Deskripsi Penelitian HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

63

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan pada mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS 3, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Penelitian pada siklus I ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2012 pukul 12.00 WIB sampai 14.00 WIB. Penelitian siklus II dilaksanakan pada 27 Maret 2012. Sebelum penelitian ini dilakukan peneliti berkonsultansi dengan guru mitra dan melakukan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi kelas dan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam kelas sehingga model pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan permasalahan yang ada. Observasi dilakukan pada tanggal 25 November 2011 pada pukul 8.30 WIB sampai 10.00 WIB. Berikut merupakan uraian dari penelitian tindakan kelas model pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan: 1. Observasi Pra Penelitian Observasi pra penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 November 2011 pada jam ketiga sampai keempat pukul 8.30 WIB-10.00 WIB. Guru mitra dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Bapak FX. Eka Wahyu Wibawa, S.Pd sebagai guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XI IPS 3, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada tahun ajaran 2011-2012 sebanyak 39 siswa. Materi yang diajarkan pada waktu observasi adalah tentang sektor keuangan publik dan kebijakan anggaran, dengan standar kompetensi memahami APBN dan APBD. Ada tiga hal yang diamati dalam observasi ini yaitu guru, siswa, dan kelas. Berikut uraian dari observasi pra penelitian:

a. Observasi Guru Observing Teacher

Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal observasi kegiatan guru lampiran 4a, hal 191. Pada kegiatan awal pelajaran guru mengucapkan salam dan memeriksa kesiapan siswa untuk mengikuti pelajaran. Kemudian guru memperkenalkan peneliti dan menjelaskan kepada siswa tujuan peneliti datang ke kelas XI IPS 3. Setelah itu guru mengabsen siswa dengan memanggil siswa satu per satu, kemudian guru mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari. Guru mengulang kembali materi pelajaran dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa, dan mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Guru masuk ke dalam materi pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Selesai menjelaskan materi pembelajaran guru memberikan siswa latihan agar siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Dalam pengerjaan soal latihan ini siswa dapat berdiskusi dengan siswa yang lain. Selama pengerjaan soal, guru membimbing dan memperhatikan siswa, perhatian guru ini yang tampak pada saat siswa mengerjakan soal, guru berkeliling dan membantu siswa yang kesulitan atau bingung dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan. Hal ini penting untuk dilakukan karena guru dapat lebih dekat dengan siswanya, sehingga siswa tidak canggung untuk bertanya. Pada saat pengerjaan soal guru juga memantau agar siswa-siswanya tetap fokus saat mengerjakan soal, guru juga tidak segan-segan memberi teguran kepada siswa yang ribut sendiri dan tidak mengerjakan tugas. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru menunjuk beberapa siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Guru akan membahas soal yang dikerjakan siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Pada saat proses pembahasan soal ini siswa tampak kurang antusias dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Kebanyakan dari siswa tidur atau bercerita sendiri dengan siswa lain, hal ini menunjukkan bahwa guru kurang memunculkan rasa ingin tahu. Kondisi ini menunjukkan bahwa guru kurang terampil dalam menggunakan model pembelajaran yang lebih bervariasi sehingga siswa bosan dan malas dalam mengikuti pelajaran, hal ini berakibat hasil belajar siswa juga akan menurun. Dalam menyampaikan materi guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, guru juga tidak pernah menggunakan metode pembelajaran dengan menggunakan permainan dan simulasi. Dengan menggunakan metode yang bervariasi, seperti permainan dan simulasi akan mendorong dan memunculkan motivasi mereka dalam mengikuti pelajaran karena siswa belajar dengan metode yang tidak monoton. Pada saat guru menutup pelajaran, guru tidak lupa untuk membuat rangkuman dari materi yang dipelajari dan memberikan salam. Berikut merupakan rangkuman dari hasil observasi aktivitas guru di kelas: Tabel 5.1 Observasi Kegiatan Guru No Butir-Butir Sasaran Ya Tidak Catatan 1. Guru membuka pelajaran √ Guru mengucapkan salam. 2. Guru memeriksa kesiapan siswa √ Dengan menegur siswa yang masih ramai. 3. Guru mengabsen siswa √ 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran √ 5. Guru melakukan apersepsi √ 6. Guru memakai model pembelajaran yang bervariasi √ 7. Guru memberikan tugas √ 8. Guru menggunakan media √ 9. Guru memberikan penghargaan kepada siswa √ Memberikan penghargaan verbal dan non verbal. 10. Guru memunculkan rasa ingin tahu √ Tampak dari siswa yang tidak antusias untuk menanyakan materi pelajaran. 11. Guru memberikan simulasi dan permainan √ 12. Guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas di depan kelas √ 13. Guru berinteraksi kepada siswa √ 14. Guru menutup pelajaran √ 15. Guru membuat rangkuman pelajaran √

b. Observasi Siswa Observing Student

Perilaku siswa selama proses pembelajaran berlangsung tampak pada catatan anekdotal hasil pengamatan aktivitas siswa di kelas lampiran 5a, halaman 192. Sebelum memulai pelajaran ada beberapa siswa yang mulai tampak mempersiapkan diri dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang proses pembelajaran, tapi ada banyak siswa yang tampak santai dan tidak mempersiapkan sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran. Masih banyak siswa yang berbicara dengan siswa yang lain, membaca komik dan tidur. Setelah memasuki pelajaran, guru memberikan sedikit teguran kepada siswa yang masih berbicara dengan siswa yang lain, tidur, dan membaca komik. Dengan teguran yang dilakukan oleh guru membuat siswa sedikit lebih fokus pada materi yang akan disampaikan oleh guru. Pada awal pelajaran ada siswa yang fokus mendengarkan penjelasan guru, tapi ada beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru misalnya ada siswa yang berbicara sendiri dengan siswa yang lain, ada siswa yang tidur, ada yang membaca komik atau koran, ada siswa yang menggambar. Pada saat proses pembelajaran kebanyakan siswa cenderung pasif, hal ini tampak pada saat guru mengajukan pertanyaan hanya ada beberapa siswa yang menjawab pertanyaan guru. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa tidak termotivasi dan tidak mempunyai hasrat serta kebutuhan untuk belajar, karena siswa merasa tidak tertantang untuk mendapat hasil yang lebih baik. Aktivitas siswa yang cenderung pasif tersebut menunjukkan bahwa siswa merasa bosan dengan kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang kurang menarik dan bervariasi. Kondisi pembelajaran seperti ini tentu tidak baik bagi perkembangan siswa, karena dapat mengganggu siswa yang ingin serius untuk belajar. Kegiatan aktivitas siswa di kelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.2 Observasi Kegiatan siswa No Butir-butir Sasaran Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran √ Siswa ribut, membaca komik, bernyanyi. 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru √ Banyak siswa yang ribut. 3 Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran √ Ada beberapa siswa yang bertanya tentang materi. 4 Siswa mencatat hal-hal penting √ 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ Sebagian siswa tidak mengerjakan tugas Hasil pengamatan motivasi belajar siswa selama kegiatan pembelajaran pada pra penelitian tampak sebagai berikut: Tabel 5.3 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Pra Penelitian No Indikator Pra Penelitian Target Deskriptor 1 Hasrat dan keinginan untuk berhasil 27,03 40,55 Siswa mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru 2 Dorongan dan 16,21 24,32 Siswa aktif dalam kebutuhan dalam belajar diskusi dan bertanya 3 Harapan dan cita- cita masa depan 37,84 56,76 Siswa mencatat hal- hal yang penting 4 Penghargaan dalam belajar 13,51 20,27 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5 Kegiatan yang menarik dalam belajar 21,62 32,43 Siswa mendengarkan penjelasan guru 6 Lingkungan belajar yang kondusif 21,62 32,43 Siswa mendengarkan penjelasan guru Tabel 5.3 menunjukkan hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada pra penelitian. Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap 37 siswa yang hadir, pada indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat 27,03 atau 10 siswa yang mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru. Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat 16,21 atau 6 siswa yang aktif dalam diskusi dan bertanya. Indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan terdapat 37,84 atau 14 siswa yang mencatat hal- hal penting dalam kegiatan belajar. Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat 13,51 atau 5 siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif terdapat 21,62 atau 8 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran. Pengamatan motivasi belajar siswa terdapat di lampiran 10 hal 161.

c. Observasi Kelas Observing Classroom

Secara fisik ruang kelas XI IPS 3 sudah cukup mendukung kegiatan belajar mengajar, tetapi dari segi penerangan masih kurang untuk mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Fasilitas di dalam kelas XI IPS 3 sudah cukup lengkap, di dalam ruang kelas XI IPS 3 terdapat satu whiteboard, viewer, screen, satu set komputer, sound, meja dan kursi guru, meja siswa sebanyak 20 buah, kursi siswa sebanyak 40 buah, papan pengumuman, papan absensi siswa, dan buku kemajuan kelas untuk mencatat perkembangan kemajuan kelas. Keadaan sirkulasi udara kelas XI IPS 3 tidak terlalu baik sehingga kelas dilengkapi dengan AC dan kipas angin. Suasana kelas yang jauh dari jalan raya cukup kondusif untuk mendukung kegiatan pembelajaran, selain itu fasilitas wifi yang ada di sekolah mendukung siswa untuk mencari sumber belajar selain dari buku. Suasana aktivitas kelas XI IPS 3 tampak pada catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas lampiran 6a, halaman 193. Suasana kelas pada awal pembelajaran masih cukup kondusif dan pada pertengahan pelajaran guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan di depan kelas. Pada saat siswa mengerjakan soal di depan kelas, siswa yang lain tidak memperhatikan dan membuat kegaduhan. Setelah siswa selesai mengerjakan di depan kelas, guru tidak lupa untuk memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah berani maju untuk mengerjakan soal di depan kelas. Pada saat guru membahas soal yang telah dikerjakan sebagian besar siswa tidak menyimak penjelasan guru dengan baik, hal ini terjadi karena siswa merasa bosan dengan rutinitas yang sama sehingga tidak ada kegiatan belajar yang menarik yang dapat membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Adanya motivasi siswa untuk belajar berarti siswa sadar akan kebutuhannya dalam belajar. Pada akhir pembelajaran guru memberikan kesimpulan, tugas untuk dikerjakan di rumah, dan mengucapkan salam. Dari rangkaian aktivitas siswa di kelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.4 Observasi Keadaan Kelas No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran. √ Fasilitas kelas sangat lengkap dan mendukung pembelajaran. 2 Kondisi kelas mendukung proses pembelajaran. √ Kondisi kelas yang jauh dari jalan raya. 3 Siswa membuat kegaduhan. √ Siswa selalu ribut di kelas. 4 Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas. √ 5 Guru memberikan penghargaan. √ Guru memberikan penghargaan verbal dan non verbal. 6 Ada kegiatan menarik dalam pembelajaran. √ 7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan. √ Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti terhadap guru, perilaku siswa, keadaan kelas, dan hasil wawancara kepada guru dan siswa, dapat disimpulkan bahwa selama pembelajaran berlangsung guru hanya memakai metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal. Menurut pengamatan peneliti, metode ceramah ini merupakan metode pembelajaran yang paling banyak dipakai oleh guru pada umumnya karena metode ini mudah untuk diterapkan dan menghemat waktu serta biaya. Metode tanya jawab dan pemberian soal digunakan untuk merangsang pengetahuan siswa. Menurut pengamatan peneliti metode tanya jawab dan ceramah baik untuk diterapkan tetapi perlu adanya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran sehingga siswa merasa tidak jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, tetapi dalam kenyataannya guru hanya menggunakan metode tanya jawab, ceramah, dan pemberian soal saja sehingga sebagian dari jumlah siswa asyik mengobrol dengan siswa yang lain, tidur, membaca komik, menggambar, dan lain-lain. Hal ini tentu akan membuat kegiatan belajar mengajar menjadi tidak kondusif lagi sehingga siswa menjadi tidak semangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada saat guru memberikan soal, guru memberikan perhatian yang besar kepada siswa. Hal ini tampak saat guru memantau siswa dan bertanya tentang kesulitan yang dihadapi dalam mengerjakan soal. Hal ini dapat menjalin hubungan yang dekat antara guru dengan siswa, sehingga siswa tidak canggung dalam menanyakan hal-hal yang sulit kepada guru. Pada saat siswa diberi soal latihan tidak semua siswa mengerjakan soal latihan, kebanyakan siswa mengobrol, menggambar, dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan beberapa permasalahan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas XI IPS 3 adalah siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan siswa kurang memahami materi yang diajarkan. Hal ini terlihat pada kurangnya kesadaran dan keinginan siswa untuk berhasil sehingga saat kegiatan pembelajaran siswa cenderung pasif dalam diskusi, menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat, dan lain-lain. Peneliti menduga akar dari permasalahan ini adalah siswa merasa jenuh dengan metode yang kurang menarik dan bervariasi sehingga siswa kurang termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar mereka. Dari berbagai permasalahan yang ada, menurut peneliti salah satu alternatif pemecahannya adalah perlunya menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang lebih bervariasi dan menarik yang dapat membangkitkan motivasi dan semangat siswa dalam belajar, lebih melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, lebih menggali pemahaman siswa, dan menuntut siswa untuk belajar lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Ada berbagai model yang dapat diterapkan oleh guru yang memiliki karakteristik dan langkah- langkah yang berbeda-beda. Berdasarkan permasalahan yang ada maka peneliti dan guru berkolaborasi untuk menerapkan metode pembelajaran alternatif yang lebih bervariasi dan menarik selain metode ceramah dan tanya jawab yaitu model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament TGT. Model pembelajaran tipe TGT ini mempunyai lima tahapan yaitu penyajian kelas, belajar dalam kelompok, games, tournament, penghargaan kelompok. Dalam penyajian kelas ini guru menyampaikan materi pembelajaran. Setelah penyajian kelas tahap berikutnya adalah belajar dalam kelompok, guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok untuk berdiskusi. Dalam diskusi kelompok itu siswa mendiskusikan materi yang telah diajarkan dan mengerjakan soal latihan yang diberikan oleh guru. Setelah diskusi kelompok siswa mengikuti games dan tournament. Dalam mengikuti games dan tournament siswa dituntut untuk dapat aktif bekerja sama dengan anggota kelompoknya untuk memperoleh skor. Setelah siswa mengikuti games dan tournament siswa akan menerima penghargaan kelompok bagi kelompok yang memenuhi skor tertinggi. Dengan diterapkannya model pembelajaran TGT ini diharapkan bisa menjadi alternatif model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan siswa secara aktif, lebih menarik, dan lebih menggali pengetahuan siswa. Adanya games dan tournament dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat juga membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga hasil belajar siswa juga akan meningkat. Pada model pembelajaran TGT ini guru hanya bertugas sebagai fasilitator yang mendampingi siswa dalam belajar, sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Siklus Pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Januari 2012 pada jam ketujuh dan kedelapan pada pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 13.45 WIB. Materi yang diajarkan pada siklus pertama ini adalah tentang pasar modal dan pasar uang dengan standar kompetensi mengenal pasar modal dan pasar uang, kompetensi dasarnya mengenal jenis produk dalam bursa efek. Penelitian ini dibantu oleh guru mitra yaitu Bapak FX. Eka Wahyu Wibawa, S.Pd sebagai guru bidang studi Ekonomi kelas XI IPS. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 3 dan dilakukan pada semester genap. Jumlah siswa di kelas XI IPS 3 pada saat penelitian sebanyak 37 siswa. Berikut peneliti akan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut diuraikan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I adalah sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru mitra pertama-tama menggali data awal tentang karakteristik siswa. Hal ini bertujuan agar guru dan peneliti dapat memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan ini berguna sebagai dasar untuk membagi siswa ke dalam kelompok- kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya siswa dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu siswa dengan prestasi tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan prestasi rendah. Setelah itu siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok yang heterogen yang terdiri dari beragam kemampuan, beragam jenis kelamin, suku dan agama. Kemudian keenam kelompok tersebut diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5 dan 6. 2 Peneliti dan guru mitra selanjutnya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang digunakan. Perangkat pembelajaran yang disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, meja turnamen, dan hadiah. Berikut merupakan uraian dari masing-masing perangkat pembelajaran yang diperlukan. a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. RPP dapat membantu guru mitra dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun lampiran 1 halaman 131. b Materi pembelajaran Materi yang diajarkan pada saat penelitian ini berlangsung adalah pasar modal. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru mitra dan peneliti menyiapkan handout berupa ringkasan materi pembelajaran dan media power point untuk mempresentasikan materi pembelajaran. Materi yang disampaikan berupa penjelasan secara singkat tentang pasar modal dan pasar uang. c Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa ini berupa soal-soal pre test dan post test. Pre test dan post test ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus pertama. Guru mitra dan peneliti juga membuat kunci jawaban dari soal yang ada lampiran 2 halaman 141 dan lampiran 3 halaman 145. d Meja turnamen Meja turnamen ini berguna untuk membantu jalannya turnamen cerdas cermat. Meja turnamen yang dibutuhkan sebanyak 3 buah meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat digunakan untuk dua kelompok. Masing-masing dari meja turnamen ini diberi nama kelompok. e Hadiah Hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan kelompok bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa makanan kecil dan bolpoin. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data, yang terdiri dari: a Lembar observasi kegiatan guru Dalam lembar observasi kegiatan guru ini, hal-hal yang diamati antara lain kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, serta kegiatan-kegiatan umum guru dalam kegiatan pembelajaran. lampiran 7 halaman 156 b Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini meliputi kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan lain-lain. lampiran 8 halaman 158 c Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini meliputi keadaan lingkungan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi kegiatan kelas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 159. d Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor pada saat kelompok mengikuti permainan dan turnamen. Pada lembar kelompok ini skor masing-masing kelompok terlihat dan diakumulasikan dari perolehan skor games dan tournament. b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut: 1 Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mitra menyampaikan dan mengulang kembali materi pembelajaran tentang pasar modal dan pasar uang. Penyampaian materi ini dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan metode pembelajaran tanya jawab dan ceramah. 2 Membagi siswa dalam kelompok Pembagian kelompok ini sudah dilakukan oleh guru mitra dan peneliti pada saat awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok dengan anggota setiap kelompoknya 6-7 siswa. Pada tahap ini guru hanya mengingatkan siswa untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya masing- masing, sesuai dengan daftar kelompok yang telah dibentuk. Setelah semua siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, guru menjelaskan tentang aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3 Permainan games Permainan pada siklus pertama ini diberi nama teka-teki silang. Pada permainan ini setiap anggota kelompok diminta untuk menentukan nomor urutan untuk maju mengerjakan soal yang ada di depan. Dalam permainan ini setiap kelompok menjawab sepuluh pertanyaan yang telah disiapkan di kotak soal dan menjawab pertanyaan di lembar teka-teki silang yang telah disediakan. Setiap anggota kelompok akan maju berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Siswa maju mengerjakan soal di depan setelah tanda peluit satu kali. Waktu pengambilan soal dan pengerjaannya 1 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut, siswa boleh kembali ke kelompoknya jika guru telah membunyikan peluit sebanyak dua kali. Lalu untuk urutan berikutnya siswa yang lain maju untuk mengerjakan soal dengan aturan yang sama sampai seluruh pertanyaan habis. 4 Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen ini diberi nama turnamen cerdas cermat. Pada saat turnamen setiap kelompok dibagikan uang-uangan yang terdiri dari 26 lembar uang-uangan yang berjumlah Rp 150.000,00 dan papan kelompok yang sudah diberi kertas HVS untuk menjawab pertanyaan yang dibacakan oleh guru. Uang-uangan ini digunakan oleh kelompok sebagai modal mereka untuk menjawab pertanyaan yang ada. Turnamen ini berisi sepuluh soal esai yang dibacakan oleh guru. Sebelum soal dibacakan, guru memberikan perintah agar setiap kelompok menginvestasikan uangnya untuk soal yang akan dibacakan. Besarnya uang yang akan diinvestasikan siswa pada setiap soal minimal adalah Rp 2.000,00 dan maksimal adalah Rp 20.000,00. Setelah semua kelompok menyerahkan investasinya guru akan membacakan soal. Waktu pengerjaan soal 1 menit ditandai dengan bunyi peluit satu kali, selama pengerjaan soal siswa harus berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Waktu pengerjaan soal selesai ditandai dengan bunyi peluit dua kali. Setelah itu seluruh kelompok wajib mengangkat papan jawaban mereka. Guru membacakan jawaban yang benar dan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah. Jika jawaban kelompok benar maka skor kelompok akan bertambah sesuai dengan jumlah yang telah diinvestasikan, tetapi jika jawaban kelompok salah maka kelompok kehilangan separuh dari nilai yang telah diinvestasikan. 5 Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang memiliki skor terbaik. Skor kelompok ini diakumulasikan dari jumlah skor yang diperoleh dalam permainan dan turnamen yang telah diikuti. Selanjutnya dirangking, dan ditentukan juara I, II, dan III. Pada siklus pertama ini juara I adalah kelompok 6 dengan perolehan skor 72.300, juara II adalah kelompok 3 dengan skor 71.500, dan juara III adalah kelompok 4 dengan skor 65.300. Masing-masing juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan. c. Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan jalannya siklus pertama. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran tampak pada tabel berikut ini: Tabel 5.5 Aktivitas Guru Pada Siklus I No Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memotivasi siswa agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 6 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru memotivasi siswa agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota kelompok. √ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. √ 9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. √ 10 Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. √ 11 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui post test dan pre test. √ 12 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar aktif dalam turnamen. √ 13 guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor terbaik. √ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dapat mengelola dan melakukan pembelajaran TGT dengan baik, dari lima belas item yang ada guru hampir dapat melakukan seluruh item dengan baik. Dalam siklus pertama ini guru dapat menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT mulai dari menyampaikan materi pembelajaran sampai pembentukan kelompok untuk games dan turnament. Dalam diskusi kelompok guru juga dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Siswa juga diarahkan oleh guru dalam mengerjakan lembar kegiatan sehingga siswa pun memahami prosedur pengerjaan lembar kegiatan dengan baik. Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri sehingga siswa terbiasa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mengikuti games dan turnamen guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik melalui pre test dan post test. 2 Pengamatan terhadap siswa Aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa tampak pada tabel berikut: Tabel 5.6 Aktivitas Kegiatan Siswa Pada Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti pelajaran. √ 2 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi kelompok. √ 4 Siswa berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 5 Siswa menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √ 6 Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. √ Banyak siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 7 Siswa bertanya kepada guru atau teman mengenai materi pelajaran. √ Siswa menanyakan hal-hal yang belum dimengerti. 8 Siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ Tabel 5.6 di atas menunjukkan bahwa siswa tampak antusias dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT. Hal ini tampak pada saat awal pembelajaran siswa siap mengikuti pembelajaran. Siswa menyiapkan buku dan alat tulis yang menunjang kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap mengikuti pelajaran guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. Tampak beberapa siswa sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari itu. Guru mengulas sebentar mengenai materi yang telah mereka pelajarai tentang pasar uang dan pasar modal dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu siswa melakukan permainan games. Sebelum siswa melakukan permainan guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam melaksanakan games teka-teki silang. Setelah mengikuti games siswa bersama guru membahas tentang pertanyaan yang diberikan pada waktu games berlangsung, siswa menyimak pembahasan guru dengan baik. Suasana kelas tampak sedikit gaduh karena siswa tampak antusias dalam mengikuti games dan tournament. Pada saat tournament siswa tampak saling bekerja sama dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok, tetapi suasana gaduh itu hanya berlangsung sebentar karena siswa berkonsentrasi dalam mengikuti games dan tournament. Dapat disimpulkan bahwa siswa mampu dan dapat melakukan dengan baik kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa dapat melakukan seluruh kegiatan pembelajaran TGT ini dengan baik mulai dari mendengarkan presentasi guru, diskusi dalam kelompok, mengikuti games dan tournament. Hasil pengamatan terhadap motivasi belajar siswa pada siklus I tampak pada tabel berikut: lampiran 10a halaman 204 Tabel 5.7 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus I No Indikator Target Indikator keberhasilan Deskriptor 1 Hasrat dan keinginan untuk berhasil 40,55 43,24 Siswa mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru 2 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 24,32 40,54 Siswa aktif dalam diskusi dan bertanya 3 Harapan dan cita-cita masa depan 56,76 78,38 Siswa mencatat hal-hal yang penting 4 Penghargaan dalam belajar 20,27 67,57 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5 Kegiatan yang menarik dalam belajar 32,43 81,08 Siswa mendengarkan penjelasan guru 6 Lingkungan belajar yang kondusif 32,43 81,08 Siswa mendengarkan penjelasan guru Tabel 5.7 di atas merupakan tabel hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I terhadap 37 siswa XI IPS 3 yang hadir. Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus I menunjukkan indikator keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap motivasi belajar siswa. Dari tabel di atas tampak bahwa seluruh indikator motivasi belajar siswa meningkat dan memenuhi target yang ditentukan. Pada indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat 43,24 atau 16 siswa yang mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru, hal ini terlihat juga pada saat siswa mengikuti games dan turnamen, siswa mengerjakan soal-soal dengan harapan akan berhasil memenangkan permainan dan tournament tersebut. Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat 40,54 atau 15 siswa yang aktif dalam diskusi dan bertanya, hal ini juga terlihat pada saat siswa mengikuti tournament cerdas cermat siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan terdapat 78,38 atau 29 siswa yang mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru mengenai pasar modal dan pasar uang. Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat 67,57 atau 25 siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif terdapat 81,08 atau 30 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT karena penjelasan guru ini merupakan bekal mereka dalam mengikuti games dan turnamen. 3 Pengamatan terhadap keadaaan kelas Pengamatan terhadap keadaan kelas pada waktu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan tampak pada tabel berikut: Tabel 5.8 Pengamatan Keadaan Kelas Pada Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang bebeda-beda. √ 2 Ada beberapa aturan yang harus ditatati oleh siswa. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dari tugas- tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa. √ Buku-buku pelajaran tersedia di perpustakaan 5 Lingkungan kelas kondusif untuk kegiatan pembelajaran. √ 6 Kerjasama dalam kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak ikut terlibat dan membuat kegaduhan. √ 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa yang lain. √ 8 Siswa tampak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 9 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 10 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan yang dihadapi. √ 11 Siswa telah mempunyai referensi atau √ sumber belajar. 12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ Siswa menanyakan kepada guru dan teman tentang hal-hal yang mereka kurang pahami. 13 Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya √ 14 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak saling mengenal dengan baik. √ 15 Kelas terorganisasi dengan baik dan efisien √ 16 Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelompok √ 17 Para siswa bersaing secara sehat untuk menjadi yang terbaik. √ Tabel 5.8 menunjukkan aktivitas keadaan kelas pada waktu pembelajaran kooperatif tipe TGT, dari tabel tampak bahwa fasilitas dan keadaan lingkungan sekolah sangat menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Pada saat tipe pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan terlihat bahwa keadaan pembelajaran mendukung berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang baik. d. Refleksi Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan oleh siswa kelas XI IPS 3 dan oleh guru mitra. Berikut merupakan hasil refleksi yang telah dilakukan oleh guru dan siswa: 1 Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Tabel 5.9 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I NO URAIAN KOMENTAR 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, menantang, dan menyenangkan. 2 Penlilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? Siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan lebih memahami materi yang diajarakan. 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT? Banyak media yang perlu disiapkan dengan baik, dan membutuhkan waktu yang lama. 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT? Saya dapat belajar menerapkan model pembelajaran selain ceramah, siswa menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran. 5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran, dan siswa memahami materi pelajaran sehingga tujuan pembelajaran juga tercapai. 6 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya seperti yang telah diterapkan di dalam kelas? Ya, sangat berminat untuk menerapkan model pembelajaran ini pada pertemuan selanjutnya. Tabel 5.9 menunjukkan hasil refleksi guru setelah diterapkannya model pembelajaran tipe TGT. Dari hasil refleksi yang telah dilakukan oleh guru, guru mitra menganggap model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat menarik untuk dijadikan variasi dalam penggunaan metode ceramah. Guru juga menilai bahwa siswa terlihat lebih termotivasi dan aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini ada beberapa hambatan yang ditemui dalam menerapkan model pembelajaran tipe TGT ini yaitu banyak media pembelajaran yang harus disiapkan dengan baik, dan pengelolaan waktu yang tidak sedikit untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Di samping hambatan yang ditemui, ada manfaat yang dapat diambil oleh guru saat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa menjadi lebih aktif dan guru hanya mendampingi siswa sebagai fasilitator saja. Siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang telah diajarkan. Selain lembar refleksi peneliti juga melakukan wawancara terhadap guru mitra tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Menurut hasil wawancara dengan guru mitra, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki yaitu pengelolaan waktu yang kurang baik sehingga pada akhir pelajaran guru tidak memberikan kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Setelah dilakukannya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, diharapkan guru menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariasi seperti model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sehingga siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran menjadi tercapai. 2 Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.10 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I NO URAIAN KOMENTAR 1 Bagaimana pendapat anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Seru dan menyenangkan, tidak membosankan, bisa lebih memahami materi. 2 Bagaimana pendapat anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi Siswa dapat aktif, dapat bekerjasama, dapat berdiskusi dengan teman dan menghargai pendapat teman. 3 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya, seperti yang telah anda ikuti? Ya, sangat berminat. 4 Manfaat apa saja yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Bisa lebih memahami dan mengingat materi yang diberikan, termotivasi untuk belajar. 5 Keberhasilan apa yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Lebih memahami materi dengan cara yang asyik. 6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Suasana kelas menjadi ramai, kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan. 7 Hal-hal apa saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih tertib dalam menjalankan pembelajaran ini, keseriusan dalam mengerjakan. Tabel 5.10 menunjukkan hasil refleksi siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari hasil refleksi siswa banyak dari siswa yang senang dan tertarik mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dan siswa merasa banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar, lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran, lebih memahami materi yang diajarkan, dapat aktif dalam diskusi kelompok, dapat bekerjasama dengan baik, lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat, menghargai pendapat teman. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini adalah kondisi kelas menjadi agak ramai, waktu yang kurang dalam kegiatan pembelajaran. Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan siswa mampu lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi sehingga siswa juga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sudah berjalan dengan baik dan siswa juga tertarik untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini untuk pertemuan selanjutnya. Dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I, dapat dilihat bahwa siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran ini. Pada saat pembelajaran dengan model TGT ini hampir seluruh siswa memperhatikan dan konsentrasi dalam kegiatan belajar, walaupun pada saat permainan suasana kelas sedikit gaduh karena ada beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan mainnya, dan ada siswa yang memberi semangat teman sekelompoknya. kegiatan belajar ini tidak berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan karena siswa baru mengenal dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Peneliti dan guru memutuskan untuk menambah waktu yang ada sehingga pembelajaran dengan model TGT ini dapat diselesaikan. 3. Siklus Kedua Siklus kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2012 pada jam pelajaran ketujuh dan kedelapan. Pembelajaran ini berlangsung selama 2x45 menit pukul 12.00 – 13.45 WIB. Materi yang diberikan adalah neraca pembayaran, dengan standar kompetensi memahami perekonomian terbuka, dan kompetensi dasarnya adalah mengidentifikasi kurs valuta asing dan neraca pembayaran. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 3 pada semester genap. Peserta didik yang hadir pada saat siklus II sebanyak 37 siswa. Penelitian ini dibantu oleh guru mitra bidang studi ekonomi Bapak FX. Eka Wahyu Wibawa, S.Pd. Berikut peneliti akan mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe teams games turnament TGT pada siklus kedua: a. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut diuraikan langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus II adalah sebagai berikut: 1 Peneliti dan guru mitra pertama-tama akan menggali data awal tentang karakteristik siswa. Hal ini bertujuan agar guru dan peneliti dapat memetakan siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan ini berguna sebagai dasar untuk membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya siswa dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu siswa dengan prestasi tinggi, siswa dengan prestasi sedang, dan prestasi rendah. Setelah itu siswa dikelompokkan menjadi enam kelompok yang heterogen yang terdiri dari beragam kemampuan, beragam jenis kelamin, suku dan agama. Kemudian keenam kelompok tersebut diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. 2 Peneliti dan guru mitra selanjutnya mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, materi pembelajaran, lembar kerja siswa LKS, meja turnamen, dan hadiah. Berikut merupakan uraian dari masing-masing perangkat pembelajaran yang diperlukan. a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. RPP ini dapat membantu guru mitra dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun. RPP dapat dilihat pada lampiran 1a halaman 136. b Materi pembelajaran Materi yang diajarkan pada saat penelitian ini berlangsung adalah neraca pembayaran. Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru mitra dan peneliti menyiapkan media power point untuk mempresentasikan materi pembelajaran. Materi yang disampaikan berupa penjelasan secara singkat tentang neraca pembayaran. c Lembar Kerja Siswa LKS Lembar kerja siswa ini berupa soal-soal post test. Post test ini dimaksudkan untuk membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya pra penelitian, siklus pertama dan siklus kedua. Peneliti juga membuat kunci jawaban dari soal yang ada. Soal post test terdapat pada lampiran 3a halaman 149. d Meja turnamen Meja turnamen ini berguna untuk membantu jalannya turnamen cerdas cermat menyusun kata. Meja turnamen yang dibutuhkan adalah sebanyak 3 buah meja turnamen. Setiap meja turnamen dapat digunakan untuk dua kelompok. Masing-masing dari meja turnamen ini diberi nama kelompok masing-masing. e Hadiah Hadiah ini dimaksudkan sebagai penghargaan kelompok bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik. Hadiah yang diberikan berupa makanan kecil. 3 Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data, yang terdiri dari: a Lembar observasi kegiatan guru Dalam lembar observasi kegiatan guru ini, hal-hal yang diamati antara lain kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan guru dalam mengelola kelas dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar, serta kegiatan-kegiatan umum guru dalam kegiatan pembelajaran. Lembar observasi kegiatan guru tampak pada lampiran 7 halaman 156. b Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini meliputi kegiatan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran seperti motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dll. Lembar observasi kegiatan siswa terdapat pada lampiran 8 halaman 158. c Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini meliputi keadaan lingkungan kelas pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi kegiatan kelas dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 159. d Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor pada saat kelompok mengikuti permainan dan turnamen. Pada lembar kelompok ini skor masing-masing kelompok terlihat dan diakumulasikan dari perolehan skor games dan tournament. b. Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini adalah sebagai berikut: 1 Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mitra menyampaikan dan mengulang kembali materi pembelajaran tentang neraca pembayaran. Penyampaian materi ini dilakukan selama kurang lebih 15 menit. Dalam menyampaikan materi ini guru menggunakan metode pembelajaran tanya jawab dan ceramah. 2 Membagi siswa dalam kelompok Pembagian kelompok ini sudah dilakukan oleh guru mitra dan peneliti pada saat awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok dengan anggota setiap kelompoknya 6-7 siswa. Pada tahap ini guru hanya mengingatkan siswa untuk berkumpul dengan anggota kelompoknya masing- masing, sesuai dengan daftar kelompok yang telah dibentuk kemarin. Setelah semua siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, guru akan menjelaskan tentang aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT. 3 Permainan games Permainan pada siklus kedua ini diberi nama make a match. Pada permainan ini setiap anggota kelompok diminta untuk menentukan nomor urutan untuk maju mengerjakan soal yang ada di depan. Dalam permainan ini setiap kelompok menjodohkan soal dan jawaban yang ada. Permainan ini terdiri dari sepuluh soal dan sepuluh jawaban yang diletakkan pada kotak soal dan kotak jawaban. Setiap anggota kelompok akan maju berdasarkan urutan yang telah ditentukan. Siswa yang maju harus mengerjakan soal sesuai dengan urutannya yaitu dari nomor satu-sepuluh. Siswa maju mengerjakan soal di depan setelah tanda peluit satu kali. Waktu pengerjaan untuk menjodohkan soal dan jawaban adalah satu menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal tersebut, siswa boleh kembali ke kelompoknya jika guru telah membunyikan peluit sebanyak dua kali. Lalu untuk urutan selanjutnya siswa maju kembali untuk mengerjakan soal dengan aturan yang sama sampai seluruh pertanyaan habis. 4 Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah permainan selesai dilaksanakan. Turnamen ini diberi nama turnamen cerdas cermat menyusun kata. Pada saat turnamen ini setiap kelompok dibagikan amplop yang berisi huruf-huruf abjad yang membentuk jawaban dari soal yang ada dan papan kelompok yang digunakan untuk menyusun huruf- huruf yang membentuk jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Turnamen ini berisi delapan soal esai yang dibacakan oleh guru. Waktu penyusunan huruf yang membentuk jawaban dari soal yang ada satu menit ditandai dengan bunyi peluit satu kali, selama pengerjaan soal siswa harus berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Waktu pengerjaan soal selesai ditandai dengan bunyi peluit dua kali. Setelah itu seluruh kelompok wajib mengangkat papan jawaban mereka. Guru membacakan jawaban yang benar dan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah. Jika jawaban kelompok benar maka skor kelompok akan bertambah 100, tetapi jika jawaban kelompok salah maka skor kelompok akan dikurangi 50. 5 Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok yang memiliki skor terbaik. Skor kelompok ini diakumulasikan dari jumlah skor yang dipeoleh dalam permainan dan turnamen yang telah diikuti. Selanjutnya diranking, dan ditentukan juara I, II, dan III. Pada siklus kedua ini juara I adalah kelompok 5 dengan perolehan skor 1.050 juara II adalah kelompok 4 dengan skor 800, dan juara III adalah kelompok 1 dengan skor 650. Masing-masing juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan. c. Observasi Hasil pengamatan observasi dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut: 1 Pengamatan terhadap guru Hasil pengamatan observasi ini dilakukan bersamaan dengan jalannya siklus kedua. Aktivitas guru selama kegiatan pembelajaran tampak pada tabel berikut ini: Tabel 5.11 Aktivitas Guru Pada Siklus II No Deskripsi Ya Tidak 1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memotivasi siswa agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 6 Guru membantu dan mengarahkan √ siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. 7 Guru memotivasi siswa agar terjalin kerjasama yang baik antar anggota kelompok. √ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan kelompok. √ 9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. √ 10 Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. √ 11 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui post test dan pre test. √ 12 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar aktif dalam turnamen. √ 13 guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor terbaik. √ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ Tabel di atas menunjukkan bahwa guru dapat mengelola dan melakukan pembelajaran TGT pada siklus II dengan lebih baik. Hal ini tampak pada tabel di atas, dari lima belas item yang ada, guru hampir dapat melakukan seluruh item dengan baik. Dalam siklus kedua ini guru juga menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT mulai dari menyampaikan materi pembelajaran sampai pembentukan kelompok untuk games dan turnaments. Dalam diskusi kelompok, games, dan turnaments guru dapat memotivasi siswa dengan baik sehingga siswa dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa juga diarahkan oleh guru dalam mengerjakan lembar kegiatan sehingga siswa pun memahami prosedur pengerjaan lembar kegiatan dengan baik. Guru memberikan siswa kesempatan untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri sehingga siswa terbiasa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Setelah siswa mengikuti games dan turnamen guru melakukan evaluasi pembelajaran dengan baik melalui post test. Pada siklus kedua ini guru dapat mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan lebih baik karena guru dapat belajar dari pengalaman kegiatan pembelajaran pada siklus pertama. 2 Pengamatan terhadap siswa Aktivitas kegiatan belajar mengajar siswa tampak pada tabel berikut: Tabel 5.12 Aktivitas Kegiatan Siswa Pada Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Siswa siap mengikuti pelajaran. √ 2 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi kelompok. √ 4 Siswa berbagi tugas dalam pengerjaan tugas kelompok. √ 5 Siswa menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √ T a b e Tabel 5.12 di atas menunjukkan bahwa siswa tampak antusias dan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT pada siklus kedua. Hal ini tampak pada saat awal pembelajaran siswa siap mengikuti pembelajaran. Siswa menyiapakan buku, alat tulis yang menunjang kegiatan pembelajaran. Setelah siswa siap mengikuti pelajaran guru menjelaskan tentang model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. Tampak beberapa siswa sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran pada hari itu, hal ini terlihat banyak siswa yang menyiapkan diri mereka dengan membaca kembali materi tentang neraca pembayaran. Guru mengulas kembali mengenai materi yang kemarin telah dipelajarai tentang neraca pembayaran dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Tampak beberapa siswa terlibat aktif dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Setelah itu siswa melakukan permainan games. Sebelum siswa melakukan permainan guru menjelaskan peraturan dan tata tertib dalam melaksanakan games make a match. Setelah mengikuti games siswa bersama guru membahas tentang pertanyaan yang diberikan pada waktu games 6 Siswa tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. √ 7 Siswa bertanya kepada guru atau teman mengenai materi pelajaran. √ 8 Siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ berlangsung, siswa menyimak pembahasan guru dengan baik. Suasana kelas pada awal pembelajaran dan pada waktu games berlangsung suasana tampak sedikit gaduh karena siswa tampak antusias dalam mengikuti games dan tournament. Pada saat tournament siswa tampak saling bekerja sama dan aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. Dapat disimpulkan bahwa siswa mampu dan dapat melakukan dengan lebih baik kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua. Siswa dapat melakukan seluruh kegiatan pembelajaran TGT ini dengan baik mulai dari mendengarkan presentasi guru, diskusi dalam kelompok, mengikuti games dan turnamen. Pengamatan terhadap kegiatan siswa juga tampak pada hasil wawancara kepada beberapa siswa, dari hasil wawancara siswa senang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT TGT dan mereka ingin untuk pertemuan berikutnya guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini lagi dengan permainan dan turnamen yang berbeda. Hasil pengamatan motivasi belajar siswa pada siklus II tampak pada tabel berikut ini: lampiran 10b halaman 217 Tabel 5.13 Pengamatan Motivasi Belajar Siswa Siklus II No Indikator Target Indikator keberhasilan Deskriptor 1 Hasrat dan keinginan 40,55 54,05 Siswa mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh untuk berhasil guru 2 Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 24,32 81,08 Siswa aktif dalam diskusi dan bertanya 3 Harapan dan cita-cita masa depan 56,76 100 Siswa mencatat hal-hal yang penting 4 Penghargaan dalam belajar 20,27 78,38 Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru 5 Kegiatan yang menarik dalam belajar 32,43 100 Siswa mendengarkan penjelasan guru 6 Lingkungan belajar yang kondusif 32,43 100 Siswa mendengarkan penjelasan guru Tabel hasil pengamatan motivasi belajar siswa terhadap 37 siswa kelas XI IPS 3 menunjukkan indikator keberhasilan, seluruh indikator dari motivasi belajar siswa memenuhi target dan mengalami kenaikan dari setiap siklus yang telah dilakukan. Pada siklus II ini indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil terdapat 54,05 atau 20 siswa yang mengerjakan tugas tanpa harus ditunjuk oleh guru, hal ini terlihat juga pada saat siswa mengikuti games dan turnamen, siswa mengerjakan soal-soal dengan harapan akan berhasil memenangkan permainan dan turnamen tersebut. Indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar terdapat 81,08 atau 30 siswa yang aktif dalam diskusi dan bertanya, hal ini juga terlihat pada saat siswa mengikuti turnamen cerdas cermat siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya untuk menjawab soal yang diberikan oleh guru. Indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan terdapat 100 atau 37 siswa yang mencatat hal-hal penting yang disampaikan oleh guru mengenai neraca pembayaran. Indikator adanya penghargaan dalam belajar terdapat 78,38 atau 29 siswa yang menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru pada kegiatan pembelajaran. Indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan lingkungan belajar yang kondusif terdapat 100 atau 37 siswa yang mendengarkan penjelasan guru pada saat kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT karena penjelasan guru ini merupakan bekal mereka dalam mengikuti games dan turnamen, serta mereka tertantang untuk memahami materi dengan cara yang lebih menarik yaitu salah satunya dengan memenangkan games dan turnamen. 3 Pengamatan terhadap keadaaan kelas Pengamatan terhadap kelas pada waktu model pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan tampak pada tabel berikut: Tabel 5.14 Pengamatan Keadaan Kelas Pada Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari beberapa siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang bebeda-beda. √ 2 Ada beberapa aturan yang harus ditatati oleh siswa. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dari tugas- tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan dalam lingkungan siswa. √ Buku-buku pelajaran tersedia di perpustakaan 5 Lingkungan kelas kondusif untuk kegiatan pembelajaran. √ 6 Kerjasama dalam kelompok kurang baik karena ada siswa yang tidak ikut terlibat dan membuat kegaduhan. √ 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa yang lain. √ 8 Siswa tampak antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 9 Siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran tipe TGT. √ 10 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan yang dihadapi. √ 11 Siswa telah mempunyai referensi atau sumber belajar. √ 12 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ Siswa menanyakan kepada guru dan teman tentang hal-hal yang mereka kurang pahami. 13 Beberapa siswa dalam kelas lebih diandalkan daripada yang lainnya √ 14 Kelas terdiri dari berbagai individu yang tidak saling mengenal dengan baik. √ 15 Kelas terorganisasi dengan baik dan efisien √ 16 Para siswa memperlihatkan kepedulian yang sama untuk keberhasilan kelompok √ 17 Para siswa bersaing secara sehat untuk menjadi yang terbaik. √ Tabel 5.14 menunjukkan aktivitas keadaan kelas pada waktu pembelajaran kooperatif tipe TGT, dari tabel tampak bahwa fasilitas dan keadaan lingkungan sekolah sangat menunjang kegiatan pembelajaran siswa. Pada saat tipe pembelajaran kooperatif tipe TGT dilaksanakan terlihat bahwa keadaan pembelajaran mendukung berlangsungnya kegiatan pembelajaran yang baik. e. Refleksi Pada tahap refleksi ini dilakukan analisis, evaluasi, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Refleksi dilakukan oleh siswa kelas XI IPS 3 dan oleh guru mitra. Berikut merupakan hasil refleksi yang telah dilakukan oleh guru dan siswa: 1 Kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.15 Instrumen Refleksi Kesan Guru Mitra terhadap Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II NO URAIAN KOMENTAR 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Komponen pembelajaran lengkap dan metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat. 2 Penlilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT Siswa lebih antusias dan aktif 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Tidak ada hambatan 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan 5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT Siswa lebih memahami materi pelajaran 6 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya seperti yang telah diterapkan di dalam kelas? Sangat berminat Tabel 5.15 merupakan tabel instrumen hasil refleksi guru terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua. Pada siklus kedua ini guru menilai komponen pembelajaran sudah lebih baik dan lebih lengkap daripada komponen pembelajaran pada siklus pertama. Pada siklus kedua ini guru menilai siswa tampak kembali antusias untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, hal ini tampak pada saat kegiatan pembelajaran seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru menilai pada siklus kedua ini tidak ada hambatan yang ditemui karena guru dan peneliti melihat pengalaman dan kekurangan yang ada dari siklus pertama. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini mempunyai manfaat yaitu sebagai alternatif variasi model pembelajaran dan membuat kegiatan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dengan adanya permainan dan turnamen yang diikuti oleh siswa. Selama kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua ini dilaksanakan guru menilai siswa semakin mudah dalam memahami materi pelajaran yang diberikan dan guru sangat berminat sekali untuk belajar menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. 2 Kesan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe TGT Tabel 5.16 Instrumen Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II NO URAIAN KOMENTAR 1 Bagaimana pendapat anda terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan Menarik, menyenangkan, baik, bagus sehingga dapat memotivasi dalam belajar. 2 Bagaimana pendapat anda tentang aktifitas Siswa dapat lebih kompak, siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi ada kerjasama yang baik, partisipasi siswa dalam kelompok ada yang kurang kompak. 3 Apakah anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk selanjutnya, seperti yang telah anda ikuti? Ya, sangat berminat. 4 Manfaat apa saja yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Bisa lebih memahami dan mengingat materi yang diberikan, termotivasi untuk belajar, lebih kompak dengan teman. 5 Keberhasilan apa yang telah anda peroleh ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Lebih memahami materi dengan cara yang asyik, mendapat nilai yang memuaskan, lebih kompak dalam berdiskusi. 6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Suasana kelas menjadi ramai sehingga kurang konsentrasi, dan kurang percaya diri menjawab pertanyaan 7 Hal-hal apa saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? Ketenangan dalam kegiatan pembelajaran, kerjasama dan kekompakan. Pada tabel 5.16 menunjukkan hasil refleksi siswa setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus kedua. Dari hasil refleksi siswa banyak dari siswa yang senang dan tertarik mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe TGT, bahkan siswa merasa model pembelajaran ini dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar. Dan siswa merasa banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT yaitu siswa dapat lebih memahami dan mengingat materi yang diberikan, termotivasi untuk belajar, lebih kompak dengan teman. Sedangkan hambatan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini adalah kondisi kelas menjadi agak ramai, waktu yang kurang dalam kegiatan pembelajaran. Setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini diharapkan siswa mampu lebih termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ekonomi sehingga siswa juga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sudah berjalan dengan baik dan siswa juga tertarik untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini untuk pertemuan selanjutnya dengan permainan dan turnamen yang berbeda. Dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus II, dapat dilihat bahwa siswa menjadi lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran ekonomi dengan menggunakan model pembelajaran ini. Pada saat pembelajaran dengan model TGT ini hampir seluruh siswa memperhatikan dan konsentrasi dalam kegiatan belajar, walaupun pada saat permainan suasana kelas sedikit gaduh karena ada beberapa siswa yang masih bingung dengan aturan mainnya, dan ada siswa yang memberi semangat teman sekelompoknya. kegiatan belajar ini tidak berlangsung sesuai dengan waktu yang telah ditentukan karena siswa baru mengenal dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini. Peneliti dan guru memutuskan untuk menambah waktu yang ada sehingga pembelajaran dengan model TGT ini dapat diselesaikan.

B. Analisis Komparasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa dalam

Dokumen yang terkait

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta.

0 3 400

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 25 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi : penelitian dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 2 290

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XI IPS 1 SMA N I Depok Yogyakarta.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 204

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Torunaments (TGT) dalam mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 244

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288