63
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS 3, SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2012 pukul
12.00 WIB sampai 14.00 WIB. Penelitian siklus II dilaksanakan pada 27 Maret 2012.
Sebelum penelitian ini dilakukan peneliti berkonsultansi dengan guru mitra dan melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi
kelas dan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas sehingga model pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan permasalahan yang ada.
Observasi dilakukan pada tanggal 25 November 2011 pada pukul 8.30 WIB sampai 10.00 WIB. Berikut merupakan uraian dari penelitian tindakan kelas
model pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan: 1.
Observasi Pra Penelitian Observasi pra penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November
2011 pada jam ketiga sampai keempat pukul 8.30 WIB-10.00 WIB. Guru mitra dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Bapak FX. Eka Wahyu
Wibawa, S.Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XI
IPS 3, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 39 siswa. Materi yang diajarkan pada waktu observasi adalah
tentang sektor keuangan publik dan kebijakan anggaran, dengan standar kompetensi memahami APBN dan APBD. Ada tiga hal yang diamati
dalam observasi ini yaitu guru, siswa, dan kelas. Berikut uraian dari observasi pra penelitian:
a. Observasi Guru Observing Teacher
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal observasi kegiatan guru lampiran 4a, hal 191. Pada
kegiatan awal pelajaran guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru
memperkenalkan peneliti dan menjelaskan kepada siswa tujuan peneliti datang ke kelas XI IPS 3. Setelah itu guru mengabsen siswa dengan
memanggil siswa satu per satu, kemudian guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar siswa
mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Guru mengulang kembali materi pelajaran dengan cara guru bertanya jawab dengan
siswa, dan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
Guru masuk ke dalam materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selesai menjelaskan materi
pembelajaran guru memberikan siswa latihan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Dalam pengerjaan soal latihan ini
siswa dapat berdiskusi dengan siswa yang lain. Selama pengerjaan soal, guru membimbing dan memperhatikan siswa, perhatian guru ini yang
tampak pada saat siswa mengerjakan soal, guru berkeliling dan membantu siswa yang kesulitan atau bingung dalam mengerjakan soal
latihan yang diberikan. Hal ini penting untuk dilakukan karena guru dapat lebih dekat dengan siswanya, sehingga siswa tidak canggung
untuk bertanya. Pada saat pengerjaan soal guru juga memantau agar siswa-siswanya tetap fokus saat mengerjakan soal, guru juga tidak
segan-segan memberi teguran kepada siswa yang ribut sendiri dan tidak mengerjakan tugas.
Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Guru akan
membahas soal yang dikerjakan siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Pada saat proses pembahasan soal ini siswa tampak
kurang antusias dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Kebanyakan dari siswa tidur atau bercerita
sendiri dengan siswa lain, hal ini menunjukkan bahwa guru kurang memunculkan rasa ingin tahu. Kondisi ini menunjukkan bahwa guru
kurang terampil dalam menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga siswa bosan dan malas dalam mengikuti pelajaran,
hal ini berakibat hasil belajar siswa juga akan menurun. Dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah dan
tanya jawab, guru juga tidak pernah menggunakan metode
pembelajaran dengan menggunakan permainan dan simulasi. Dengan menggunakan metode yang bervariasi, seperti permainan dan simulasi
akan mendorong dan memunculkan motivasi mereka dalam mengikuti pelajaran karena siswa belajar dengan metode yang tidak monoton.
Pada saat guru menutup pelajaran, guru tidak lupa untuk membuat rangkuman dari materi yang dipelajari dan memberikan salam. Berikut
merupakan rangkuman dari hasil observasi aktivitas guru di kelas: Tabel 5.1
Observasi Kegiatan Guru
No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak
Catatan 1. Guru
membuka pelajaran
√ Guru mengucapkan
salam. 2.
Guru memeriksa kesiapan siswa √ Dengan
menegur siswa yang masih
ramai. 3. Guru
mengabsen siswa
√ 4.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √
5. Guru melakukan apersepsi
√ 6. Guru
memakai model
pembelajaran yang
bervariasi √
7. Guru memberikan
tugas √
8. Guru menggunakan
media √
9. Guru memberikan
penghargaan kepada
siswa √ Memberikan
penghargaan verbal dan non verbal.
10. Guru memunculkan rasa ingin tahu √
Tampak dari siswa yang tidak antusias
untuk menanyakan materi pelajaran.
11. Guru memberikan simulasi dan permainan √
12. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas di depan kelas
√ 13. Guru berinteraksi kepada siswa
√ 14. Guru
menutup pelajaran
√ 15. Guru membuat rangkuman pelajaran
√
b. Observasi Siswa Observing Student
Perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung tampak pada catatan anekdotal hasil pengamatan aktivitas siswa di kelas
lampiran 5a, halaman 192. Sebelum memulai pelajaran ada beberapa siswa yang mulai tampak mempersiapkan diri dan peralatan yang
dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran, tapi ada banyak siswa yang tampak santai dan tidak mempersiapkan sarana dan
prasarana yang menunjang pembelajaran. Masih banyak siswa yang berbicara dengan siswa yang lain, membaca komik dan tidur.
Setelah memasuki pelajaran, guru memberikan sedikit teguran kepada siswa yang masih berbicara dengan siswa yang lain, tidur, dan
membaca komik. Dengan teguran yang dilakukan oleh guru membuat siswa sedikit lebih fokus pada materi yang akan disampaikan oleh guru.
Pada awal pelajaran ada siswa yang fokus mendengarkan penjelasan guru, tapi ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan
penjelasan guru misalnya ada siswa yang berbicara sendiri dengan siswa yang lain, ada siswa yang tidur, ada yang membaca komik atau
koran, ada siswa yang menggambar. Pada saat proses pembelajaran kebanyakan siswa cenderung pasif, hal ini tampak pada saat guru
mengajukan pertanyaan hanya ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa
tidak termotivasi dan tidak mempunyai hasrat serta kebutuhan untuk belajar, karena siswa merasa tidak tertantang untuk mendapat hasil yang
lebih baik. Aktivitas siswa yang cenderung pasif tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran dengan
metode pembelajaran yang kurang menarik dan bervariasi. Kondisi pembelajaran seperti ini tentu tidak baik bagi perkembangan siswa,
karena dapat mengganggu siswa yang ingin serius untuk belajar.
Kegiatan aktivitas siswa di kelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2
Observasi Kegiatan siswa
No Butir-butir Sasaran Ya
Tidak Catatan
1 Siswa siap mengikuti kegiatan
pembelajaran √ Siswa
ribut, membaca
komik, bernyanyi.
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru
√ Banyak siswa
yang ribut. 3 Siswa
menanggapi pembahasan
pembelajaran √ Ada
beberapa siswa yang
bertanya tentang
materi.
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√ 5
Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√ Sebagian siswa tidak
mengerjakan tugas
Hasil pengamatan motivasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran pada pra penelitian tampak sebagai berikut:
Tabel 5.3 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Pra Penelitian
No Indikator Pra
Penelitian Target Deskriptor
1 Hasrat dan
keinginan untuk berhasil
27,03 40,55 Siswa
mengerjakan tugas tanpa harus
ditunjuk oleh guru 2
Dorongan dan 16,21
24,32 Siswa aktif dalam
kebutuhan dalam belajar
diskusi dan bertanya 3
Harapan dan cita- cita masa depan
37,84 56,76 Siswa
mencatat hal-
hal yang penting 4 Penghargaan
dalam belajar 13,51 20,27
Siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru
5 Kegiatan yang
menarik dalam belajar
21,62 32,43 Siswa
mendengarkan penjelasan guru
6 Lingkungan belajar yang
kondusif 21,62 32,43
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Tabel 5.3 menunjukkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada pra penelitian. Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
peneliti terhadap 37 siswa yang hadir, pada indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat 27,03 atau 10 siswa yang
mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru. Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat 16,21 atau 6 siswa
yang aktif dalam diskusi dan bertanya. Indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan terdapat 37,84 atau 14 siswa yang mencatat hal-
hal penting dalam kegiatan belajar. Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat 13,51 atau 5 siswa yang menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang
kondusif terdapat 21,62 atau 8 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran. Pengamatan motivasi belajar
siswa terdapat di lampiran 10 hal 161.
c. Observasi Kelas Observing Classroom
Secara fisik ruang kelas XI IPS 3 sudah cukup mendukung kegiatan belajar mengajar, tetapi dari segi penerangan masih kurang
untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di dalam kelas XI IPS 3 sudah cukup lengkap, di dalam ruang kelas XI IPS 3
terdapat satu whiteboard, viewer, screen, satu set komputer, sound, meja dan kursi guru, meja siswa sebanyak 20 buah, kursi siswa
sebanyak 40 buah, papan pengumuman, papan absensi siswa, dan buku kemajuan kelas untuk mencatat perkembangan kemajuan kelas.
Keadaan sirkulasi udara kelas XI IPS 3 tidak terlalu baik sehingga kelas dilengkapi dengan AC dan kipas angin. Suasana kelas
yang jauh dari jalan raya cukup kondusif untuk mendukung kegiatan pembelajaran, selain itu fasilitas wifi yang ada di sekolah mendukung
siswa untuk mencari sumber belajar selain dari buku. Suasana aktivitas kelas XI IPS 3 tampak pada catatan anekdotal hasil observasi kegiatan
kelas lampiran 6a, halaman 193. Suasana kelas pada awal pembelajaran masih cukup kondusif
dan pada pertengahan pelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan di depan kelas. Pada saat siswa mengerjakan soal di depan
kelas, siswa yang lain tidak memperhatikan dan membuat kegaduhan. Setelah siswa selesai mengerjakan di depan kelas, guru tidak lupa untuk
memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah berani maju untuk mengerjakan soal di depan kelas. Pada saat guru membahas soal yang
telah dikerjakan sebagian besar siswa tidak menyimak penjelasan guru dengan baik, hal ini terjadi karena siswa merasa bosan dengan rutinitas
yang sama sehingga tidak ada kegiatan belajar yang menarik yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Adanya motivasi siswa
untuk belajar berarti siswa sadar akan kebutuhannya dalam belajar. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan, tugas untuk
dikerjakan di rumah, dan mengucapkan salam. Dari rangkaian aktivitas
siswa di kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.4
Observasi Keadaan Kelas
No Deskripsi Ya Tidak
Catatan 1
Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran.
√ Fasilitas kelas
sangat lengkap dan mendukung
pembelajaran. 2
Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran.
√ Kondisi kelas
yang jauh dari jalan raya.
3 Siswa membuat
kegaduhan. √
Siswa selalu ribut di kelas.
4 Siswa mengerjakan soal latihan di
depan kelas. √
5 Guru memberikan
penghargaan. √ Guru
memberikan penghargaan verbal
dan non verbal. 6
Ada kegiatan menarik dalam pembelajaran.
√ 7
Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan.
√
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru, perilaku siswa, keadaan kelas, dan hasil wawancara
kepada guru dan siswa, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran berlangsung guru hanya memakai metode ceramah, tanya jawab, dan
latihan soal. Menurut pengamatan peneliti, metode ceramah ini merupakan metode pembelajaran yang paling banyak dipakai oleh guru
pada umumnya karena metode ini mudah untuk diterapkan dan menghemat waktu serta biaya.
Metode tanya jawab dan pemberian soal digunakan untuk merangsang pengetahuan siswa. Menurut pengamatan peneliti metode
tanya jawab dan ceramah baik untuk diterapkan tetapi perlu adanya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran sehingga siswa merasa
tidak jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, tetapi dalam kenyataannya guru hanya menggunakan metode tanya
jawab, ceramah, dan pemberian soal saja sehingga sebagian dari jumlah siswa asyik mengobrol dengan siswa yang lain, tidur, membaca komik,
menggambar, dan lain-lain. Hal ini tentu akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak kondusif lagi sehingga siswa menjadi
tidak semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru memberikan soal, guru memberikan perhatian yang besar kepada
siswa. Hal ini tampak saat guru memantau siswa dan bertanya tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan soal. Hal ini dapat menjalin
hubungan yang dekat antara guru dengan siswa, sehingga siswa tidak canggung dalam menanyakan hal-hal yang sulit kepada guru. Pada saat
siswa diberi soal latihan tidak semua siswa mengerjakan soal latihan, kebanyakan siswa mengobrol, menggambar, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas XI
IPS 3 adalah siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan siswa kurang memahami materi yang diajarkan. Hal
ini terlihat pada kurangnya kesadaran dan keinginan siswa untuk berhasil sehingga saat kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif
dalam diskusi, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan lain-lain.
Peneliti menduga akar dari permasalahan ini adalah siswa merasa jenuh dengan metode yang kurang menarik dan bervariasi
sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar mereka. Dari
berbagai permasalahan yang ada, menurut peneliti salah satu alternatif pemecahannya adalah perlunya menciptakan suatu kegiatan
pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik yang dapat membangkitkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar, lebih
melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, lebih menggali pemahaman siswa, dan menuntut siswa untuk belajar lebih bertanggung
jawab terhadap tugasnya masing-masing. Ada berbagai model yang dapat diterapkan oleh guru yang memiliki karakteristik dan langkah-
langkah yang berbeda-beda.
Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti dan guru berkolaborasi untuk menerapkan metode pembelajaran alternatif yang
lebih bervariasi dan menarik selain metode ceramah dan tanya jawab yaitu model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament TGT.
Model pembelajaran tipe TGT ini mempunyai lima tahapan yaitu penyajian kelas, belajar dalam kelompok, games, tournament,
penghargaan kelompok. Dalam penyajian kelas ini guru menyampaikan materi pembelajaran. Setelah penyajian kelas tahap berikutnya adalah
belajar dalam kelompok, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi. Dalam diskusi kelompok itu siswa
mendiskusikan materi yang telah diajarkan dan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. Setelah diskusi kelompok siswa mengikuti
games dan tournament. Dalam mengikuti games dan tournament siswa dituntut untuk dapat aktif bekerja sama dengan anggota kelompoknya
untuk memperoleh skor. Setelah siswa mengikuti games dan tournament siswa akan menerima penghargaan kelompok bagi kelompok yang
memenuhi skor tertinggi. Dengan diterapkannya model pembelajaran TGT ini diharapkan
bisa menjadi alternatif model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa secara aktif, lebih menarik, dan lebih menggali pengetahuan siswa.
Adanya games dan tournament dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat juga membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar
siswa juga akan meningkat. Pada model pembelajaran TGT ini guru hanya
bertugas sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Siklus Pertama
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Januari 2012 pada jam ketujuh dan kedelapan pada pukul 12.00 WIB sampai dengan
pukul 13.45 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus pertama ini adalah tentang pasar modal dan pasar uang dengan standar kompetensi mengenal
pasar modal dan pasar uang, kompetensi dasarnya mengenal jenis produk dalam bursa efek. Penelitian ini dibantu oleh guru mitra yaitu Bapak FX.
Eka Wahyu Wibawa, S.Pd sebagai guru bidang studi Ekonomi kelas XI IPS. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 3 dan dilakukan pada
semester genap. Jumlah siswa di kelas XI IPS 3 pada saat penelitian sebanyak 37 siswa. Berikut peneliti akan mendeskripsikan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama: a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut diuraikan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I adalah sebagai berikut:
1 Peneliti dan guru mitra pertama-tama menggali data awal tentang
karakteristik siswa. Hal ini bertujuan agar guru dan peneliti dapat memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan
ini berguna sebagai dasar untuk membagi siswa ke dalam kelompok-
kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya siswa dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu siswa dengan prestasi tinggi, siswa
dengan prestasi sedang, dan prestasi rendah. Setelah itu siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok yang heterogen yang terdiri
dari beragam kemampuan, beragam jenis kelamin, suku dan agama. Kemudian keenam kelompok tersebut diberi nama kelompok 1, 2, 3,
4, 5 dan 6. 2
Peneliti dan guru mitra selanjutnya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran yang
disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, meja turnamen, dan
hadiah. Berikut merupakan uraian dari masing-masing perangkat pembelajaran yang diperlukan.
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran. RPP dapat membantu guru mitra dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah disusun lampiran 1 halaman 131.
b Materi pembelajaran
Materi yang diajarkan pada saat penelitian ini berlangsung adalah pasar modal. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru
mitra dan peneliti menyiapkan handout berupa ringkasan materi pembelajaran dan media power point untuk mempresentasikan
materi pembelajaran. Materi yang disampaikan berupa penjelasan secara singkat tentang pasar modal dan pasar uang.
c Lembar Kerja Siswa LKS
Lembar kerja siswa ini berupa soal-soal pre test dan post test. Pre test dan post test ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus pertama. Guru mitra dan peneliti juga membuat kunci jawaban
dari soal yang ada lampiran 2 halaman 141 dan lampiran 3 halaman 145.
d Meja turnamen
Meja turnamen ini berguna untuk membantu jalannya turnamen cerdas cermat. Meja turnamen yang dibutuhkan sebanyak 3 buah
meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat digunakan untuk dua kelompok. Masing-masing dari meja turnamen ini diberi nama
kelompok.
e Hadiah
Hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan kelompok bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan
berupa makanan kecil dan bolpoin. 3
Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data, yang terdiri dari:
a Lembar observasi kegiatan guru
Dalam lembar observasi kegiatan guru ini, hal-hal yang diamati antara lain kemampuan guru dalam menyampaikan materi,
kemampuan guru dalam mengelola kelas dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, serta kegiatan-kegiatan umum guru
dalam kegiatan pembelajaran. lampiran 7 halaman 156 b
Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini meliputi kegiatan siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dan lain-lain. lampiran 8 halaman 158 c
Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini meliputi keadaan lingkungan
kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi kegiatan kelas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman
159.
d Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor pada saat kelompok mengikuti permainan dan turnamen. Pada lembar
kelompok ini skor masing-masing kelompok terlihat dan diakumulasikan dari perolehan skor games dan tournament.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah
pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut: 1
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mitra menyampaikan dan mengulang
kembali materi pembelajaran tentang pasar modal dan pasar uang. Penyampaian materi ini dilakukan selama kurang lebih 15 menit.
Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan metode pembelajaran tanya jawab dan ceramah.
2 Membagi siswa dalam kelompok
Pembagian kelompok ini sudah dilakukan oleh guru mitra dan peneliti pada saat awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok
yang dibentuk adalah 6 kelompok dengan anggota setiap kelompoknya 6-7 siswa. Pada tahap ini guru hanya mengingatkan
siswa untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya masing- masing, sesuai dengan daftar kelompok yang telah dibentuk. Setelah
semua siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, guru menjelaskan tentang aturan main dan tata tertib pembelajaran
kooperatif tipe TGT. 3
Permainan games Permainan pada siklus pertama ini diberi nama teka-teki silang. Pada
permainan ini setiap anggota kelompok diminta untuk menentukan nomor urutan untuk maju mengerjakan soal yang ada di depan.
Dalam permainan ini setiap kelompok menjawab sepuluh pertanyaan yang telah disiapkan di kotak soal dan menjawab pertanyaan di
lembar teka-teki silang yang telah disediakan. Setiap anggota kelompok akan maju berdasarkan urutan yang telah ditentukan.
Siswa maju mengerjakan soal di depan setelah tanda peluit satu kali. Waktu pengambilan soal dan pengerjaannya 1 menit. Setelah siswa
selesai mengerjakan soal tersebut, siswa boleh kembali ke kelompoknya jika guru telah membunyikan peluit sebanyak dua kali.
Lalu untuk urutan berikutnya siswa yang lain maju untuk mengerjakan soal dengan aturan yang sama sampai seluruh
pertanyaan habis. 4
Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen ini diberi nama turnamen cerdas cermat. Pada saat turnamen setiap kelompok dibagikan uang-uangan yang terdiri dari
26 lembar uang-uangan yang berjumlah Rp 150.000,00 dan papan
kelompok yang sudah diberi kertas HVS untuk menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh guru. Uang-uangan ini digunakan
oleh kelompok sebagai modal mereka untuk menjawab pertanyaan yang ada. Turnamen ini berisi sepuluh soal esai yang dibacakan oleh
guru. Sebelum soal dibacakan, guru memberikan perintah agar setiap kelompok menginvestasikan uangnya untuk soal yang akan
dibacakan. Besarnya uang yang akan diinvestasikan siswa pada setiap soal minimal adalah Rp 2.000,00 dan maksimal adalah Rp
20.000,00. Setelah semua kelompok menyerahkan investasinya guru akan membacakan soal. Waktu pengerjaan soal 1 menit ditandai
dengan bunyi peluit satu kali, selama pengerjaan soal siswa harus berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Waktu pengerjaan soal
selesai ditandai dengan bunyi peluit dua kali. Setelah itu seluruh kelompok wajib mengangkat papan jawaban mereka. Guru
membacakan jawaban yang benar dan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah. Jika jawaban kelompok benar maka skor
kelompok akan bertambah sesuai dengan jumlah yang telah diinvestasikan, tetapi jika jawaban kelompok salah maka kelompok
kehilangan separuh dari nilai yang telah diinvestasikan. 5
Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang memiliki
skor terbaik. Skor kelompok ini diakumulasikan dari jumlah skor yang diperoleh dalam permainan dan turnamen yang telah diikuti.
Selanjutnya dirangking, dan ditentukan juara I, II, dan III. Pada siklus pertama ini juara I adalah kelompok 6 dengan perolehan skor
72.300, juara II adalah kelompok 3 dengan skor 71.500, dan juara III adalah kelompok 4 dengan skor 65.300. Masing-masing juara akan
mendapatkan hadiah berupa makanan ringan. c.
Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut: 1
Pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan
jalannya siklus pertama. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskripsi Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
√ 2 Guru
mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok bahasan
yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas. √
3 Guru memberikan
materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas. √
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok TGT. √
5 Guru memotivasi siswa agar siswa aktif
terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
6 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar
kegiatan. √
7 Guru memotivasi siswa agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota
kelompok. √
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan
kelompok. √
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan
mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui post test dan pre test.
√ 12 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar aktif dalam turnamen. √
13 guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor
terbaik. √
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing
sehingga suasana kelas menjadi kaku. √
15 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dapat mengelola dan melakukan pembelajaran TGT dengan baik, dari lima belas item
yang ada guru hampir dapat melakukan seluruh item dengan baik. Dalam siklus pertama ini guru dapat menjelaskan dan
mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT mulai dari menyampaikan materi pembelajaran sampai pembentukan kelompok
untuk games dan turnament. Dalam diskusi kelompok guru juga dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga siswa dapat aktif
dalam kegiatan diskusi kelompok. Siswa juga diarahkan oleh guru
dalam mengerjakan lembar kegiatan sehingga siswa pun memahami prosedur pengerjaan lembar kegiatan dengan baik. Guru memberikan
siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri sehingga siswa terbiasa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mengikuti games dan turnamen guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik
melalui pre test dan post test. 2
Pengamatan terhadap siswa Aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa tampak pada tabel
berikut:
Tabel 5.6 Aktivitas Kegiatan Siswa Pada Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Deskripsi Ya
Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti pelajaran.
√ 2
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
kelompok. √
4 Siswa berbagi tugas dalam
pengerjaan tugas kelompok. √
5 Siswa menghargai saran dan
pendapat teman lainnya. √
6 Siswa tampak antusias dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
√ Banyak siswa yang
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
7 Siswa bertanya kepada guru
atau teman mengenai materi pelajaran.
√ Siswa
menanyakan hal-hal yang belum
dimengerti. 8 Siswa
menjawab pertanyaan
sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa siswa tampak antusias dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT.
Hal ini tampak pada saat awal pembelajaran siswa siap mengikuti pembelajaran. Siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang
menunjang kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap mengikuti pelajaran guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif
tipe TGT yang akan dilakukan. Tampak beberapa siswa sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari itu.
Guru mengulas sebentar mengenai materi yang telah mereka pelajarai tentang pasar uang dan pasar modal dengan melakukan
tanya jawab kepada siswa. Tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu
siswa melakukan permainan games. Sebelum siswa melakukan permainan guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam
melaksanakan games teka-teki silang. Setelah mengikuti games siswa bersama guru membahas tentang pertanyaan yang diberikan
pada waktu games berlangsung, siswa menyimak pembahasan guru dengan baik.
Suasana kelas tampak sedikit gaduh karena siswa tampak antusias dalam mengikuti games dan tournament. Pada saat
tournament siswa tampak saling bekerja sama dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok, tetapi suasana gaduh itu hanya
berlangsung sebentar karena siswa berkonsentrasi dalam mengikuti games dan tournament.
Dapat disimpulkan bahwa siswa mampu dan dapat melakukan dengan baik kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa dapat
melakukan seluruh kegiatan pembelajaran TGT ini dengan baik mulai dari mendengarkan presentasi guru, diskusi dalam kelompok,
mengikuti games dan tournament. Hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa pada siklus I
tampak pada tabel berikut: lampiran 10a halaman 204
Tabel 5.7 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus I
No Indikator Target Indikator
keberhasilan Deskriptor
1 Hasrat dan
keinginan untuk berhasil
40,55 43,24
Siswa mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh
guru 2 Dorongan
dan kebutuhan
dalam belajar 24,32
40,54 Siswa aktif dalam diskusi
dan bertanya 3 Harapan
dan cita-cita masa
depan 56,76
78,38 Siswa mencatat hal-hal
yang penting 4 Penghargaan
dalam belajar 20,27
67,57 Siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh guru
5 Kegiatan yang menarik
dalam belajar 32,43
81,08 Siswa mendengarkan
penjelasan guru 6 Lingkungan
belajar yang kondusif
32,43 81,08
Siswa mendengarkan penjelasan guru
Tabel 5.7 di atas merupakan tabel hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I terhadap 37 siswa XI IPS 3 yang hadir.
Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I menunjukkan indikator keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT terhadap motivasi belajar siswa. Dari tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator motivasi
belajar siswa meningkat dan memenuhi target yang ditentukan. Pada indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat
43,24 atau 16 siswa yang mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru, hal ini terlihat juga pada saat siswa mengikuti games dan
turnamen, siswa mengerjakan soal-soal dengan harapan akan berhasil memenangkan permainan dan tournament tersebut.
Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat 40,54 atau 15 siswa yang aktif dalam diskusi dan bertanya, hal ini
juga terlihat pada saat siswa mengikuti tournament cerdas cermat siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab soal
yang diberikan oleh guru. Indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan terdapat 78,38 atau 29 siswa yang mencatat hal-hal
penting yang disampaikan oleh guru mengenai pasar modal dan pasar uang. Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat
67,57 atau 25 siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif
terdapat 81,08 atau 30 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT karena
penjelasan guru ini merupakan bekal mereka dalam mengikuti games dan turnamen.
3 Pengamatan terhadap keadaaan kelas
Pengamatan terhadap keadaan kelas pada waktu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan tampak pada tabel
berikut:
Tabel 5.8 Pengamatan Keadaan Kelas Pada Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Kelas terdiri dari beberapa siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang bebeda-beda.
√
2 Ada beberapa aturan yang harus ditatati
oleh siswa. √
3 Siswa mengalami kesulitan dari tugas-
tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan dalam lingkungan siswa.
√ Buku-buku
pelajaran tersedia di
perpustakaan
5 Lingkungan kelas kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. √
6 Kerjasama dalam kelompok kurang baik
karena ada siswa yang tidak ikut terlibat dan membuat kegaduhan.
√
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa yang lain. √
8 Siswa tampak antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran tipe TGT. √
9 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
tipe TGT. √
10 Siswa bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan yang dihadapi. √
11 Siswa telah mempunyai referensi atau
√
sumber belajar. 12
Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√ Siswa
menanyakan kepada guru dan
teman tentang hal-hal yang
mereka kurang pahami.
13 Beberapa siswa dalam kelas lebih
diandalkan daripada yang lainnya √
14 Kelas terdiri dari berbagai individu yang
tidak saling mengenal dengan baik. √
15 Kelas terorganisasi dengan baik dan
efisien √
16 Para siswa memperlihatkan kepedulian
yang sama untuk keberhasilan kelompok √
17 Para siswa bersaing secara sehat untuk
menjadi yang terbaik. √
Tabel 5.8 menunjukkan aktivitas keadaan kelas pada waktu pembelajaran kooperatif tipe TGT, dari tabel tampak bahwa fasilitas
dan keadaan lingkungan sekolah sangat menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Pada saat tipe pembelajaran kooperatif tipe
TGT dilaksanakan terlihat bahwa keadaan pembelajaran mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang baik.
d. Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan oleh siswa kelas XI IPS 3 dan oleh guru mitra. Berikut merupakan hasil refleksi yang telah dilakukan
oleh guru dan siswa:
1 Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I NO URAIAN
KOMENTAR
1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang
diterapkan? Kegiatan pembelajaran menjadi
lebih menarik, menantang, dan menyenangkan.
2 Penlilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lebih memahami
materi yang diajarakan. 3
Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT? Banyak media yang perlu
disiapkan dengan baik, dan membutuhkan waktu yang lama.
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Saya dapat belajar menerapkan model pembelajaran selain
ceramah, siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam
pembelajaran.
5 Keberhasilan yang
telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran, dan siswa
memahami materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran juga
tercapai.
6 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya seperti yang telah
diterapkan di dalam kelas? Ya, sangat berminat untuk
menerapkan model pembelajaran ini pada pertemuan selanjutnya.
Tabel 5.9 menunjukkan hasil refleksi guru setelah diterapkannya model pembelajaran tipe TGT. Dari hasil refleksi
yang telah dilakukan oleh guru, guru mitra menganggap model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat menarik untuk
dijadikan variasi dalam penggunaan metode ceramah. Guru juga
menilai bahwa siswa terlihat lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT.
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini ada beberapa hambatan yang ditemui dalam menerapkan model
pembelajaran tipe TGT ini yaitu banyak media pembelajaran yang harus disiapkan dengan baik, dan pengelolaan waktu yang tidak
sedikit untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini.
Di samping hambatan yang ditemui, ada manfaat yang dapat diambil oleh guru saat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe
TGT yaitu siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi
lebih aktif dan guru hanya mendampingi siswa sebagai fasilitator saja. Siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang
telah diajarkan. Selain lembar refleksi peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru mitra tentang model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Menurut hasil wawancara dengan guru mitra, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu pengelolaan waktu yang
kurang baik sehingga pada akhir pelajaran guru tidak memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.
Setelah dilakukannya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran yang
lebih bervariasi seperti model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
sehingga siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran menjadi tercapai.
2 Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.10 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I NO URAIAN
KOMENTAR
1 Bagaimana pendapat anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang
diterapkan Seru dan menyenangkan,
tidak membosankan, bisa lebih memahami materi.
2 Bagaimana pendapat anda tentang aktifitas
siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT?
keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi
Siswa dapat aktif, dapat bekerjasama, dapat
berdiskusi dengan teman dan menghargai pendapat
teman.
3 Apakah anda berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya, seperti yang telah anda ikuti?
Ya, sangat berminat. 4
Manfaat apa saja yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT tersebut? Bisa lebih memahami dan
mengingat materi yang diberikan, termotivasi
untuk belajar.
5 Keberhasilan apa yang telah anda peroleh
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Lebih memahami materi dengan cara yang asyik.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Suasana kelas menjadi ramai, kurang percaya diri
dalam menjawab pertanyaan.
7 Hal-hal apa saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Lebih tertib dalam menjalankan pembelajaran
ini, keseriusan dalam mengerjakan.
Tabel 5.10 menunjukkan hasil refleksi siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari hasil refleksi siswa
banyak dari siswa yang senang dan tertarik mengikuti model
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dan siswa merasa banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe TGT yaitu siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar, lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, lebih memahami
materi yang diajarkan, dapat aktif dalam diskusi kelompok, dapat bekerjasama dengan baik, lebih percaya diri dalam menyampaikan
pendapat, menghargai pendapat teman. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini
adalah kondisi kelas menjadi agak ramai, waktu yang kurang dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan siswa mampu lebih termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran ekonomi sehingga siswa juga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sudah berjalan dengan baik
dan siswa juga tertarik untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini untuk pertemuan selanjutnya.
Dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I, dapat dilihat bahwa siswa menjadi lebih bersemangat
dalam mengikuti pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran ini. Pada saat pembelajaran dengan model TGT ini
hampir seluruh siswa memperhatikan dan konsentrasi dalam
kegiatan belajar, walaupun pada saat permainan suasana kelas sedikit gaduh karena ada beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan
mainnya, dan ada siswa yang memberi semangat teman sekelompoknya. kegiatan belajar ini tidak berlangsung sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan karena siswa baru mengenal dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Peneliti
dan guru memutuskan untuk menambah waktu yang ada sehingga pembelajaran dengan model TGT ini dapat diselesaikan.
3. Siklus Kedua
Siklus kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012 pada jam pelajaran ketujuh dan kedelapan. Pembelajaran ini berlangsung selama
2x45 menit pukul 12.00 – 13.45 WIB. Materi yang diberikan adalah neraca pembayaran, dengan standar kompetensi memahami perekonomian
terbuka, dan kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi kurs valuta asing dan neraca pembayaran. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 3
pada semester genap. Peserta didik yang hadir pada saat siklus II sebanyak 37 siswa. Penelitian ini dibantu oleh guru mitra bidang studi ekonomi
Bapak FX. Eka Wahyu Wibawa, S.Pd. Berikut peneliti akan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams
games turnament TGT pada siklus kedua:
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut diuraikan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus II adalah sebagai berikut: 1
Peneliti dan guru mitra pertama-tama akan menggali data awal tentang karakteristik siswa. Hal ini bertujuan agar guru dan peneliti
dapat memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan ini berguna sebagai dasar untuk membagi siswa ke dalam
kelompok-kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya siswa dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu siswa dengan
prestasi tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan prestasi rendah. Setelah itu siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok yang
heterogen yang terdiri dari beragam kemampuan, beragam jenis kelamin, suku dan agama. Kemudian keenam kelompok tersebut
diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. 2
Peneliti dan guru mitra selanjutnya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran yang
perlu disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, meja turnamen, dan
hadiah. Berikut merupakan uraian dari masing-masing perangkat pembelajaran yang diperlukan.
a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan
evaluasi pembelajaran. RPP ini dapat membantu guru mitra dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah disusun. RPP dapat dilihat pada lampiran 1a halaman 136. b
Materi pembelajaran Materi yang diajarkan pada saat penelitian ini berlangsung adalah
neraca pembayaran. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru mitra dan peneliti menyiapkan media power point untuk
mempresentasikan materi pembelajaran. Materi yang disampaikan berupa penjelasan secara singkat tentang neraca pembayaran.
c Lembar Kerja Siswa LKS
Lembar kerja siswa ini berupa soal-soal post test. Post test ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum
dan sesudah dilaksanakannya pra penelitian, siklus pertama dan siklus kedua. Peneliti juga membuat kunci jawaban dari soal yang
ada. Soal post test terdapat pada lampiran 3a halaman 149. d
Meja turnamen Meja turnamen ini berguna untuk membantu jalannya turnamen
cerdas cermat menyusun kata. Meja turnamen yang dibutuhkan
adalah sebanyak 3 buah meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat digunakan untuk dua kelompok. Masing-masing dari meja
turnamen ini diberi nama kelompok masing-masing. e
Hadiah Hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan kelompok bagi
kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa makanan kecil.
3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data,
yang terdiri dari: a
Lembar observasi kegiatan guru Dalam lembar observasi kegiatan guru ini, hal-hal yang diamati
antara lain kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan membangkitkan
motivasi siswa untuk belajar, serta kegiatan-kegiatan umum guru dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi kegiatan guru
tampak pada lampiran 7 halaman 156. b
Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini meliputi kegiatan siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam kegiatan
pembelajaran, dll. Lembar observasi kegiatan siswa terdapat pada lampiran 8 halaman 158.
c Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini meliputi keadaan lingkungan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar
observasi kegiatan kelas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 159.
d Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor pada saat kelompok mengikuti permainan dan turnamen. Pada lembar
kelompok ini skor masing-masing kelompok terlihat dan diakumulasikan dari perolehan skor games dan tournament.
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah
pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut: 1
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mitra menyampaikan dan mengulang
kembali materi pembelajaran tentang neraca pembayaran. Penyampaian materi ini dilakukan selama kurang lebih 15 menit.
Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan metode pembelajaran tanya jawab dan ceramah.
2 Membagi siswa dalam kelompok
Pembagian kelompok ini sudah dilakukan oleh guru mitra dan peneliti pada saat awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok
yang dibentuk adalah 6 kelompok dengan anggota setiap kelompoknya 6-7 siswa. Pada tahap ini guru hanya mengingatkan
siswa untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya masing- masing, sesuai dengan daftar kelompok yang telah dibentuk kemarin.
Setelah semua siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, guru akan menjelaskan tentang aturan main dan tata tertib pembelajaran
kooperatif tipe TGT. 3
Permainan games Permainan pada siklus kedua ini diberi nama make a match. Pada
permainan ini setiap anggota kelompok diminta untuk menentukan nomor urutan untuk maju mengerjakan soal yang ada di depan.
Dalam permainan ini setiap kelompok menjodohkan soal dan jawaban yang ada. Permainan ini terdiri dari sepuluh soal dan
sepuluh jawaban yang diletakkan pada kotak soal dan kotak jawaban. Setiap anggota kelompok akan maju berdasarkan urutan
yang telah ditentukan. Siswa yang maju harus mengerjakan soal sesuai dengan urutannya yaitu dari nomor satu-sepuluh. Siswa maju
mengerjakan soal di depan setelah tanda peluit satu kali. Waktu pengerjaan untuk menjodohkan soal dan jawaban adalah satu menit.
Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut, siswa boleh kembali ke kelompoknya jika guru telah membunyikan peluit sebanyak dua
kali. Lalu untuk urutan selanjutnya siswa maju kembali untuk
mengerjakan soal dengan aturan yang sama sampai seluruh pertanyaan habis.
4 Turnamen
Turnamen dilaksanakan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen ini diberi nama turnamen cerdas cermat menyusun kata.
Pada saat turnamen ini setiap kelompok dibagikan amplop yang berisi huruf-huruf abjad yang membentuk jawaban dari soal yang
ada dan papan kelompok yang digunakan untuk menyusun huruf- huruf yang membentuk jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Turnamen ini berisi delapan soal esai yang dibacakan oleh guru. Waktu penyusunan huruf yang membentuk jawaban dari soal yang
ada satu menit ditandai dengan bunyi peluit satu kali, selama pengerjaan soal siswa harus berdiskusi dengan anggota
kelompoknya. Waktu pengerjaan soal selesai ditandai dengan bunyi peluit dua kali. Setelah itu seluruh kelompok wajib mengangkat
papan jawaban mereka. Guru membacakan jawaban yang benar dan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah. Jika
jawaban kelompok benar maka skor kelompok akan bertambah 100, tetapi jika jawaban kelompok salah maka skor kelompok akan
dikurangi 50. 5
Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang memiliki
skor terbaik. Skor kelompok ini diakumulasikan dari jumlah skor
yang dipeoleh dalam permainan dan turnamen yang telah diikuti. Selanjutnya diranking, dan ditentukan juara I, II, dan III. Pada siklus
kedua ini juara I adalah kelompok 5 dengan perolehan skor 1.050 juara II adalah kelompok 4 dengan skor 800, dan juara III adalah
kelompok 1 dengan skor 650. Masing-masing juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.
c. Observasi
Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut:
1 Pengamatan terhadap guru
Hasil pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan jalannya siklus kedua. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran
tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskripsi Ya Tidak
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
√ 2 Guru
mengorganisasikan bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok bahasan
yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas. √
3 Guru memberikan
materi yang
akan dipelajari dalam kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas. √
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok TGT. √
5 Guru memotivasi siswa agar siswa aktif
terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
6 Guru membantu dan mengarahkan √
siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
7 Guru memotivasi siswa agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota
kelompok. √
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan
kelompok. √
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan
mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui post test dan pre test.
√ 12 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar aktif dalam turnamen. √
13 guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor
terbaik. √
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing
sehingga suasana kelas menjadi kaku. √
15 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dapat mengelola dan melakukan pembelajaran TGT pada siklus II dengan lebih baik. Hal
ini tampak pada tabel di atas, dari lima belas item yang ada, guru hampir dapat melakukan seluruh item dengan baik. Dalam siklus
kedua ini guru juga menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT mulai dari menyampaikan materi
pembelajaran sampai pembentukan kelompok untuk games dan turnaments. Dalam diskusi kelompok, games, dan turnaments guru
dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diarahkan oleh guru
dalam mengerjakan lembar kegiatan sehingga siswa pun memahami prosedur pengerjaan lembar kegiatan dengan baik. Guru memberikan
siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri sehingga siswa terbiasa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mengikuti games dan turnamen guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik
melalui post test. Pada siklus kedua ini guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan lebih baik karena
guru dapat belajar dari pengalaman kegiatan pembelajaran pada siklus pertama.
2 Pengamatan terhadap siswa
Aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa tampak pada tabel berikut:
Tabel 5.12 Aktivitas Kegiatan Siswa Pada Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Deskripsi Ya
Tidak Catatan
1 Siswa siap
mengikuti pelajaran.
√ 2
Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
kelompok. √
4 Siswa berbagi tugas dalam
pengerjaan tugas kelompok. √
5 Siswa menghargai saran dan
pendapat teman lainnya. √
T a
b e
Tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa siswa tampak antusias dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT pada
siklus kedua. Hal ini tampak pada saat awal pembelajaran siswa siap mengikuti pembelajaran. Siswa menyiapakan buku, alat tulis yang
menunjang kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap mengikuti pelajaran guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif
tipe TGT yang akan dilakukan. Tampak beberapa siswa sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari itu,
hal ini terlihat banyak siswa yang menyiapkan diri mereka dengan membaca kembali materi tentang neraca pembayaran. Guru
mengulas kembali mengenai materi yang kemarin telah dipelajarai tentang neraca pembayaran dengan melakukan tanya jawab kepada
siswa. Tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu siswa melakukan
permainan games. Sebelum siswa melakukan permainan guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam melaksanakan games
make a match. Setelah mengikuti games siswa bersama guru membahas tentang pertanyaan yang diberikan pada waktu games
6 Siswa tampak antusias dan
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
√
7 Siswa bertanya kepada guru
atau teman mengenai materi pelajaran.
√
8 Siswa menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan
tujuan pertanyaan. √
berlangsung, siswa menyimak pembahasan guru dengan baik. Suasana kelas pada awal pembelajaran dan pada waktu games
berlangsung suasana tampak sedikit gaduh karena siswa tampak antusias dalam mengikuti games dan tournament. Pada saat
tournament siswa tampak saling bekerja sama dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok.
Dapat disimpulkan bahwa siswa mampu dan dapat melakukan dengan lebih baik kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
siklus kedua. Siswa dapat melakukan seluruh kegiatan pembelajaran TGT ini dengan baik mulai dari mendengarkan presentasi guru,
diskusi dalam kelompok, mengikuti games dan turnamen. Pengamatan terhadap kegiatan siswa juga tampak pada hasil
wawancara kepada beberapa siswa, dari hasil wawancara siswa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT
TGT dan mereka ingin untuk pertemuan berikutnya guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini lagi
dengan permainan dan turnamen yang berbeda. Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II tampak
pada tabel berikut ini: lampiran 10b halaman 217
Tabel 5.13 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus II
No Indikator Target Indikator
keberhasilan Deskriptor
1 Hasrat dan
keinginan 40,55
54,05 Siswa mengerjakan tugas
tanpa harus ditunjuk oleh
untuk berhasil guru
2 Dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
24,32 81,08
Siswa aktif dalam diskusi dan bertanya
3 Harapan dan
cita-cita masa depan
56,76 100
Siswa mencatat hal-hal yang penting
4 Penghargaan dalam belajar
20,27 78,38
Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru 5 Kegiatan
yang menarik dalam belajar
32,43 100
Siswa mendengarkan penjelasan guru
6 Lingkungan belajar yang
kondusif 32,43
100 Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Tabel hasil pengamatan motivasi belajar siswa terhadap 37 siswa kelas XI IPS 3 menunjukkan indikator keberhasilan, seluruh
indikator dari motivasi belajar siswa memenuhi target dan mengalami kenaikan dari setiap siklus yang telah dilakukan. Pada
siklus II ini indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat 54,05 atau 20 siswa yang mengerjakan tugas tanpa harus
ditunjuk oleh guru, hal ini terlihat juga pada saat siswa mengikuti games dan turnamen, siswa mengerjakan soal-soal dengan harapan
akan berhasil memenangkan permainan dan turnamen tersebut. Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat
81,08 atau 30 siswa yang aktif dalam diskusi dan bertanya, hal ini juga terlihat pada saat siswa mengikuti turnamen cerdas cermat
siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Indikator adanya harapan dan cita-cita
masa depan terdapat 100 atau 37 siswa yang mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru mengenai neraca pembayaran.
Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat 78,38 atau 29 siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada
kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif terdapat 100
atau 37 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT karena penjelasan guru
ini merupakan bekal mereka dalam mengikuti games dan turnamen, serta mereka tertantang untuk memahami materi dengan cara yang
lebih menarik yaitu salah satunya dengan memenangkan games dan turnamen.
3 Pengamatan terhadap keadaaan kelas
Pengamatan terhadap kelas pada waktu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan tampak pada tabel berikut:
Tabel 5.14 Pengamatan Keadaan Kelas Pada Penerapan Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II
No Deskripsi Ya Tidak Catatan
1 Kelas terdiri dari beberapa siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang bebeda-beda.
√
2 Ada beberapa aturan yang harus ditatati
oleh siswa. √
3 Siswa mengalami kesulitan dari tugas-
tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran
mudah ditemukan dalam lingkungan siswa.
√ Buku-buku
pelajaran tersedia di
perpustakaan
5 Lingkungan kelas kondusif untuk
kegiatan pembelajaran. √
6 Kerjasama dalam kelompok kurang baik
karena ada siswa yang tidak ikut terlibat dan membuat kegaduhan.
√
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan
siswa yang lain. √
8 Siswa tampak antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran tipe TGT. √
9 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran
tipe TGT. √
10 Siswa bertanya kepada guru jika
mengalami kesulitan yang dihadapi. √
11 Siswa telah mempunyai referensi atau
sumber belajar. √
12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang
tinggi. √
Siswa menanyakan
kepada guru dan teman
tentang hal-hal yang mereka
kurang pahami.
13 Beberapa siswa dalam kelas lebih
diandalkan daripada yang lainnya √
14 Kelas terdiri dari berbagai individu yang
tidak saling mengenal dengan baik. √
15 Kelas terorganisasi dengan baik dan
efisien √
16 Para siswa memperlihatkan kepedulian
yang sama untuk keberhasilan kelompok √
17 Para siswa bersaing secara sehat untuk
menjadi yang terbaik. √
Tabel 5.14 menunjukkan aktivitas keadaan kelas pada waktu pembelajaran kooperatif tipe TGT, dari tabel tampak bahwa fasilitas
dan keadaan lingkungan sekolah sangat menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Pada saat tipe pembelajaran kooperatif tipe
TGT dilaksanakan terlihat bahwa keadaan pembelajaran mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang baik.
e. Refleksi
Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan oleh siswa kelas XI IPS 3 dan oleh guru mitra. Berikut merupakan hasil refleksi yang telah dilakukan
oleh guru dan siswa:
1
Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.15 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II
NO URAIAN KOMENTAR
1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode
pembelajaran kooperatif yang diterapkan Komponen pembelajaran lengkap
dan metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat.
2 Penlilaian guru terhadap aktifitas siswa
dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa lebih antusias dan aktif 3
Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif
tipe TGT Tidak ada hambatan
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe TGT Pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan 5
Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif
tipe TGT Siswa lebih memahami materi
pelajaran 6 Apakah
siswa berminat
mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk
selanjutnya seperti yang telah diterapkan di dalam kelas?
Sangat berminat
Tabel 5.15 merupakan tabel instrumen hasil refleksi guru terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua. Pada
siklus kedua ini guru menilai komponen pembelajaran sudah lebih
baik dan lebih lengkap daripada komponen pembelajaran pada siklus pertama. Pada siklus kedua ini guru menilai siswa tampak kembali
antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, hal ini tampak pada saat kegiatan
pembelajaran seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru menilai pada siklus kedua ini tidak ada
hambatan yang ditemui karena guru dan peneliti melihat pengalaman dan kekurangan yang ada dari siklus pertama.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini mempunyai manfaat yaitu sebagai alternatif variasi model pembelajaran dan
membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan adanya permainan dan turnamen yang diikuti oleh siswa.
Selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua ini dilaksanakan guru menilai siswa semakin mudah dalam
memahami materi pelajaran yang diberikan dan guru sangat berminat sekali untuk belajar menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. 2
Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.16 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II NO URAIAN
KOMENTAR
1 Bagaimana pendapat anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang
diterapkan Menarik, menyenangkan,
baik, bagus sehingga dapat memotivasi dalam belajar.
2 Bagaimana pendapat anda tentang aktifitas
Siswa dapat lebih kompak,
siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT?
keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi
ada kerjasama yang baik, partisipasi siswa dalam
kelompok ada yang kurang kompak.
3 Apakah anda berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya, seperti yang telah anda ikuti?
Ya, sangat berminat. 4
Manfaat apa saja yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe TGT tersebut? Bisa lebih memahami dan
mengingat materi yang diberikan, termotivasi
untuk belajar, lebih kompak dengan teman.
5 Keberhasilan apa yang telah anda peroleh
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Lebih memahami materi dengan cara yang asyik,
mendapat nilai yang memuaskan, lebih kompak
dalam berdiskusi.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Suasana kelas menjadi ramai sehingga kurang
konsentrasi, dan kurang percaya diri menjawab
pertanyaan
7 Hal-hal apa saja yang masih perlu
ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Ketenangan dalam kegiatan pembelajaran, kerjasama
dan kekompakan.
Pada tabel 5.16 menunjukkan hasil refleksi siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus
kedua. Dari hasil refleksi siswa banyak dari siswa yang senang dan tertarik mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT, bahkan
siswa merasa model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar. Dan siswa merasa banyak manfaat yang
diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa dapat lebih memahami dan mengingat materi yang
diberikan, termotivasi untuk belajar, lebih kompak dengan teman. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini adalah kondisi kelas menjadi agak ramai, waktu yang kurang dalam kegiatan pembelajaran.
Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan siswa mampu lebih termotivasi dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran ekonomi sehingga siswa juga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sudah berjalan dengan baik
dan siswa juga tertarik untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini untuk pertemuan selanjutnya dengan
permainan dan turnamen yang berbeda. Dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
pada siklus II, dapat dilihat bahwa siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi dengan menggunakan model
pembelajaran ini. Pada saat pembelajaran dengan model TGT ini hampir seluruh siswa memperhatikan dan konsentrasi dalam
kegiatan belajar, walaupun pada saat permainan suasana kelas sedikit gaduh karena ada beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan
mainnya, dan ada siswa yang memberi semangat teman sekelompoknya. kegiatan belajar ini tidak berlangsung sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan karena siswa baru mengenal dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Peneliti
dan guru memutuskan untuk menambah waktu yang ada sehingga pembelajaran dengan model TGT ini dapat diselesaikan.
B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa dalam