Kependudukan dan Sosial Budaya

85 hasil pertanian perlu skenario pengembangan komoditi dengan skala tertentu dan dalam konteks kawasan. Tabel 8. Pengembangan lahan di UPT Kecamatan Kaliorang Desa Jenis Alokasi Lahan Luas ha Jenis Komoditi yang Dikembangkan Bukit Makmur LU I, LU II 230 Pisang, Kakao, Tanaman pangan lahan kering Bukit Harapan LU I, LU II 350 Pisang, kakao, tanaman pangan semusim LU I 230 Pisang, kakao Cipta Manunggal Jaya 150 Sawah tadah hujan dan tanaman pangan lahan kering LU I 140 Pisang dan kakao LU I 92 Sawah tadah hujan Bangun Jaya LU II 40 Pisang dan kakao LU I 135 Sawah tadah hujan Bumi Sejahtera 100 Pisang dan kakao Sumber: Bappeda Kutai Timur 2004

4.3 Kependudukan dan Sosial Budaya

Pada tahun 2005, jumlah penduduk di Kecamatan Kaliorang sebanyak 12.968 jiwa dengan penyebaran penduduk terbesar di Desa Bukit Makmur dan terkecil di Desa Kadungan Jaya. Dari pertumbuhan jumlah penduduk terlihat bahwa Kecamatan Kaliorang memiliki pertumbuhan terbesar. Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kaliorang tersebut umumnya disebabkan oleh perpindahan penduduk. Kecamatan Sandaran di samping memiliki jumlah penduduk paling sedikit juga memiliki pertumbuhan paling kecil. Dilihat dari kepadatan penduduk, Kecamatan Kaliorang memiliki penduduk yaitu sebesar 17.38 jiwa km 2 . Kepadatan penduduk di Kecamatan Kaliorang tersebut lima kali lipat dibanding kepadatan penduduk kawasan Sangsaka yaitu sebesar 3,26 jiwakm 2 . Besarnya kepadatan penduduk di kecamatan Kaliorang di samping dikarenakan oleh luas wilayah kecamatan yang paling kecil 699,01 km 2 atau 6,67 dari luas Sangsaka juga disebabkan oleh banyaknya penempatan transmigrasi di wilayah ini. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Kaliorang memiliki potensi sumberdaya manusia paling besar di kawasan ini. 86 Perbandingan jenis kelamin penduduk menunjukkan bahwa laki-laki sedikit lebih banyak di banding perempuan yaitu antara satu perempuan berbanding dengan 1,14 laki-laki. Menurut struktur umur, usia kerja di atas 50 dari jumlah penduduk. Struktur penduduk di Kecamatan Sangkulirang menunjukkan bahwa 38,85 dari jumlah penduduk merupakan usia non- produktif, sedang 61,15 merupakan usia produktif. Rasio ketergantungan di kecamatan ini cukup rendah yaitu setiap 100 penduduk usia produktif menanggung 64 orang usia non produktif. Jumlah penduduk di Kecamatan Kaliorang pada tahun 2005 sebanyak 13.907 jiwa. Kepadatan penduduk di wilayah ini sekitar 20 jiwakm 2 . Kecamatan Kaliorang merupakan wilayah terpadat di Kabupaten Kutai Timur. Rata-rata pertumbuhan penduduk selama tiga tahun terakhir sekitar 6. Pertumbuhan penduduk yang cukup besar tersebut umumnya diakibatkan oleh adanya mobilisasi penduduk dan bukan semata-mata dari kelahiran. Keragaan jumlah penduduk di Kecamatan Kaliorang seperti terlihat pada Tabel 9. Tabel 9. Keragaan jumlah penduduk di Kecamatan Kaliorang Penduduk jiwa No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah Jumlah KK 1 Kaliorang 677 330 1.007 235 2 Bukit Harapan 410 395 806 170 3 Bukit Makmur 718 605 1.323 286 4 Bangun Jaya 549 440 989 330 5 Citra Manunggal Jaya 457 384 841 228 6 Bumi Sejahtera 500 510 1.010 260 7 Selangkau 462 533 995 166 Jumlah 7.472 6.435 13.907 3.477 Sumber : Kompilasi Potensi Desa 2005 Penduduk di wilayah kecamatan ini terdiri dari 3.477 kepala keluarga KK. Sebaran penduduk cukup merata di seluruh desa di Kecamatan Kaliorang dengan desa terbanyak populasi penduduknya adalah desa Bumi Rapak dan terkecil adalah desa Pengadaan Baru. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7.472 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 6.435 jiwa, sehingga sex rasio penduduk di kecamatan ini adalah 1,16 : 1. Struktur penduduk menurut umur di kecamatan Kaliorang menunjukkan sekitar 41,7 merupakan usia kerja dan sisanya merupakan usia non produktif. 87 Hal ini karena sebaran usia penduduk terbesar pada umur 7 – 12 tahun. Dengan kondisi tersebut angka ketergantungan penduduk cukup tinggi yaitu setiap 100 orang usia produktif harus menanggung 71 penduduk usia non produktif 71. Angkatan kerja di Kecamatan Kaliorang sebanyak 5.076 jiwa dengan komposisi laki-laki dan perempuan hampir seimbang 1,03. Angkatan kerja di kecamatan ini sekitar 42 sekitar 5.841 orang sebagian besar desa-desa di wilayah ini adalah transmigrasi yang basis usahanya adalah pertanian, sehingga lebih dari 90 angkatan kerja tersebut bekerja di bidang pertanian. Desa Bumi Sejahtera dan Bukit Permata seluruh penduduknya bekerja atau bersumber penghidupan utama dari pertanian. Adat-istiadat penduduk di kawasan Sangsaka diwarnai oleh banyaknya suku yang menyusun penduduk di kawasan ini. Banyaknya suku bangsa yang ada di kawasan ini menunjukkan besarnya penduduk pendatang baik karena program transmigrasi pemerintah ataupun perpindahan penduduk swakarsa. Sebaran suku bangsa yang menghuni masing-masing kecamatan di kawasan Sangsaka seperti terlihat pada Tabel 10. Tabel 10. Sebaran suku bangsa di Kawasan Sangsaka No Kecamatan Suku Bangsa 1 Sangkulirang Bugis, Kutai, Dayak Basaf, Banjar, Jawa, Bali 2 Sandaran Bugis, Kutai, Banjar, Dayak Mualaf dan Dayak Basaf 3 Kaliorang Dayak, Kutai, Bugis, Jawa, Madura, Flores, Irian, Banjar, Sunda, Lombok, Timor, Bali Sumber: RTRW Kecamatan Berbasis Masyarakat di 10 Kecamatan Kabupaten Kutai Timur 2001 Suku bangsa yang mendiami kawasan ini menentukan kebudayaan, bidang mata pencaharian, agama maupun adat-istiadat. Suku Bugis umumnya lebih memiliki bidang pekerjaan sebagai nelayan, hidup di wilayah pantai dan umumnya beragama Islam. Suku Kutai umumnya sebagai nelayan dan petani serta umumnya memeluk agama islam. Suku Dayak Basaf umumnya adalah petani dan beragama Kristen Protestan atau Katolik, Suku Banjar bermata pencaharian pedagang, petani dan nelayan sedang Suku Jawa dan Bali umumnya sebagai petani. Suku Jawa termasuk di dalamnya suku Sunda umumnya beragama Islam dan Suku Bali umumnya beragama Hindu. Terutama agama yang dianut masing-masing suku melahirkan adat istiadat yang berlaku bagi masyarakat. Walaupun keragaman agama dan suku serta mata 88 pencaharian, namun nampaknya sudah terjadi pembauran antara kultur yang ada di kawasan ini. Penduduk Kecamatan Kaliorang terdiri dari beragam suku bangsa. Suku-suku yang ada, yaitu Dayak Kutai, Bugis, Jawa, Sunda, Madura, Flores, Irian Jaya, Banjar, Lombok, Timor dan Bali. Banyaknya suku di wilayah ini karena didatangkan oleh program transmigrasi. Daerah asal transmigrasi di kecamatan ini adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, NTB, NTT dan Bali. Suku Bugis umumnya merupakan pendatang swakarsa dan sebagai pendiri pertama Desa Kaliorang.

4.4 Ekonomi Wilayah