76
Tabel 4.12 Persentase Tahapan Pembelajaran
Tahapan Kegiatan Pembelajaran Persentase
1. Kegiatan Pendahuluan Pembelajaran
55,6 2.
Kegiatan Inti Pembelajaran 61,1
3. Kegiatan Penutup Pembelajaran
50,0 Rata-rata
55,6 Rata-rata dari ketiga tahapan pembelajaran tersebut adalah 55,6.
Kegiatan pembelajaran dikatakan sangat sesuai dengan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013, jika hasil rata-rata persentase dari dua kriteria
mencapai 90 - 100. Dikatakan sesuai jika rata-ratanya mencapai 75 - 89. Hasil rata-rata antara 60 - 74 dikatakan cukup sesuai, dan
dikatakan kurang sesuai jika rata-ratanya antara 0 - 59.
4.3.4. Analisis Penggunaan Buku Matematika SMP Kelas VIII
Pegangan Guru Kurikulum 2013
Penggunaan Buku Guru sebagai salah satu perangkat pembelajaran dalam Kurikulum 2013 masih kurang. Guru menggunakan buku tersebut
sebagai acuan materi ajar, namun tidak sepenuhnya menggunakan buku tersebut sebagai sumber belajar.
Dalam Aspek
Pemanfaatan Sumber
BelajarMedia dalam
Pembelajaran terlihat bahwa dari 5 indikator, hanya 2 yang terpenuhi yakni melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar dan melibatkan
peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran.
77
Buku Matematika Pegangan Guru tidak selalu digunakan dalam proses pembelajaran. Seperti diungkapkan Ibu Siska,
“Sebenarnya Buku Pegangan Guru tersebut tidak jauh berbeda dengan Buku Siswa, hanya
berbeda pada bagian keterangan kegiatan. Saya menggunakan buku tersebut untuk referensi soal, bukan buku utama untuk kegiatan
pembelajaran.” Sejalan dengan hal tersebut, Ibu Eva mengatakan, “Saya menggunakan buku tersebut sebagai salah satu pedoman pembelajaran
terlebih pendekatan saintifik dan panduan susunan materi ajar. Selain itu, untuk referensi soal karena Buku Guru mirip dengan Buku Siswa dan semua
peserta didik dipin jami buku agar memudahkan proses pembelajaran.”
Bagi peserta didik, peran Buku Siswa Matematika Kelas VIII Kurikulum 2013 adalah untuk membantu dalam berlatih soal-soal. Sewaktu
ditanya mengenai Buku Siswa Matematika Kurikulum 2013, Marcel mengungkapkan,
“Buku ada, Bu, dipinjami oleh sekolah. Tapi nggak enaknya beberapa buku dibagi pada semester 2, kayak buku Matematika.
Aku nggak pake, tapi kadang-kadang aja aku buka buat latihan soal. Abisnya
banyak yang rumit penjelasannya.” Sependapat dengan Marcel, David mengatakan,
“Pakai sih, tapi tidak terlalu membantu. Soalnya kadang
melebihi kemampuan. Cara atau penjelasan yang ditunjukin bikin bingung.”
Sedang Guido menjawab, “Pakai, tapi sudah dikembalikan lagi. Cukup
membantu kalau ada soal dari guru.” Jawaban Glorika sedikit berbeda
karena disertai dengan persyaratan yaitu, “Sebenernya membantu kalau mau baca-baca penjelasannya, walau rumit masih bisa dimengerti sedikit-
78
sedikit.” Hampir sama dengan Glorika, Anja mengatakan, “Pakai, Bu. Membantu sebenernya, ha
nya kurang lengkap.” Keterlambatan pembagian buku siswa juga menjadi masalah
tersendiri. Sebelum buku dibagi, pada semester 1, peserta didik menggunakan buku kurikulum sebelumnya yakni buku yang sesuai dengan
KTSP. Guru menggunakan proyektor untuk menampilkan buku siswa. Pada semester 2 buku siswa baru dibagikan kepada peserta didik karena
pemerintah terlambat mendistribusikan.
4.4. Pembahasan