Tempat dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

37 produksi ikan di suatu wilayah pesisir. Disamping itu, juga dapat dihitung biomas, tangkapan lestari, dan effort dengan masukkan variabel hutan bakau dalam model. Selanjutnya, dilakukan penilaian assessment terhadap perikanan budidaya tambak yang meliputi, luasan, produksi dan produktivitas, rente ekonomi, dan return to labor pada kondisi tambak sebelum terjadi tsunami. Pada kondisi setelah tsunami, dihitung jumlah ha tambak dengan berbagai tingkat kerusakan dikelompokkan dalam rusak berat, sedang, dan ringan serta tambak yang tidak mengalami kerusakan. Kemudian dihitung jumlah biaya yang dibutuhkan untuk rehabilitasi memperbaiki tambak-tambak tersebut dengan berbagai tingkat kerusakan. Pada akhir analisis, dihitung biaya dan manfaat dari usaha tambak di Aceh dengan berbagai opsi teknologi tradisional, tradisional plus, semi intensif, dan intensif. Disamping itu, juga dianalisis permasalahan, konsep dan strategi pengembangan tambak ke depan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pantai Timur dan Pantai Barat Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD. Pantai Timur Aceh dimulai dari Kabupaten Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Tamiang. Sedangkan Pantai Barat meliputi Kabupaten Aceh Besar, Kota Sabang, Kota Banda Aceh, Aceh Jaya, Nagan Raya, Barat Daya, Aceh Barat, Singkil, Aceh Selatan, dan Simeulu. Penelitian ini dilakukan mulai pada bulan Oktober 2004 sampai Desember 2005. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 10. 38 Gambar 10. Peta Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD

3.3. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode survey. Ada 2 jenis data yang diperlukan, yaitu data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara, pengisian kuisioner, dan partisipasi langsung di lapangan. Data primer yang diperlukan meliputi struktur biaya dari upaya penangkapan ikan dan harga komoditas perikanan. Data ini merupakan data cross section yang diperoleh melalui survei dengan teknik cluster random sampling. Cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok-kelompok unit yang kecil atau cluster. Unsur-unsur dalam cluster sifatnya tidak homogen heterogen Nazir 1999. Untuk Pantai Timur terpilih Kabupaten Pidie dan Aceh Utara, sedangkan Pantai Timur Aceh Pantai Barat Aceh 39 untuk Pantai Barat diwakili oleh Kabupaten Aceh Besar dan Kota Banda Aceh. Data struktur biaya dibagi dalam beberapa kelas kapalboatarmada fleet dan kemudian dilakukan pembobotan untuk memperoleh rataan tertimbang weighted average. Secara umum, struktur biaya perikanan dihitung dengan menggunakan formula berikut Anna 2003 : ∑ = = n 1 j j j c w C 3.1 Dimana bobot weighted didasarkan pada rasio landing antar armada j dengan total lending atau ∑ = j j j j h h w . Jumlah sampel responden yang diambil didasarkan pada formula Fauzi 2001 sebagai berikut: { } { } 25 . 1 25 . 2 2 2 Z N d NZ s + − = 3.2 dimana: s = Jumlah sampel yang diambil N = Jumlah populasi Z = Nilai standar deviasi dari tabel statistik d = tingkat ketelitian Penelitian ini banyak menggunakan data sekunder, berupa data urut waktu time series meliputi data hasil tangkapan catch dan input yang digunakan effort, jumlah trip dari masing-masing alat tangkap fishing gear pertahun, data luasan hutan mangrove, data Indeks Harga Konsumen IHK ikan segar fresh fish dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB serta data penunjang lainnya. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan DKP Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam NAD, beberapa Kantor DKP di tiap kabupatenkota di Pantai Timur dan Barat, Biro Pusat Statistik BPS Provinsi NAD, BPS Jakarta, Kantor Panglima Laot Aceh, dan lain-lain. Secara skematis jenis data dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 11. 40 Gambar 11. Alur Penelitian

3.4. Analisis Data