Motivasi Belajar KAJIAN TEORI

prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya. e. Perhargaan kelompok team recognition Dalam penghargaan kelompok guru akan mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing kelompok akan mendapat penghargaan atau hadiah apabila rata-rata skor yang telah dikumpulkan memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.

D. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Menurut Winkel 1996 yang dikutip oleh Uno 2006: 3 motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Sehingga motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. 2. Klasifikasi Motivasi Menurut Uno 2007: 4 dari sudut sumber yang menimbulkannya, motif dibedakan menjadi dua macam, yaitu: a. Motif intrinsik Motif intrinsik timbul dari dalam diri seseorang secara alami karena motif instrinsik sudah ada dalam diri seseorang yang sesuai dan sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat timbul dengan mengembangkan dan menumbuhkan minat terhadap bidang studi yang relevan. Sebagai contoh, pada saat kegiatan pembelajaran dimulai pendidik menyampaikan tujuan yang akan dicapai sehingga peserta didik mencapai keberhasilan sesuai dengan sasaran. b. Motif ekstrinsik Motif eksrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar, misalnya dalam bidang pendidikan, minat yang positif didukung oleh kegiatan pendidikan yang positif dan dilihat dari manfaatnya. Berikut merupakan hal-hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik, antara lain Uno, 2007: 4: 1 Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya, maupun keyakinannya 2 Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan kegiatan pendidiknya 3 Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun akademis 4 Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada peserta didiknya 5 Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian kepada profesinya sebagai pendidik. Menurut Uno 2006: 7 motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Menurut Uno 2006: 23 ada beberapa indikator motivasi belajar yaitu: adanya hasrat dan keinginan belajar, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. 3. Bentuk-bentuk motivasi di sekolah Menurut Sardiman 1986: 90 ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: a. Memberi angka Angka merupakan simbol dari kegiatan belajar siswa. Banyak siswa yang belajar dengan giat untuk mendapat nilai yang baik, nilai yang baik ini menjadikan siswa termotivasi dalam belajar. b. Hadiah Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian karena hadiah yang diberikan untuk sebuah pekerjaan, mungkin bisa menjadi tidak menarik bagi seseorang yang tidak menyukai pekerjaan tersebut. c. Saingankompetensi Saingan atau kompetensi bisa digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong siswa dalam belajar. Kompetensi atau persaingan antar individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Memberi ulangan Siswa akan belajar dengan giat jika ada ulangan, sehingga ulangan dapat dijadikan sarana motivasi bagi siswa untuk giat belajar. Pemberian ulangan sebaiknya jangan terlalu sering karena akan membosankan dan bersifat seperti kebiasaan. e. Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil belajar yang semakin meningkat akan mendorong siswa untuk lebih giat dalam belajar. Jika siswa mengetahui grafik belajar semakin mengalami peningkatan maka akan timbul motivasi dalam diri sendiri untuk semakin giat dalam belajar dengan harapan hasil belajar akan terus meningkat. f. Pujian Apabila terdapat siswa yang sukses dan berhasil mengerjakan tugas dengan baik, perlu untuk diberikan pujian. Pujian ini merupakan bentuk penghargaan yang positif dan sekaligus sebagai motivasi belajar yang baik. Pemberian pujian yang tepat akan menimbulkan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. g. Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, hal ini menandakan ada unsur kesengajaan dalam belajar. Hal ini akan menjadi lebih baik bila dibandingkan dengan seluruh kegiatan yang tidak mempunyai tujuan. Hasrat untuk belajar berarti pada diri siswa memang ada keinginan dan motivasi untuk belajar sehingga hasil yang akan diperoleh juga akan baik. 4. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Dalam belajar dan pembelajaran ada beberapa peranan motivasi menurut Uno 2007:27 yaitu: a. Peran motivasi dalam menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam menentukan penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang membutuhkan pemecahan dan hanya dapat dipecahkan dengan hal-hal atau pengalaman yang pernah dilaluinya. b. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar sangat berkaitan dengan makna dari belajar. Anak akan tertarik untuk belajar apabila anak telah mengetahui dan menikmati manfaat dari hal yang dipelajarinya itu. c. Motivasi menentukan ketekunan belajar Seseorang anak yang termotivasi untuk mempelajari sesuatu akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun dengan harapan mendapatkan hasil yang baik. Hal tersebut tampak bahwa motivasi untuk belajar dapat menyebabkan seseorang tekun dalam belajar. 5. Teknik-teknik motivasi dalam Pembelajaran Ada beberapa teknik motivasi yang dapat dipakai dalam pembelajaran yaitu Uno: 2007:34 yaitu pernyataan penghargaan secara verbal, menggunakan nilai ulangan sebagai pemicu, menimbulkan rasa ingin tahu, memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa, menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa, menggunakan materi yang dikenal siswa sebagai contoh dalam belajar, menggunakan kaitan yang unik dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang telah dipahami, menuntut siswa untuk menggunakan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya, menggunakan simulasi dan permainan, memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum, menguraikan akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar, membuat suasana persaingan yang sehat di antara siswa.

E. Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi SMA N 1 Kasihan Bantul Yogyakarta.

0 3 400

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

2 25 273

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi : penelitian dilakukan di kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 2 290

Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XI IPS 1 SMA N I Depok Yogyakarta.

0 0 2

Peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 204

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Torunaments (TGT) dalam mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa : studi kasus pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta - USD Repository

0 0 244

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288