Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku yang lebih baik. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 157 pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru dan membelajarkan siswa dalam rangka belajar, bagaimana belajar dan memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasikan dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil optimal menurut Sugihartono 2012: 81. Berdasarkan beberapa pengertian pembelajaran diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa dalam rangka mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa fisik maupun non fisik dengan cara guru mentransfer ilmu pengetahuan yang dimiliki. Sehingga dapat mengembangkan potensi siswa kearah yang jauh lebih baik. Pembelajaran sejarah merupakan mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan dunia dari masa lampau hingga kini Leo Agung S, 2013: 55. Pembelajaran sejarah adalah suatu proses interaksi yang mengikut sertakan guru dan siswa dalam mata pelajaran sejarah. Sasaran umum diselenggarakannya pembelajaran sejarah adalah memperkokoh rasa nasionalisme dan mengajarkan prinsip-prinsip moral Kochar, 2008: 33-36. Pembelajaran sejarah merupakan bidang studi yang terkait dengan fakta-fakta dalam ilmu sejarah namun tetap memperhatikan tujuan pendidikan pada umumnya I Gede Widja, 1989: 23. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP 2006 dinyatakan bahwa pelajaran sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat serta dalam pembentukan manusia Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air KTSP, 2006: 523. Pembelajaran sejarah yang ideal tidaklah cukup apabila guru sejarah hanya berceramah saja, melainkan dituntut pula mengaktifkan siswa melalui kerja kelompok, diskusi, dan lain sebagainya. Pengajaran sejarah memang tidak sekedar menyentuh ranah kognitif rendah menghafal, tetapi juga kog nitif tinggi “menjelaskan...”, “mengkaji...”, bahkan juga afeksi “menghayati...”, “ menghargai...”. agar sampai pada taraf menghargaimenghayati, maka harus ada refleksi, menemukan makna atau hikmahnya suatu peristiwa, serta menemukan nilai-nilai apa yang ada di balik peristiwa tersebut Suparno, 2001: 138-140 Menurut Kuntowijoyo 2013: 14-28 ada dua manfaat dalam mempelajari sejarah. Yang pertama ialah manfaat secara intrinsik dan yang kedua manfaat secara ekstrinsik. Manfaat secara intrinsik adalah sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau, sejarah sebagai pernyataan pendapat, dan sejarah sebagai potensi. Manfaat secara ekstrinsik adalah sejarah sebagai pendidikan moral, sejarah sebagai pendidikan penalaran, sejarah sebagai pendidikan politik, sejarah sebagai pendidikan, kebijakan, sejarah sebagai pendidikan perubahan, sejarah sebagai pendidikan masa datang, sejarah sebagai pendidikan keindahan, sejarah sebagai ilmu bantu, sejarah sebagai latar belakang, sejarah sebagai rujukan, dan yang terakhir sejarah sebagai bukti. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran sejarah merupakan interaksi antara guru dan siswa yang dilakukan untuk memberikan pemahaman materi-materi sejarah yang dipelajari baik dari buku maupun cerita nenek moyang, dengan tujuan untuk membentuk watak siswa agar nantinya tercipta generasi yang bermartabat serta cinta tanah air. Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD pada mata pelajaran sejarah SMA kelas X-5 semester II adalah sebagai berikut. Tabel 1. SK dan KD mata pelajaran sejarah SMA Kelas X Semester II Standar Kompetensi SK Kompetensi Dasar KD 2. Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia. 2,1 Menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia. 2,2 Menganalisis kehidupan awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia