Memberikan  skor  sikap  peserta  didik  pada  mata  pelajaran  Biologi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam instrumen  penilaian. Penskoran
menggunakan Skala akhir menggunakan rumus:
Jumlah skor yang muncul pada setiap aspek x 100
Jumlah total skor
Tabel 16 Klasifikasi Indeks sikap Afektif
Tingkat Penguasaan Predikat
86 -100 Sangat baik
76 – 85
Baik 60
– 75 Cukup
55 – 59
Kurang ≤ 54
Kurang sekali Sumber : Ngalim Purwanto dalam buku Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi
Pengajaran
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan Uji t, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji normalitras dan
uji homogenitas. 1.
Uji Normalitas
Uji  normalitas  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  sampel  yang  diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji Liliefors.
63
Dengan langkah sebagai berikut : a.  Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar.
b.  Menentukan nilai Z dari tiap-tiap data, dengan rumus Z=xi-xs
63
Sudjana, Metoda Statistika,  Tarsito : Bandung,2005, h.466.
Keterangan: S
: simpangan baku data tunggal X
i :
data tunggal Xh  : rata-tata tunggal
c.  Menentukan  besar  peluang  untuk  masing-masing  nilai  Z  berdasarkan  tabel  Z sebut dengan fZ
d.  Menghitung  peluang  frekuensi  komulatif  dari  masing-masing  nilai  Z  sebut dengan nilai SZ
e.  Menentukan  nilai  L
O
dengan  rumus  FZ  -  SZ  kemudian  menentukan  nilai mutlaknya
f.  Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut : Tolak H
jika L L
t
Terima H jika L
≤ Lt
2. Uji Homogenitas
Uji  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  kesamaan  antara  dua  keadaan  atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varians atau
uji fisher.
64
F = x
1 2
S
2 2
Keterangan :
F : Homogenitas
X
1 2
:
Varian terbesar S
2 2
:
Varian kecil
64
Ibid. H.249.
Adapun kriteria untuk uji homogenitas adalah : H
diterima jika F
h
F
t
H ditolak
F
t
H = data memiliki varians homogen
H = data tidak memiliki varians homogen
3. Penilaian Berpikir Kritis
Penilaian hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan indikator dapat diubah dalam bentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut :
Kemampuan  berpikir  kritis  :  sigma  skor  yang  diperolehsigma  jumlah  skor maksimum  X  100  menentukan  kategori  skala  kemampuan  peserta  didik  baik,
cukup, kurang, dan tidak baik berdasarkan hasil yang diperoleh dari tes uraian, yang mencerminkan indikator kemampuan berpikir kritis peserta didik.
65
Tabel 17 Persentase Kemampuan Berpikir Kritis
Persentase Kategori
20
76 – 100
Baik 56
– 75 Cukup
40 – 55
Kurang 0-39
Tidak baik
65
Nurani  Hadnistia,  Jurnal  Pendidikan  Analisis  Berpikir  Kritis  Bab  3  Metode  Penelitian Dengan PBL
, Bandung FKIP UPI,2012, Dikutip Oleh Rimayana. “Pengaruh Model PBL Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
”  Skripsi jurusan Pendikan Biologi IAIN Raden Intan : Lampung, 2011, h.43