125 Hampir separuh dari jalan antar desa poros di kecamatan Kaliorang
masih merupakan jalan tanah. Dari 15 desa yang ada, 8 jalan antar desa sudah diperkeras dengan sirtu dan 7 diantaranya masih berupa jalan tanah. Jalan antar
desa masih jalan tanah yaitu desa Kaliorang, Bukit Harapan, Bangun Jaya, Mata Air, Kandungan Jaya, Pengadan Baru dan Selangkau. Demikian pula jalan desa
umumnya masih jalan tanah kecuali yang telah mendapat bantuan OECF untuk pengerasan jalan.
5.2 Kebutuhan Stakeholder
Dalam Pengembangan Kawasan Transmigrasi
Stakeholder pembangunan kawasan Kaliorang adalah individu, kelompok
masyarakat dan lembaga pemerintah yang memiliki minat dan wewenang untuk berperan dalam kegiatan pembangunan Kaliorang. Identifikasi
stakeholder dilakukan berdasarkan peran dan fungsi terhadap kawasan Kaliorang.
Pendekatan ini lebih menguntungkan stakeholder
yang lemah secara politik, tetapi memainkan peran dan fungsi penting terhadap kawasan Kaliorang.
Stakeholder tersusun atas kelompok pemerintah pusat dan daerah,
masyarakat, pihak swasta, dan lembaga sosial masyarakat. Para stakeholder
ini memiliki minat yang berbeda-beda dan berbagai masalah dan hambatan dalam
menjalankan perannya. Pembangunan
kawasan Kaliorang
di masa
mendatang perlu
memperhatikan kebutuhan stakeholder
. Hal ini berkaitan dengan rencana kegiatan pembangunan yang harus dilakukan dan hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Hasil identifikasi kebutuhan
stakeholder disajikan pada Tabel 24.
Pemerintah, masyarakat, dan pengusaha merupakan stakeholder
yang penting dalam pembangunan kawasan Kaliorang. Pemerintah dengan peran
otoritas pembangunan wilayah, dan pengusaha dan masyarakat dengan peran peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks
perencanaan partisipatif pemerintah pengusaha dapat menjadi pionir yang mampu untuk mengajak dan merangkul
stakeholder lainnya dalam berpartisipasi
secara aktif, terintegrasi serta dengan visi yang sama dalam merencanakan pengelolaan danau untuk kepentingan bersama. Dengan demikian kelestarian
kawasan Kaliorang dan keberlanjutan manfaat yang dapat diberikan kepada seluruh
stakeholder terutama masyarakat lokal dapat terlaksana dengan baik
dalam konteks keadilan dan pemerataan.
126 Tabel 24. Kebutuhan
stakeholder pengembangan kawasan transmigrasi
Kaliorang
Kategori Stakeholder
Kebutuhan
Pemerintah Depnakertrans
Bappeda Kaltim Disnakertrans Kaltim
Distan Kaltim Dinas PU Kaltim
Bappeda Kutim Disnakertrans Kutim
Dinas PU Kutim Dinas Pertanian Kutim
Dishutbun Kutim Camat Kaliorang
1. Pengembangan ekonomi kawasan 2. Penyerapan tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan asli daerah 4. Pemanfaatan lahan secara optimal dan
berkelanjutan 5. Harmonisasi masyarakat dalam kegiatan
usahatani 6. Peningkatan minat investasi
Masyarakat DPRD
Petani Pedagang
Tokoh masyarakat 7. Peningkatan pendapatan masyarakat
8. Sumber permodalan usahatani 9. Pemanfaatan sarana produksi yang ramah
lingkungan Pengusaha
BP Agropolitan Sangsaka
Pedagang sektor informal
Investor Lembaga keuangan
mikro Perbankan
10. Tenaga kerja terampil 11. Keberlanjutan usaha
12. Sarana dan prasarana kawasan yang memadai
13. Regulasi yang jelas tentang kemitraan dan investasi
14. Ketersediaan lahan usahatani yang produktif
Peneliti dan LSM
Peneliti LSM lokal
15. Tersedianya teknologi sesuai kebutuhan 16. Konservasi sumberdaya lahan
17. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia
Sumber: Hasil survei lapangan 2007 Selanjutnya faktor-faktor yang menjadi kebutuhan
stakeholder tersebut
dianalisis guna menentukan faktor kunci dalam pembangunan kawasan Kaliorang. Penentuan faktor kunci dari kebutuhan
stakeholder ini dilakukan
dengan analisis prospektif melibatkan stakeholder
dan pakar. Hasil analisis prospektif disajikan pada Gambar 22.
Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh empat faktor kunci yang perlu diperhatikan guna memenuhi kebutuhan
stakeholder di masa mendatang
dalam pembangunan kawasan Kaliorang yaitu: pengembangan dan penerapan teknologi budidaya pertanian yang sesuai dengan kondisi lahan, pengembangan
komoditi pertanian unggulan yang dapat menjamin kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan pendapatan daerah dan kelestarian lingkungan, peningkatan
iklim investasi melalui perbaikan regulasi dan kelembagaan, dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini sesuai
dengan pendapat Mastur 2002 bahwa strategi yang dipilih dalam pemanfaatan lahan kering marjinal yang ideal, haruslah mempertimbangkan sumberdaya lokal
127 terutama kondisi sosial, budaya dan ekonomi petani, ketersediaan teknologi,
ketersediaan dana, serta akses dan peluang pasar.
Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji
REF Peningkatan kualitas SDM
Peningkatan pendapatan asli daerah
Penyerapan tenaga kerja Harmonisasi usahatani
Pemanfaatan lahan Pengembangan ekonomi
Peningkatan minat investasi
Peningkatan pendapatan masyarakat Sumber permodalan
Tenaga kerja terampil Keberlanjutan usaha
Sarana dan prasarana kawasan
Regulasi kemitraan dan investasi Penggunaan saprodi
Tersedianya teknologi Konservasi lahan
- 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
- 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
2.00
Ketergantungan P
e n
g a
ru h
Gambar 22. Hasil analisis prospektif faktor kunci pembangunan kawasan transmigrasi Kaliorang berdasarkan kebutuhan
stakeholder Faktor-faktor tersebut merupakan masukan dalam perumusan kebijakan
pembangunan kawasan transmigrasi di Kaliorang secara berkelanjutan. Dengan demikian,
kebijakan pembangunan
kawasan Kaliorang
telah dapat
mencerminkan aspirasi stakeholder
dan kondisi masa depan yang diinginkan.
5.3 Rancangan Kebijakan Pengembangan Kawasan Transmigrasi