tidak menunjukkan adanya rasa simpati terhadap cerita Pétuge. Maka dari itu, tuturan tersebut menyimpang maksim simpati atau sympathy maxim N.
Maksud dalam penyimpangan tuturan l ’instituteur penutur ialah untuk
menghina keluarga Pétuge dan Casimir yang bermusuhan sejak lama tanpa alasan yang jelas. Implikatur ini diperoleh dengan melihat reaksi Pétuge. Pétuge
menyatakan bahwa yang mereka lakukan ialah untuk melindungi harga diri –
“c’est un village où on ade l’amour-propre, voilà tout.” Dengan tuturan ini, Pétuge mencoba untuk membela dirinya dari hinaan yang disampaikan oleh
l ’instituteur.
3. Penyimpangan Maksim Simpati Sympathy Maxim dengan Implikatur
Mengkritik
Dalam penyimpangan maksim simpati, penutur memiliki maksud tertentu. Berikut merupakan dialog yang mengandung penyimpangan maksim simpati
dengan implikatur mengkritik. Terdapat satu penyimpangan yang memiliki
maksud untuk mengkritik mitra tutur.
39 Casimir : Tu en feras cet après-midi?
“Kamu akan membuatnya selepas siang?” Le boulanger : Ni cet après-midi, ni demain, ni après-demain, ni jamais...
Moi, cest pour ma femme, que je pétrissais. Je faisais dabord son pain, pour elle; et après, puisque jy étais, je faisais celui des
autres. Et celui des autres, ce nétait pas du pain, cétait de largent pour elle. Tu me comprends? Mais maintenant, si elle est
partie, eh bien, du pain, jen ferai plus.
“Tidak siang ini, tidak besok, tidak lusa, tidak sama sekali... Aku, untuk isteriku aku meremas adonan. Terlebih dahulu aku
membuatkan roti untuknya, kemudian aku melakukannya karena yang lainnya. Dan yang lainnya itu, bukan roti, tetapi uang
untuknya. Kamu memahamiku? Tapi sekarang, jika dia pergi,
begitu juga roti, aku tidak membuatnya lagi.”
Maillefer : Alors, à cause de ta femme, nous allons tous manquer de pain?
“Lalu, karena isterimu, kami semua akan kekurangan roti?”
Le boulanger, doucement : Maillefer, on ne peut pas faire plusieurs choses à la fois. On ne peut pas être en même temps cocu et boulanger. À
la tienne, Maillefer... «Il boit encore …»
dengan lembut perlahan “Maillefer, terkadang kita tidak dapat
melakukan beberapa hal. Kita tidak dapat dikhianati dan membuat roti pada waktu yang bersamaan. Untuk kesehatanmu,
Maillefer... ” dia minum anggur lagi...
LFDB-21 Le marquis pada percakapan 39 menunjukkan bahwa ia hanya
mementingkan dirinya sendiri dan tidak memikirkan kesedihan le boulanger. Ketidaksimpatian ini dapat diketahui melalui analisis SPEAKING milik Dell
Hymes. Le boulanger sedang minum anggur di teras kafe Cercle S. Casimir
berusaha membujuk le boulanger untuk membuat roti, tetapi le boulanger menolak A. Mendengar jawaban tersebut Maillefer penutur mengatakan
tuturan interogatif dengan maksud untuk mengkritik le boulanger yang enggan untuk membuat roti karena istrinya hilang
“alors, à cause de ta femme, nous allons tous manquer de pain?
” E. Tuturan Maillefer menyimpang prinsip kesantunan sebab ia seolah tidak memperhatikan keadaan dan perasaan le
boulanger mitra tutur yang sedang sedih karena ditinggalkan oleh isterinya. Jadi, tuturan yang dicetak tebal tersebut menyimpang maksim simpati atau sympathy
maxim N. Maksud atau implikatur dari pertanyaan Maillefer ialah untuk mengkritik le
boulanger yang tidak memikirkan nasib warga desa yang akan kekurangan makanan pokok roti. Implikatur ini dilihat dari reaksi le boulanger. Le
boulanger mencoba menjelaskan dengan baik dan perlahan pada Maillefer jika ia tidak dapat membuat roti dalam keadaan sedih -
“on ne peut pas être en même