuwono 1998, sebelum akhir tahun 1980-an, di Indonesia belum ada penangkap profesional untuk reptil. Pada saat itu, yang ada penangkap burung yang mencoba mengumpulkan lebih banyak uang dengan melakukan pekerjaan sambilan menangkap reptil dan ampibi. Penangkap reptil profesional baru muncul pada awal tahun 1990-an dan semakin banyak lagi sampai sekarang. Pada tahun 1993 ketika terjadi larangan ekspor burung, sebagian besar pengumpul burung beralih profesi menjadi penangkap reptil. Penangkap reptil di Kabupaten Kotawaringin Barat mulai menjadi penangkap profesional pada tahun 2005 dan sebelumnya menjadi penangkap reptil di Sumatera selama beberapa tahun. Kepandaian memasang jerat dan menguliti diperoleh ketika mereka bekerja di Sumatera. Itulah sebabnya teknik penangkapan dan pengulitan tidak berbeda dengan yang dilakukan di Sumatera. b Pengumpul Perantara Pengumpul perantara di Pangkalan Banteng adalah yang terbesar dengan jumlah produksi paling besar. Jenis ular yang diterimanya adalah Python reticulatus dan Python breitensteini pada saat musim hujan. Pengumpul perantara ini mendapatkan ular dari sekitar 20 penangkap profesional dan bukan profe sional yang berada di Pangkalan Banteng. Pada saat musim “nyuluh”, pengumpul perantara ini juga terjun langsung mencari ular sendiri dibantu istrinya selain membeli ular dari penangkap lain. Dia lebih memilih membeli ular hidup daripada dalam bentuk kulit karena ular hidup akan memberi lebih banyak keuntungan dan teknik pengulitannya menghasilkan kulit dengan kualitas lebih baik. Selain pengumpul perantara yang menjadi narasumber, di Kotawaringin Barat juga terdapat seorang pengumpul perantara yang menjadi saingan dari pengumpul perantara tersebut. Pengumpul perantara di Sampit menjadikan ular hanya sebagian dari usahanya. Pekerjaan utamanya adalah pengumpul perantara berbagai jenis satwaliar yang diperdagangkan. Pengumpul perantara ini lebih banyak menerima kura-kura, labi-labi dan biawak. Jenis ular yang diterimanya adalah Python reticulatus dan Python breitensteini. Bentuk yang diterima bisa ular hidup ataupun kulit. Ular hidup akan memberi lebih banyak keuntungan namun kulit yang ukurannya kurang sesuai juga bisa diperbaikinya hingga ukurannya sesuai. Pemasoknya adalah penangkap bukan profesional disekitar Sampit dan tidak ada penangkap profesional yang memasok ular kepadanya.