27
2.4.4. MengasosiasikanMengolah InformasiMenalarAssociating
Langkah keempat pendekatan saintifik yakni kegiatan “mengasosiasi mengolah informasi menalar”. Sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013, kegiatan tersebut adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
informasi dari kegiatan eksperimen, mengamati, maupun dari kegiatan mengumpulkan informasi.
Menurut Mulyasa 2014: 66, kemampuan mengolah informasi melalui penalaran dan berpikir rasional merupakan kompetensi
penting yang harus dimiliki oleh peserta didik. Informasi yang diperoleh dari pengamatan atau percobaan yang dilakukan harus
diproses untuk menemukan katerkaitan suatu informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi, dan
mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan. Pengolahan informasi yang dilakukan meliputi pengolahan
informasi yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman pemahaman materi sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat berbeda dan bertentangan. Kompetensi yang diharapkan dari kegiatan
pengolahan informasi adalah peserta didik memiliki sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur,
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
28
Kemampuan berpikir deduktif berbeda dengan induktif. Menurut Hosnan 2014: 73 penalaran induktif adalah cara menalar
dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat nyata secara individual atau spesifik menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Sedangkan penalaran deduktif adalah penalaran yang dimulai dari menerapkan hal-hal yang umum untuk dihubungkan ke dalam bagian-
bagian yang khusus. Aktivitas mengumpulkan informasi menurut MPG SMP
Matematika Tahun 2013 2013: 199 juga diistilahkan sebagai kegiatan menalar, yaitu proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Aktivitas menalar dalam konteks
pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.
Istilah asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan beragam
peristiwa untuk dimasukkan menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman
tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman- pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan
berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
29
2.4.5. Mengomunikasikan dan Membentuk Jejaring