menarik dalam belajar 6.
Adanya lingkungan belajar yang kondusif
9, 18 19
Dikutip dari skripsi Crescentiana Sri Widiarti 2009: 33 Untuk mengukur motivasi belajar digunakan skala Likert dengan
empat alternatif jawaban yang diberi tanda centang √ pada lembar
kuisioner yang telah disediakan yaitu sangat setuju SS, setuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju STS.
c. Refleksi
Tahap  refleksi  ini  untuk  mengetahui  hasil  dari  pengamatan  setelah siklus pertama berlangsung dan untuk memperbaiki hal-hal yang masih
kurang sebagai pedoman untuk melakukan siklus berikutnya. Instrumen yang  diperlukan  dalam  refleksi  ini  adalah  lembar  refleksi  guru  dan
siswa.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  yang  dipakai  oleh  peneliti  dalam  penelitian ini  adalah  teknik  pengumpulan  data  kualitatif.  Ada  berbagai  teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti, yaitu:
1. Observasi
Observasi  merupakan  salah  satu  teknik  yang  cocok  digunakan  untuk pengumpulan  data  kualitatif,  yang  digunakan  untuk  mengamati  aktivitas
dalam  kelas,  interaksi  yang  terjadi  di  dalam  kelas  dan  lain-lain.  Menurut Zainal  2011:  230-231  observasi  merupakan  teknik  pengumpulan  data
yang  dilakukan  dengan  pengamatan  dan  pencatatan  secara  sistematik,
logis,  objektif,  dan  rasional  mengenai  berbagai  fenomena,  baik  dalam situasi  sebenarnya  maupun  dalam  situasi  buatan  untuk  mencapai  tujuan
tertentu. 2.
Wawancara Wawancara  dilakukan  untuk  memperoleh  data  dan  informasi  dari
penelitian yang dilakukan secara lebih rinci. Menurut Hopkins 1993:125 yang dikutip oleh Rochiati 2007:117 wawancara adalah suatu cara untuk
mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain.
3. Dokumentasi
Dokumentasi  merupakan  metode  untuk  memperoleh  atau  mengetahui sesuatu dari buku-buku atau arsip yang berhubungan dengan sesuatu yang
sedang  diteliti.  Dokumentasi  digunakan  untuk  memperoleh  data  sekolah, data siswa, dan hasil belajar siswa, serta rekaman proses penelitian.
4. Kuesioner
Kuesioner  merupakan  metode  pengumpulan  data  yang  dilakukan  untuk mengumpulkan  data  dengan  cara  membagi  daftar  pertanyaan  kepada
responden  agar  ia  memberikan  jawaban  atas  pertanyaan  yang  diberikan. Kuesioner ini digunakan untuk  memperoleh data tentang motivasi belajar
siswa.
H. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam menguji instrumen data penelitian adalah: 1.
Uji Validitas
Uji  validitas  digunakan  untuk  menunjukkan  tingkat  validitas  atau keabsahan  dari  tiap  item  pada  kuisioner  dengan  menggunakan  analisis
product moment , yaitu:
∑        ∑   ∑ √  ∑
∑ √  ∑
∑ Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y
Y = Skor total dari seluruh item
X = Skor total dari setiap item
n = Jumlah responden
∑XY  = Hasil kali X dan Y
Jika  nilai  koefisien lebih  besar  dari
,  maka  butir  item tersebut  dapat  dikatakan  valid.  Jika
lebih  kecil  dari ,  maka
butir item tersebut dapat dikatakan tidak valid. 2.
Analisis deskriptif Dari  hasil  observasi  yang  telah  dilakukan  oleh  peneliti,  teknik
analisis  data  yang  digunakan  adalah  analisis  deskriptif  yaitu  dengan pemaparan tentang informasidata suatu gejala yang diamati dalam proses
pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk mengetahui motivasi siswa dalam belajar.
3. Analisis Komparatif
Analisis  komparatif  yang  dilakukan  bertujuan  untuk  melihat perkembangan  hasil  belajar  dan  motivasi  belajar  siswa  dari  waktu  ke
waktu  khususnya  pada  saat  pra  penelitian,  siklus  pertama,  dan  siklus kedua.
a. Motivasi Belajar
Tabel 3. 4 Indikator Keberhasilan Motivasi Belajar
No Indikator
Pra Penelitian
Target Indikator
keberhasilan Deskriptor
Siklus I Siklus II
1 Hasrat dan
keinginan untuk berhasil
27,03 40,55
Siswa mengerjakan
tugas tanpa harus ditunjuk oleh
guru
2 Dorongan dan
kebutuhan dalam belajar
16,21 24,32
Siswa aktif dalam diskusi dan
bertanya
3 Harapan dan
cita-cita masa depan
37,84 56,76
Siswa mencatat hal-hal yang
penting
4 Penghargaan
dalam belajar 13,51
20,27 Siswa menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh
guru
5 Kegiatan yang
menarik dalam belajar
21,62 32,43
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
6 Lingkungan
belajar yang kondusif
21,62 32,43
Siswa mendengarkan
penjelasan guru
Target  indikator  tingkat  keberhasilan  motivasi  belajar  siswa diperoleh dari hasil diskusi dan hasil pengamatan yang telah dilakukan
peneliti  dengan  guru  mitra.  Target  diperoleh  dari  hasil  penjumlahan
persentase pada kegiatan pra penelitian ditambah dengan setengah dari persentase pada kegiatan pra penelitian.
Indikator  adanya  hasrat  dan  keinginan  untuk  berhasil  dapat diamati  dengan  melihat  jumlah  siswa  yang  mengerjakan  tugas  tanpa
harus  ditunjuk  oleh  guru.  Indikator  adanya  dorongan  dan  kebutuhan dalam  belajar  dapat  diamati  dengan  melihat  jumlah  siswa  yang  aktif
dalam  diskusi  dan  bertanya.  Indikator  adanya  harapan  dan  cita-cita masa depan dapat diamati dengan melihat jumlah siswa yang mencatat
hal-hal  penting.  Indikator  adanya  penghargaan  dalam  belajar  dapat diamati dengan melihat jumlah siswa yang menjawab pertanyaan yang
diberikan  oleh  guru.  Indikator  adanya  kegiatan  yang  menarik  dalam belajar dapat diamati dengan melihat reaksi siswa yang tertarik dalam
mengikuti  kegiatan  belajar,  reaksi  siswa  yang  tertarik  dalam mengikuti  kegiatan  pembelajaran  ini  muncul  dari  dalam  diri  siswa
secara  alami  atau  disebut  dengan  motif  intrinsik  dan  dapat  diamati dengan  melihat  jumlah  siswa  yang  mendengarkan  penjelasan  guru.
Indikator  adanya  lingkungan  belajar  yang  kondusif  dapat  diamati dengan  melihat  ciri-ciri  lingkungan  belajar  yang  kondusif.  Ciri-ciri
lingkungan  belajar  kondusif  yang  dapat  diamati  adalah  adanya indikator  siswa  mendengarkan  penjelasan  guru  dan  tidak  membuat
keributan  sendiri  di  dalam  kelas,  hal  ini  termasuk  ke  dalam  motif ekstrinsik  karena  adanya  rangsangan  dari  luar  sehingga  siswa
melakukan  hal  tersebut.  Indikator  motivasi  belajar  terdapat  pada lampiran 10 halaman 161.
b. Hasil Belajar
Pengukuran hasil belajar siswa dilakukan dengan melakukan pre test
dan  post  test  pada  saat  penelitian  ini  dilakukan.  Indikator  hasil belajar  meningkat  jika  nilai  siswa  meningkat  dan  memenuhi  Kriteria
Ketuntasan  Minimal  KKM  yang  telah  ditetapkan  oleh  sekolah  yaitu 70.
Target  indikator  keberhasilan  hasil  belajar  siswa  tercapai  jika siswa  yang  memenuhi  KKM  mencapai  50  dari  jumlah  siswa  yang
ada,  hal  ini  berdasarkan  hasil  observasi  peneliti  terhadap  nilai  siswa dan  hasil  diskusi  dengan  guru  mitra.  Sebelum  penelitian  ini  kurang
dari  50  siswa  yang  belum  memenuhi  KKM  sehingga  diharapkan dengan  menggunakan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe  TGT  ini
50 dari siswa dapat memenuhi KKM yang telah ditentukan sekolah.
Tabel 3.5 Analisis Komparatif
Target Pra
Penelitian Kriteria
Siklus I
Kriteria Siklus
II Kriteria
50 Keterangan:
BMT : Belum Memenuhi Target
MT : Memenuhi Target
38
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Visi, Misi dan Tujuan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
1.
Visi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta merupakan tempat mewujudkan komunitas iman dengan menempatkan Tuhan Sang Guru Sejati sebagai
pusat hidup dalam upaya membangun persaudaraan sejati serta menanggung karya bersama dalam pendampingan kaum muda menuju
pribadi dewasa, beriman, berpengetahuan, terampil, bermartabat, berbudi pekerti luhur dan terbuka menghadapi tantangan zaman.
2.
Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta mempunyai misi untuk membantu, mendampingi siswa menemukan potensi yang dimiliki untuk
dikembangkan secara optimal, serta melatih siswa mandiri, bertanggung jawab, bermartabat, berbudi pekerti luhur, menghargai dan menghormati
sesame dan menerima diri sebagai pribadi yang unik sehingga menjadi pribadi dewasa.
3.
Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta
a. Menghasilkan peserta didik yang dapat diterima di perguruan tinggi
yang bermutu dan mampu menentukan pilihan sesuai dengan bakat dan kemampuan peserta didik.