Siklus I Pelaksanaan Tindakan

jawab untuk menerima dan memberi informasi kepada kelompok lain yang berkunjung ke tempatnya. f Langkah kelima, kemudian siswa kembali ke kelompok masing-masing untuk menyampaikan atau mendiskusikan hasil kerjanya. g Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan hasil sharing nya. Siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. h Peneliti menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa yang lain memperhatikan apakah sama atau tidak hasil diskusinya. 3 Kegiatan Akhir a Peneliti dan siswa melakukan evaluasi bersama mengenai materi yang telah dipelajari. b Peneliti dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. c Peneliti memberi tugas siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari dipertemuan selanjutnya. d Peneliti menutup dengan doa dan menyampaikan salam. b Siklus I Pertemuan II Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan hari Sabtu, 13 Februari 2016. Materi yang dipelajari menggunakan metode Rotating Trio Exchange pada pertemuan kali ini yaitu, menganalisis kehidupan awal masyarakat Indonesia dengan indikator menyusun bagan pembagian jaman menurut geologi, mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba di Indonesia dan mengidentifikasi peta lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia, Bagan pembagian jaman berdasarkan arkheologis, Alat-alat peninggalan arkheologis masyarakat awal Indonesia, Ciri-ciri sosial, budaya, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat pada masa berburu food gathering dan masyarakat pertanian food producing dan perundagian Proses pembelajaran pada pertemuan kedua siklus I sebagai berikut. 1 Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. a Guru membuka pembelajaran dengan berdo’a. b Guru melakukan presensi. c Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini. d Peneliti menjelaskan metode Pembelajaran Tipe Rotating Trio Exchange . e Peneliti melakukan apersepsi. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. a Pada pertemuan kedua pada siklus I peneliti menjelaskan inti atau point-pint penting materi pokok pelajaran tentang kehidupan awal masyarakat Indonesia, yaitu meliputi: bagan pembagian jaman menurut geologi, mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba di Indonesia dan mengidentifikasi peta lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia, Bagan pembagian jaman berdasarkan arkheologis, Alat-alat peninggalan arkheologis masyarakat awal Indonesia, Ciri-ciri sosial, budaya, ekonomi, dan kepercayaan masyarakat pada masa berburu food gathering dan masyarakat pertanian food producing dan perundagian. b Peneliti melaksanakan metode Rotating Trio Exchange , diawali dengan langkah pertama, melakukan pembagian kelompok yang terdiri dari 3 orang siswa dan memberi nomor 0, 1, dan 2 pada setiap trio. Kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainya dikiri dan kananya Lihat lampiran 6 halaman 141. c Langkah kedua, setelah kelompok terbentuk peneliti memberikan pertanyaan yang sama pada setiap trio untuk didiskusikan sesuai dengan materi pelajaran. d Langkah ketiga, masing-masing kelompok diberikan tugas untuk saling berdiskusi dengan anggotanya sesuai pertanyaan yang telah disampaikan. e Langkah keempat, setelah diskusi kemudian guru memerintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan bertugas untuk mencari informasi ke kelompok lain dan nomor 2 berpindah berlawanan searah jarum jam dan bertugas mencari informasi. Sedangkan nomor 0 tetap ditempat yang memiliki tanggung jawab untuk menerima dan memberi informasi kepada kelompok lain yang berkunjung ke tempatnya. f Langkah kelima, kemudian siswa kembali ke kelompok masing-masing untuk menyampaikan atau mendiskusikan hasil kerjanya. g Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan hasil sharing nya. Siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. h Peneliti menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa yang lain memperhatikan apakah sama atau tidak hasil diskusinya. 3 Kegiatan Akhir a Peneliti dan siswa melakukan evaluasi bersama mengenai materi yang telah dipelajari. b Peneliti dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. c Peneliti melakukan post-test untuk mengukur kemampuan siswa setelah dilakukanya tindakan. d Peneliti membagikan angket keaktifan setelah menggunakan metode Rotating Trio Exchange kepada siswa untuk dikerjakan, untuk mengetahui sejauh mana berfungsinya metode tersebut untuk meningkatkan keaktifan siswa. e Peneliti menutup dengan doa dan menyampaikan salam. 3 Observasi Pengamatan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan observer guru pembimbing dan partner peneliti pada siklus I diperoleh kesimpulan sebagai berikut. a Pengamatan Terhadap Kegiatan Pembelajaran 1 Siklus I Pertemuan I Secara umum kegiatan pembelajaran menggunakan metode Rotating Trio Exchange pada siklus I pertemuan petama berjalan sesuai yang direncanakan. Namun, tentunya masih ada beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran sejarah yang dimulai pada jam pertama kegiatan belajar mengajar KBM membuat beberapa siswa datang terlambat masuk kelas. Tapi masih dapat mengikuti pembelajaran. Selain hal tersebut, pada saat peneliti melakukan apersepsi dengan menanyakan “berdasarkan arkheologis jaman terbagi menjadi apa saja”, beberapa siswa masih sibuk sendiri dengan urusanya dan tidak ada siswa yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Hal ini tentunya menunjukan bahwa siswa belum siap untuk kegiatan belajar mengajar dan mereka belum mempelajari materi tersebut. Peneliti membagi kelompok berdasarkan pedoman dari nilai ulangan pada semester sebelumnya, dengan mencoba mengelompokan siswa yang memiliki nilai bagus dengan siswa yang nilainya masih kurang Lihat lampiran 6 halaman 141. Agar nantinya siswa yang memiliki nilai kurang dapat mencontoh dan termotifasi oleh temannya. Namun, pada prakteknya ternyata beberapa siswa yang memiliki nilai kurang terlihat tidak ikut berperan. Lebih mengandalkan temanya untuk menjawab soal yang sedang didiskusikan. 2 Siklus I Pertemuan II Proses pembelajaran pada pertemuan kedua di siklus I ini, secara umum sudah susai yang diinginkan dan sudah ada peningkatan dari segi diskusi serta pertukaran posisi. Namun, tentunya masih ada kendala yang dihadapi oleh guru maupun peneliti. Jumlah siswa pada pertemuan kali ini jauh lebih banyak yang terlambat hadir. Sehingga pembagian kelompok dilakukan kembali Lihat lampiran 6 halaman 141. Sehingga memerlukan waktu yang cukup lama, karena pertemuan di Siklus I ini masih berpedoman terhadap prestasi siswa yang diperoleh pada semester sebelumnya. Sedangkan perbaikan dipertemuan ini yaitu, sewaktu apersepsi mengenai “pembagian jaman berdasarkan geologi” beberapa siswa mencoba untuk menjawab. Hal ini menunjukan bahwa siswa telah siap mengikuti pembelajaran dan telah membaca materi. Selain itu proses diskusi berjalan aktif dan pertukaran posisinya juga berjalan lancar, mereka sudah mengerti fungsinya masing-masing. b Pengamatan Terhadap Peneliti Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus I dan berdiskusi dengan observer, ditemukan hasil sebagai berikut. 1 Peneliti telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan baik, RPP telah dibuat dengan lengkap dan sesuai dengan standar kompetensi SK maupun kompetensi dasarnya KD Lihat lampiran 40 halaman 195. 2 Pelaksanaan metode Rotating Trio Exchange , peneliti telah melakukan seluruh langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan metode tersebut Lihat lampiran 9 halaman 145. 3 Peneliti telah memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapat atau menanggapi materi pembelajaran dan memecahkan masalah berupa pertanyaan untuk didiskusikan 4 Peneliti dalam memberikan pembelajaran, disertakan dengan pemberian motivasi kepada siswa untuk saling bertukar pendapat mengenai persoalan yang sedang dikerjakan. Selain itu juga memberikan motivasi untuk meraih prestasi disemua mata pelajaran termasuk mata pelajaran sejarah. c Pengamatan Terhadap Siswa 1 Keaktifan Siswa Keaktifan siswa selain dilihat dari pengamatan sewaktu proses pembelajaran berlangsung, juga diukur dengan memberikan angket keaktifan kepada siswa. Terdapat angket keaktifan diawal pembelajaran sebagai alat ukur dan pembanding dengan angket keaktifan setiap setelah adanya tindakan. Hasil angket keaktifan siswa kelas X-5 SMA Negeri 7 Yogyakarta sebelum adanya tindakan yaitu sebesar 60,53. Sedangkan setelah adanya tindakan pada siklus I keaktifan siswa meningkat menjadi 79,13. Atau mengalami peningkatan sebanyak 18,6 Lihat lampiran 15 halaman 157. Selain dari hasil angket, ditunjukan juga melalui sikap dari siswa selama pembelajaran. Siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran, mereka ikut serta aktif dalam setiap proses yang terdapat di metode Rotating Trio Exchange baik sewaktu proses diskusi, mencari materi, dan pertukaran tempat Lihat lampiran 45 halaman 228. Namun, untuk pertemuan pada Siklus I ini siswa masih kurang aktif dalam proses presentasi, mereka masih salin tunjuk temannya untuk maju ke depan kelas untuk melaukan presentasi. 2 Prestasi Belajar Prestasi belajar atau hasil belajar siswa, peneliti ukur melalui pemberian pre test dan post test . Pre test diberikan diawal pembelajaran untuk mengetahui kemampuan awal dari siswa Lihat lampiran 18 halaman 161. Sedangkan post test diberikan diakhir tindakan setiap siklusnya Lihat lampiran 20 halaman 165. Berikut ini prestasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran sejarah menggunakan metode Rotating Trio Exchange pada siklus I yang dapat kita lihat melalui tabel berikut. Tabel 10. Prestasi Belajar Siklus I NO NAMA Pre Test 1 T TT Post Test 1 T TT 1 Adelia Putri Agustin 60 TT 80 T 2 Adella Octa Savitri 60 TT 80 T 3 Adnan Briantoni 50 TT 60 TT 4 Agung Pradenta W. 60 TT 80 T 5 Ahsanul Hakim 70 TT 90 T 6 Annisa Salma R 70 TT 80 T 7 Ario Hanif Prakoso 50 TT 80 T 8 Aurellia Candra M 40 TT 80 T 9 Azzahra Zauza I 80 T 80 T 10 Deineira Diga Zahra 40 TT 80 T 11 Dirgantara Syah A 70 TT - - 12 Erti Listyorini 80 T 80 T 13 Fitri Nur Laily 70 TT 80 T 14 Fuad Taufiqurrachman 60 TT 70 TT 15 Indras Prastita Riyanda 30 TT 70 TT 16 Insan Roso Kawedhar 60 TT 80 T 17 Kafka Kadhe D 50 TT 50 TT 18 Melani Fithrotun Nisa 30 TT 80 T 19 Muhammad Haris S 60 TT 80 T 20 Nur Maryam Hidayah 100 T - - 21 Nuril Bulan Marsyah 40 TT 90 T 22 Ramadhania Vinca R 70 TT 80 T 23 Rezza Cahya Andini 80 T 80 T 24 Sabrina Putri Azzahra 20 TT 70 TT 25 Safira Puspitasari 90 T 90 T 26 Sekha Dhiya Ulhaq - - - - 27 Siti Mahmudah Nur H 70 TT 80 T 28 Sri Arum Wulansari 60 TT 80 T 29 Thalita Rahma Ardania - - 70 TT 30 Triaji Putra W 40 TT 70 TT 31 Yudhistira Bayu S 60 TT 80 T 32 Zulkha Ika Fanni 70 TT 80 T JUMLAH 1790 2250 RATA-RATA 59,6 77,58 Sumber: Data Primer 2016 Keterangan: T = Tuntas TT = Tidak Tuntas Tabel 11. Rekapitulasi Ketuntasan Prestasi Belajar Pre Test Siklus I. Kategori Frekuensi Persentase Tuntas 5 16,7 Tidak Tuntas 25 83,3 Jumlah 30 100 Sumber: Data Primer 2016 Tabel 12. Rekapitulasi Ketuntasan Prestasi Belajar Post Test Siklus I. Kategori Frekuensi Persentase Tuntas 22 75,87 Tidak Tuntas 7 24,13 Jumlah 29 100 Sumber: Data Primer 2016 Berdasarkan tabel rekapitulasi data prestasi belajar siswa siklus I diatas, pada saat pre test terdapat 5 siswa 16,7 yang berada pada kategori tuntas dan sebanyak 25 siswa 83,3 berada pada kategori tidak tuntas. Nilai rata-rata pada pre test yaitu sebesar 59,66. Sedangkan pada saat post test terdapat 22 siswa 75,87 berada pada kategori tuntas dan sebanyak 7 siswa 24,13 pada kategori tidak tuntas. Nilai rata-rata pada post test yaitu sebesar 77,58. Berdasarkan data prestasi di atas kemudian dilakukan perhitungan untuk mengetahui daya serap. Sebagai pengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tabel 13. Daya Serap Pre Test Siklus I Nilai N Jumlah Peserta Didik S Jumlah NxS Keterangan 100 1 100 1. Rata-rata= 59,66 2. KKM= 78 3. Daya Serap = = 90 1 90 80 3 240 70 7 490 60 8 480 50 3 150 40 4 160 = 40 30 2 60 20 1 20 Jumlah 30 1790 Lihat lampiran 19 halaman 164. Tabel 14. Daya Serap Post Test Siklus II Nilai N Jumlah Peserta Didik S Jumlah NxS Keterangan 100 1. Rata-rata= 77,58 2. KKM= 78 3. Daya Serap = = = 93,10 90 3 270 80 19 1520 70 5 350 60 1 60 50 1 50 40 30 20 Jumlah 29 2250 Lihat lampiran 22 halaman 169 Berdasarkan perhitungan daya serap di atas diperoleh hasil bahwa daya serap siswa pada mata pelajaran sejarah pada saat pre test sebesar 40 sedangkan untuk post test atau setelah menggunakan metode Rotating Trio Exchange meningkat menjadi 93,10. Hasil ini membuktikan bahwa adanya peningkatan daya serap siswa setelah menggunakan metode Rotating Trio Exchange . 4 Refleksi Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode Rotataing Trio Exchange , selanjutnya peneliti melakukan refleksi terhadap siklus I. Setelah tindakan telah selesai dilaksanakan, peneliti dan partner serta guru pembimbing mendiskusikan bersama hasil pengamatan yang telah dilaksanakan pada siklus I. Selain itu peneliti pada tahap refleksi ini, menanyakan kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran pada guru dan siswa. Kelebihan dan kekurangan tersebut diantaranya. a Kelebihan 1 Siswa lebih aktif dan merasa tidak bosan dengan adanya metode pembelajaran baru yang selama ini siswa belum pernah adakan, yaitu metode Rotating Trio Exchange. 2 Metode Rotating Trio Exchange melatih siswa untuk berani berpendapat dan berdiskusi dengan temannya dalam mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan oleh guru. 3 Metode Rotating Trio Exchange dapat menjadikan siswa lebih meningkat prestasinya, hal ini terlihat dari nilai post test yang telah dilaksanakan. 4 Siswa pada pembelajaran menggunakan metode Rotating Trio Exchange menjadi lebih aktif membaca dan mencari bahan materi. Hal ini terlihat saat diskusi dimana siswa ada yang membaca buku catatan, buku Lembar Kerja Siswa LKS, maupun ada yang mencari di internet. b Kekurangan 1 Pada pertemuan pertama beberapa siswa masih kurang paham mengenai metode Rotating Trio Exchange. Sehingga pada saat mulai berpindah tempat mengalami kebingungan dan saling bertanya. 2 Beberapa siswa berangkat terlambat, sehingga siswa yang terlambat baru dapat mengikuti pembelajaran di jam kedua. 3 Siswa kurang fokus dan masih bergantung dengan teman yang lain selama diskusi. 4 Berdasarkan masukan dari siswa, pada siklus I ini materi yang diajarkan masih terlalu banyak. 5 Pada saat akan melakukan presentasi, peneliti memberikan kesempatan kepada siswa kelompok untuk menjelaskan ke depan tanpa ditunjuk. Namun tidak ada siswa kelompok yang mau maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Melainkan mereka sibuk saling tunjuk kelompok lainnya.

b. Siklus II

1 Perencanaan Siklus II dilakukan selama dua kali pertemuan. Materi siklus II yaitu, menganalisis kehidupan awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia. Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu, peneliti menyusun RPP terlebih dahulu sesuai dengan pembelajaran atau materi yang akan dilaksanakan, menyiapkan lembar observasi untuk observer , lembar instrumen keaktifan, lembar instrumen lembar soal pre- test dan post-test, serta lembar kendali wawancara untuk guru dan siswa. 2 Pelaksanaan dan Pengamatan Pelaksanaan siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu, pada hari Sabtu, 20 Februari 2016 dan Sabtu, 27 Februari 2016. Alokasi waktu masing-masing pertemuan selama 2 jam pelajaran. Berdasarkan evaluasi siklus I dan saran dari guru pembimbing, pada siklus II ini peneliti hanya memakai tiga indikator materi, berbeda dengan siklus I memakai enam indikator materi. Hal ini bertujuan untuk lebih memberikan pemahaman materi kepada siswa. Adapun proses pembelajaran di siklus II yaitu sebagai berikut. a Siklus II Pertemuan I Pertemuan pertama dilaksanakan hari Sabtu, 20 Februari 2016. Materi yang diajarkan pada pertemuan di siklus II yaitu, mengenai kehidupan awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia. Indikator dari materi tersebut yaitu, mendeskripsikan pengertian peradaban dan proses awal pembentukan peradaban, mendeskripsikan kebudayaan Bacson, Hoa Binh, dan Dongson terhadap perkembangan budaya masyarakat awal di kepulauan Indonesia, mendeskripsikan peradaban lembah sungai Indus, lembah sungai Gangga, lembah sungai Hoang. 1 Kegiatan Awal Kegiatan awal yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. a Guru membuka pembelajaran dengan berdo’a. b Guru melakukan presensi. c Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran hari ini. d Peneliti menjelaskan metode Pembelajaran Tipe Rotating Trio Exchange . e Peneliti melakukan pre-test pada siklus II. f Peneliti melakukan apersepsi. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti yang dilakukan guru dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut. a Pada pertemuan pertama pada siklus II peneliti menjelaskan inti atau point-pint penting materi pokok pelajaran tentang mendeskripsikan pengertian peradaban dan proses awal pembentukan peradaban, mendeskripsikan kebudayaan Bacson, Hoa Binh, dan Dongson terhadap perkembangan budaya masyarakat awal di kepulauan Indonesia, mendeskripsikan peradaban lembah sungai Indus, lembah sungai Gangga, lembah sungai Hoang. b Peneliti melaksanakan metode Rotating Trio Exchange , diawali dengan langkah pertama, melakukan pembagian kelompok yang terdiri dari 3 orang siswa dan memberi nomor 0, 1, dan 2 pada setiap trio. Kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat kelompok lainya dikiri dan kananya Lihat lampiran 7 halaman 142. c Langkah kedua, setelah kelompok terbentuk peneliti memberikan pertanyaan yang sama pada setiap trio untuk didiskusikan sesuai dengan materi pelajaran. d Langkah ketiga, masing-masing kelompok diberikan tugas untuk saling berdiskusi dengan anggotanya sesuai pertanyaan yang telah disampaikan. e Langkah keempat, setelah diskusi kemudian guru memerintahkan nomor 1 berpindah searah jarum jam dan bertugas untuk mencari informasi ke kelompok lain dan nomor 2 berpindah berlawanan searah jarum jam dan bertugas mencari informasi. Sedangkan nomor 0 tetap ditempat yang memiliki tanggung jawab untuk menerima dan memberi informasi kepada kelompok lain yang berkunjung ke tempatnya. f Langkah kelima, kemudian siswa kembali ke kelompok masing-masing untuk menyampaikan atau mendiskusikan hasil kerjanya. g Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan hasil sharing nya. Siswa diajak untuk berdiskusi secara klasikal untuk membahas permasalahan yang belum jelas atau yang kurang dimengerti. i Peneliti menunjuk beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa yang lain memperhatikan apakah sama atau tidak hasil diskusinya. 3 Kegiatan Akhir a Peneliti dan siswa melakukan evaluasi bersama mengenai materi yang telah dipelajari. b Peneliti dan siswa membuat kesimpulan mengenai materi yang telah dipelajari. c Peneliti menutup dengan doa dan menyampaikan salam. b Siklus II Pertemuan II