135
WIDARTO
. Internal Trainer
Beri kesempatan karyawan yang senior yang memiliki masa kerja yang sudah lama untuk berbagi pengalaman kepada para karyawan
yang relatif masih muda dan baru. Beri dia kehormatan untuk menjadi internal trainer. Umumkan di newsletter perusahaan tentang
penunjukan ini. al ini akan membuat karyawan yang bersangkutan merasa dihargai oleh perusahaan, dan membuat mereka antusias
kembali. Apabila si karyawan yang ditunjuk tidak menguasai cara- cara memberikan latihan kepada karyawan, maka ia bisa diberikan
pelatihan khusus Training For The Trainer
. Kontes Produktivitas
Rangsang karyawan untuk berlomba-lomba berkreasi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan. Lombakan secara periodik
dan beri reward dalam forum resmi perusahaan. Selain akan membawa rasa bangga, si karyawan juga akan tertantang untuk berprestasi terus.
Contoh kontes produkti itas antara lain : Cost Saving Contest, Kontes mengurangi tingkat defect produksi, dan lainnya.
. Musik
Bila memungkinkan, putar musik-musik instrumen dilingkungan kerja. Musik instrumen bermanfaat untuk mengakti kan otak kanan
imajinasi kreativitas . Musik juga berfungsi untuk relaksasi otak dari rutinitas dan kebosanan. Jangan sampai salah pilih musik yang akan
diputar, yang terbaik adalah musik tanpa narasi.
. Motivational Session
Jadwalkan pemberi motivasi secara korporat setiap minggunya. Misalnya dilakukan setiap hari Rabu jam pagi selama menit. si
sesi ini dengan berbagai kegiatan yang intinya adalah membangkitkan semangat kerja, contohnya dengan menonton ilm motivasi yang
berdurasi menit, diskusi kelompok.
136
Bimbingan Karier dan Tips Berkarier
Tujuh tips di atas baru sebagian cara-cara bagaimana membuat suasana kerja yang membosankan menjadi menarik. Atmos ir kerja
yang antusias dan dinamis, harus DCPTAKAN dan tidak terjadi secara otomatis. Dan ini adalah tanggung jawab setiap Leader. Karena apabila
para karyawan Anda bersemangat dan produktif, maka Anda adalah orang yang pertama yang paling diuntungkan. Selamat mencoba
137
WIDARTO
21. Kekuatan Antisipasi
Menurut survei ternyata sebagian besar orang sering lalai membuat antisipasi. Banyak hal yang membuat kita lalai membuat antisipasi.
Rasa malas, memandang remeh, ceroboh, sikap acuh atau terlalu percaya diri membuat orang lalai mengantisipasi situasi. Padahal
antisipasi yang dilakukan menyertai perencanaan, memberikan banyak keuntungan antara lain keberhasilan, kualitas, kekuatan, soliditas, dan
memperkecil resiko kegagalan. Banyak orang yang gagal karena ia tidak membuat rencana dan antisipasi.
Motivasi dibalik sebuah antisipasi Motivasi dibalik sebuah antisipasi menghasilkan respon
yang berbeda. Motivasi yang keliru menghasilkan kekuatiran, keragu-raguan, sikap ego dan berbagai perbuatan yang buruk
seperti jalan pintas atau sikap menghalalkan segala cara. Motivasi yang benar akan menghasilkan kualitas, harapan
dan keyakinan. Menjaga motivasi yang benar di balik sebuah antisipasi sangat penting untuk menghasilkan hal-hal yang positif.
Membuat antisipasi sebenarnya tidak sulit. Pentingnya antisipasi seharusnya membuat kita menjadikan hal ini sebagai kebiasaan yang
baik. Berikut adalah langkah strategis melakukan antisipasi.
• Membuat prediksi ke depan
Banyak orang yang terjebak dan hidup di masa lalu. Kenangan kesuksesan membuatnya terbuai dengan masa lampau, sedangkan
kesedihan membuatnya terpuruk dalam duka berkepanjangan. Padahal masa lalu adalah pembelajaran dan pengalaman yang bisa memberikan
hikmah untuk dipetik. Sikap yang positif terhadap pembelajaran dari masa lalu membuat kita mampu memandang masa depan secara
positif dan tepat sasaran.
138
Bimbingan Karier dan Tips Berkarier
• Mengelola kemungkinan resiko.
Resiko yang selalu berada di depan membuat kita kuatir. Resiko tidak dapat dihindari namun, dapat dikelola secara bijaksana melalui
pikiran, perasaan dan kerja nyata. Pertimbangan dan pengelolaan resiko dilakukan berdasarkan perencanaan, tindakan dan kontrol yang
tepat.
• Menyusun rencana darurat
Antisipasi berarti tidak pernah membuat rencana tunggal. Menyusun rencana sebaiknya dilakukan secara triple. Plan A atau
rencana utama untuk target hasil maksimal. Plan B atau rencana cadangan untuk hasil standard, dan Plan C atau rencana darurat
untuk hasil minimal. Perencanaan yang baik selalu disertai dengan sikap antisipasi untuk mencegah kita bekerja tanpa hasil alias sia-sia.
Setidaknya masih ada target yang dapat dicapai, meskipun hasilnya minimal.
• Menyesuaikan dengan tanggung jawab yang diemban
Persiapan antisipasi selalu dilakukan sesuai kapasitas dan tanggung jawab. ’arga’ sebuah antisipasi tidak pernah lebih besar
dari area tanggung jawab yang diemban. Ada ilustrasi tentang seorang pendatang yang berkunjung ke daerah terpencil. Tanpa sengaja ia
menabrak seekor ayam hingga mati. Pendatang ini dituntut ganti rugi juta rupiah karena konon ayam yang ditabrak adalah ayam betina yang
kelak bertelur dan menghasilkan ratusan ekor ayam lagi. Tentu saja hal ini tidak logis.
• Mempersiapkan proses pemulihan.
Sebuah antisipasi juga dapat berarti proses perbaikan atau pemulihan. stilah yang biasa digunakan adalah menebus waktu
atau membayar kegagalan. Pemulihan atau perbaikan dilakukan karena tidak pernah ada yang pasti di sekitar kita. Kegagalan dan