50 mengedarkan mata uang atau uang kertas itu sebagai asli dan tidak dipalsu,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
36
Apabila ada seseorang yang membuat mata uang atau uang kertas yang tidak ada aslinya yang ditiru, maka perbuatan itu bukan termasuk perbuatan
meniru. Meskipun terkandung maksud untuk mengedarkannya atau menyuruh orang mengedarkannya. Orang yang membuat uang semacam itu tidak boleh
dipidana. Misalnya seorang membuat lembaran uang kertas dengan nilai nominalnya Rp76.000,-. Karena tidak terdapat lembar uang kertas asli yang nilai
Apabila rumusan tersebut dirinci, unsur-unsurnya terdiri dari : Unsur-unsur objektifnya, adalah :
1. Perbuatan: a. meniru;
b. memalsu;
2. Objeknya : a. mata uang yang dikeluarkan Negara atau bank;
b. uang kertas yang dikeluarkan Negara atau bank; Unsur subjektifnya, adalah :
3. Dengan maksud : a. untuk mengedarkan seolah-olah asli dan tidak dipalsu; b. untuk menyuruh mengedarkan seolah- olah asli dan
tidak dipalsu. Unsur-unsur formal yang membentuk rumusan tindak pidana adalah yang
ditulis dengan dicetak miring. Unsur-unsur tersebut akan dijelaskan satu persatu.
1.1 Perbuatan Meniru
Perbuatan meniru namaken adalah membuat sesuatu yang menyerupai atau seperti yang asli dari sesuatu tersebut. Pengertian meniru mata uang atau
uang kertas dalam pasal ini adalah membuat benda mata uang atau uang kertas yang menyerupai atau seperti atau mirip dengan mata uang atau uang kertas yang
asli. Jadi agar dapat dikatakan adanya perbuatan meniru mata uang atau uang kertas, maka harus ada mata uang atau uang kertas yang asli.
36
Terjemahan BPHN 1983
Universitas Sumatera Utara
51 nominalnya Rp76.000,- maka perbuatan itu bukan perbuatan meniru, dan tidak
dapat dipidana. Meskipun terkandung maksud untuk diedarkan. Sejauhmana kemiripan antara mata uang atau uang kertas yang tiruan dan
yang asli sehingga dapat dipersalahkan melanggar pasal ini ? dalam hal ini ada dua kemungkinan.
Kemungkinan pertama. Bisa jadi antara benda mata uang atau uang kertas tiruan terdapat perbedaan sesuatunya, misalnya kertasnya, bentuk huruf,
warna atau apa pun juga dengan aslinya. Baik hal perbedaan itu cukup dilihat dengan kasat mata maupun dengan menggunakan sesuatu alat untuk mengetahui
perbedaanya. Uang hasil perbuatan meniru tersebut disebut uang palsu, meskipun misalnya dibuat oleh orang yang berhak.
Kemungkinan kedua, bisa jadi mata uang atau uang kertas tiruan tersebut sama sekali tidak ada perbedaan sedikitpun dengan aslinya. Tidak diketahui atau
ditemukan adanya perbedaan itu, baik secara kasat mata maupun dengan alat yang khusus dibuat untuk membedakan. Misalnya uang tiruan dibuat dengan bahan
yang sama dan dengan alat dan cara yang sama. Benda uang tersebut boleh dikatakan asli, tetapi dibuat oleh orang yang tidak berhak. Orang itu juga
termasuk melakukan perbuatan meniru dalam pengertian ini, dan dapai dipidana. Demikian juga dalam hal orang yang menurut ketentuan berhak membuat
uang, namun membuatmencetak uang melebihi dari ketentuan yang diperintahkan, perbuatan seperti itu juga termasuk perbuatan meniru dalam
pengertian ini. Si pembuat juga dapat dipidana. Benda uang yang dihasilkan oleh orang yang tidak berhak maupun oleh
orang yang berhak namun melebihi dari jumlah yang diperintahkan, juga termasuk uang palsu, atau dapat disebut dengan uang asli tapi palsu aspal.
Dipidana ataukah tidak terhadap orang yang berhak membuat mencetak uang tetapi melebihi dari yang diperkenankan, bergantung dari kesengajaannya.
Apabila orang itu mengetahui bahwa uang dicetaknya melebihi dari jumlah yang diperkenankan, dan terkandung maksud untuk mengedarkannya sama seperti
membuat mencetak uang yang menjadi haknya, maka ia dapat dipidana. Namun bila sebaliknya, tidak dipidana.
Universitas Sumatera Utara
52 Dalam hal pemalsuan uang dengan perbuatan meniru, tidak dipedulikan
tentang nilai bahan yang digunakan untuk membuat mencetak uang itu apakah lebih rendah atau lebih tinggi dari bahan uang asli. Misalnya emas bahan mata
uang uang logam yang digunakan dalam melakukan perbuatan meniru mata uang itu lebih rendah atau lebih tinggi, perbuatan seperti itu juga termasuk dalam
kejahatan memalsu uang menurut Pasal 244. Pembuatnya tetap dapat dipidana, asal terkandung unsur maksudnya melakukan perbuatan itu adalah untuk
mengedarkannya atau menyuruh orang mengedarkannya seolah-olah mata uang asli.
37
Demikian juga tidak menjadi syarat hal motif apakah dalam melakukan perbuatan itu, perbuatan seperti itu sudah termasuk dalam pengertian memalsu
Menurut pasal ini apabila terkandung maksud untuk diedarkan atau menyuruh orang lain untuk mengedarkannya. Jika tidak terkandung maksud untuk diedarkan
sebagai uang yang tidak palsu, tidak dapat dipidana. Misalnya mengubah semua
1.2 Perbuatan Memalsu