dapat merupakan salah satu aturan adat yang memang berlaku di daerah setempat sehingga ketentuan adat tersebut harus dipatuhi oleh masyarakat.
4 Integrasi Hutan dan Budaya Budaya atau cara hidup erat kaitannya dengan lingkungan, dan ini berlaku
juga pada masyarakat hutan
2
. Mungkin ada tempat-tempat keramat di dalam hutan, sistem-sistem simbolis yang memberi arti bagi kehidupan dan erat
dengan perasaan masyarakat tentang diri mereka, fungsi keamanan dari tumbuhan hutan selama musim paceklik, dan hubungan-hubungan lainnya.
Terkait dengan ketergantungan masyarakat dengan hutan, Sardjono et al 1998 mengindentifikasi bentuk interdependensi hutan dan masyarakat, yang
salah satunya merupakan pola ekstraksi. Pola ekstraksi ini dijumpai pada kelompok masyarakat tradisional yang lokasinya tidak langsung berdekatan
dengan industri. Pemanfaatan sumberdaya sebatas kebutuhan dan dikendalikan etika dan norma yang berlaku. Pandangan bahwa lingkungan sosial merupakan
bagian dari ekosistem yang lebih luas mendorong pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana dan hati-hati. Untuk lebih melihat bagaimana hubungan hutan
dengan masyarakat dalam pola ekstraksi dapat dilihat pada Gambar 1.
2.4.2 Aspek Tanah pada Masyarakat Lokal Sekitar Hutan
Tanah memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat lokal, baik ditinjau dari aspek kepercayaan dan kesejarahan pada masyarakat tradisional
ataupun secara umum bagi kepentingan sosial ekonomi dalam kehidupan sehari- hari Sardjono 1998. Berkaitan dengan hal tersebut, Soekanto 1981 dalam
Sardjono 1998 mengemukakan bahwa dimana ada suatu masyarakat persekutuan hidup yang menduduki suatu tempat untuk menjalankan hidupnya.
Di dalam masyarakat tersebut juga terdapat hukum atau aturan, dimana mereka berhak untuk menguasai tanah, air, beserta pohon-
pohon yang ada sebagai ‘hak untuk menguasai sepenuhnya‘. Menurut Abdurrachman 1978, dalam Sardjono
1998, hak persekutuan atas tanah tersebut biasanya memiliki istilah lokal sesuai wilayah adatnya. Hak atas tanah yang menyangkut keseluruhan adat inilah yang
dinamakan dengan hak ulayat.
2
Terdapat suatu teori yang disebut ‗penentuan oleh lingkungan‘ yang menyatakan bahwa budaya sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan dimana budaya ini berkembang.
Keterangan: F=Fungsi, M=Manfaat Sumber: Sardjono et al 1998
Gambar 1. Pola Ekstraksi yang Relatif Tidak Merusak Antara Hutan dan Masyarakat
Masih dalam dalam Sardjono 1998, Abdurrachman 1978 dan Soekanto 1981 juga menyatakan meskipun hak ulayat mendasarkan pada pengelolaan
tanah untuk kepentingan bersama, akan tetapi memungkinan setiap warga yang ingin mendapatkan manfaat atas sebidang tanah sepanjang diketahui dan
memperoleh izin dari kepala masyarakat hukum adat setempat. Hak perorangan tersebut merupakan hak milik, dan akan menjadi hak ulayat kembali jika tanah-
tanah itu ditinggalkan dan tidak diurus selama beberapa tahun. Pemanfaatan hasil pengelolaan sumberdaya alam oleh masyarakat adat disamping dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat juga untuk menopang kelangsungan kelembagaan adat itu sendiri.
EKOSISTEM
Mineral Tanaman
Hewan
Mikro organisme
Air Tanah
Topografi Iklim
HUTAN
Keluarga Kelompok
Prasarana Pemukiman
Individu
Budaya
Pendidikan Kesehatan
Ekonomi
MASYARAKAT
F+M
F+M
2.5 Rumahtangga Masyarakat di Sekitar Hutan