1. Keterampilan Berpikir Kritis
Pelaksanaan pembelajaran IPA memiliki tujuan untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi secara
ilmiah. Hal ini sangat diperlukan sebab pengembangan keterampilan berpikir dalam pembelajaran IPA dapat membantu peserta didik dalam menganalisis fakta
dan konsep yang ada dalam pembelajaran IPA. Salah satu keterampilan berpikir yang harus dikembangkan adalah keterampilan berfikir kritis, karena
keterampilan berpikir kritis dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting untuk dikembangkan di sekolah sehingga peserta didik mampu dan terbiasa
menghadapi berbagai permasalahan di sekitarnya. Jadi, keterampilan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik,
karena dengan berpikir kritis peserta didik akan lebih mudah untuk mengolah informasi yang ditemukan dan digunakan untuk memecahkan permasahan.
67
Pada penelitian ini menggunakan dua kelas sebagai sampel, satu kelas kontrol VII E dan satu kelas eksperimen VII D. pada kelas kontrol diterapkan
metode konvensional berupa metode diskusi sedangkan pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran exemples non exemples melalui media
bergambar. Pada penelitian ini indikator keterampilan berpikir kritis yang teliti antara lain; indikator Memberikan Penjelasan Sederhana, indikator Membangun
Keterampilan Dasar, indikator Menyimpulkan, indikator Memberikan Penjelasan
67
Husdinar, dkk. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Disposisi Matematis Siswa. Jurnal Diktatik Matematika,
ISSN: 2355-4185. H. 72
Lebih Lanjut, indikator Mengatur Strategi dan Taknik. Untuk melihat pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa pada setiap aspek akan dibahas dibawah ini:
a. Memberikan Penjelasan Sederhana
Dalam aspek ini siswa mengalami proses menganalisis argumen dengan menyelidiki suatu alasan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Siswa berpikir
untuk membaca suatu pendapat dan menterjemahkan dengan bahasanya masing- masing untuk dapat menjelaskan secara sederhana apa yang mereka ketahui
secara tertulis. Pada kelas eksperimen memperoleh nilai raat-rata sebesar 89,21 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata sebesar 86,76. Pada indikator ini
peserta didik di kelas eksperimen lebih aktif daripada peserta didk di kelas kontrol.
b. Membangun Keterampilan Dasar
Aspek kedua ini siswa berpikir secara teratur untuk dapat menggunakan daya pikirnya sehingga dapat memikirkan baik-baik tentang sebuah sumber
dengan mempertimbangkan kridebilitaskriteria dari suatu sumber. Dari keadaan ini siswa menggali informasi dengan memahami kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan apa yang sedang mereka alami, dan menghubungkannya dengan sumber yang didapatkan dan mengantisipasi suatu informasi dengan menggunakan baik-
baik cara berpikirnya dan memaksimalkan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung kemudian memikirkan baik-baik hasil pengamatan untuk dijadikan
pendapatnya. Dari pengetahuan dan pengalaman yang terjadi pada siswa, menjadi dasar sehingga siswa dapat memberikan sebuah alasan. Untuk menjadikan lebih