dalam institusi-institusi sosial yang ada di dalam masyarakat sosial dan budaya tertentu.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli, diketahui bahwa konteks berperan untuk mewadahi dan menyertai suatu tuturan serta berfungsi membantu lawan tutur
menafsirkan makna tuturan tersebut. Dengan adanya pemahaman konteks, maka maksud tuturan yang diharapkan dapat dipahami dengan mudah oleh lawan tutur,
sehingga meminimalkan terjadinya kesalahpahaman maksud tuturan. Konteks tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yang kemudian disebut
dengan aspek konteks atau komponen tutur. Moeliono dan Samsuri dalam Mulyana 2005:23 menyebutkan aspek konteks meliputi, situasi, partisipan,
waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk, amanat, kode, dan saluran. Pendapat ini sejalan dengan pemikiran Dell Hymes Mulyana, 2005:23 yang
merumuskan faktor penentu peristiwa tutur melalui akronim SPEAKING. Tiap- tiap huruf mewakili faktor penentu yang dimaksudkan, yaitu S Setting and
Scene, P Participants, E End, A Act Sequence, K Key, I Instrumentalities, N Norms, dan G Genres.
1. S Setting and Scene
Komponen tutur ini terdiri atas setting latar dan scene suasana. Setting atau latar bersifat fisik, meliputi tempat dan waktu terjadinya tuturan, misalnya
percakapan yang terjadi di rumah saat pagi hari. Sementara scene adalah latar psikologis yang mengacu pada suasana psikologis yang menyertai peristiwa
tuturan senang, sedih, curiga, dll.
2. P Participants
Participants atau peserta tuturan yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam percakapan, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik pembicara
penyapa, pendengar, maupun kawan bicara pesapa. Komponen tutur ini memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang peserta tutur seperti
usia, pendidikan, maupun latar sosial.
3. E Ends
Komponen ini meliputi ends as outcomes dan ends in views goals . Ends as outcomes merupakan tanggapan dari suatu pembicaraan yang diharapkan oleh
penutur. Sedangkan ends in views goals merupakan tujuan akhir pembicaraan itu sendiri. Jadi, ends merupakan maksud dan tujuan yang diharapkan oleh penutur
dari suatu peristiwa tutur.
4. A Act Sequence
Komponen tutur act sequence terdiri atas dua faktor yaitu, bentuk pesan message form dan isi pesan message content. Bentuk pesan merupakan cara
penutur menyampaikan maksud atau topik tuturan. Sedangkan isi pesan merupakan hal yang ditunjuk melalui bentuk pesan.
5. K Key
K atau key merujuk pada cara penutur memunculkan nada selama berlangsungnya percakapan. Nada ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan
intonasi dalam berbicara, gerak tubuh, dan isyarat.