Definisi Operasional KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Usia Usia adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun Harlock, 2007 Survey Koesioner penelitian Data numeric Rasio Jenis kelamin Adalah tanda biologis yang membedakan manusia berdasarkan kelompok. Survey Koesioner penelitian 1. Perempuan 2. Laki-laki Nominal Gastritis Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus atau lokal, dengan karakteristik anoreksia, perasaan penuh di perut begah, tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan muntah Survey Koesioner penelitian menggunakan skala Guttman 1. Ada gastritis jika nilai ≥ median median=12 2. Tidak ada gastritis jika nilai median median=12. Ordinal Suratun SKM, 2010.

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini merupakan rancangan untuk mengarahkan penelitian yang mengontrol faktor yang mungkin akan mempengaruhi validitas penemuan Notoatmodjo, 2010. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Pada penelitian ini dimana seluruh variabel yang diamati, diukur pada saat bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian ini menggunakan data primer untuk mengetahui hubungan pola makan dengan gastritis pada remaja di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang tahun 2013. dimana variable bebas yaitu pola makan dan variable terikat yaitu terjadinya gastritis akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Keuntungan metode Cross Sectional ini adalah kemudahan dalam melakukan penelitian, sederhana, ekonomis dalam hal waktu dan hasilnya dapat diperoleh dengan cepat. Penelitian ini dilakukan melalui tahap penyebaran kuesioner kepada santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Adapun pertimbangan memilih lokasi ini adalah : a. Tingginya angka penyakit gastritis pada santri pada 1 bulan terakhir meningkat dari 300 santri meningkat menjadi 320 santri. 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli-Agustus 2013.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Notoatmojo 2010, populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti, sedangkan Dahlan 2010 mendefinisikan populasi sebagai semua elemen individu, objek atau substansi yang memenuhi kriteria yang diberikan secara umum. Jadi yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti. Sampel mengikutsertakan kelompok orang tertentu, kejadian, perilaku, atau elemen lain yang berhubungan dengan penelitian. Definisi sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk menjadi subjek sebuah penelitian. Peneliti menggunakan populasi remaja di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang dengan kriteria Inklusi sebagai berikut : 1. Para santri Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang.

2. Bersedia menjadi responden

Sampel penelitian ini adalah para santri laki-laki dan perempuan tingkat MA I dan II Pondok Pesantren Daar El-Qolam Gintung, Jayanti, Tangerang. Dalam perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus uji beda 2 proporsi. Perhitungan sampel menggunakan rumus uji hipotesis beda dua proporsi yaitu: [ √ √ ] Keterangan : n = jumlah sampel yang dibutuhkan = 1,96 Derajat kemaknaan 95 CI confident internal dengan α sebesar 5 = 1,645 Kekuatan uji sebesar 95 = Berdasarkan proporsi penelitian sebelumnya 0,117 Wati, 2008 = + 30 = 0,117 + 0,30 = 0,417 = ⁄ = ⁄ = 0,267 [ √ √ ] [ √ √ ] [ ] [ ] [ ] Setelah dilakukan penghitungan, maka didapat n sampel = 54 responden. Selanjutnya hasil sampel dikalikan 10 untuk mengantisipasi adanya kemungkinan hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian kuesioner, 54 x 10 = 5,4 = 6. Maka total sampel dalam penelitian adalah 54 + 6 = 60 responden.

D. Metode pengambilan sampel

Pengambilan sampel kemudian dilakukan secara Stratified random sampling yang dilakukan pada santri MA tingkat I dan II di Pondok Pesantren Daar El-Qolam. n = Jumlah santri tiap MA tingkat I dan II x 60 Sampel Total santri MA tingkat I dan II Dahlan, 2010. SMA tingkat I = 87 x 60 = 31 Orang 169 SMA tingkat II = 82 x 60 = 29 Orang 169

E. Etika penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk melindungi subjek, menjamin kerahasiaan identitas responden dan kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Pada penelitian ini sebelumnya responden telah diberikan penjelasan mendetail mengenai tujuan, manfaat, dan segala hal yang berkaitan dengan penelitian sehingga responden dapat memutuskan apakah akan berperan atau tidak dan semua responden setuju menjadi responden penelitian. Peneliti memberi kesempatan kepada responden untuk bertanya mengenai penjelasan yang telah diberikan inform consent selain itu peneliti menjamin kerahasiaan identitas responden Confidentiality yaitu dengan cara tidak mencantumkan nama Anomity dan identitas lain responden. Data yang diperoleh hanya dapat diolah peneliti dan segera dimusnahkan apabila sudah tidak digunakan Hidayat, 2007.

F. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Instrumen pengumpulan data terdiri dari 3 bagian, yaitu : 1. Data demografi Identitas meliputi tanggal pengisian, nama inisial, usia dan jenis kelamin. 2. Kuesioner pola makan Bagian kedua koesioner untuk mengetahui kebiasaan frekuensi makan, jenis makan, dan porsi makan. Untuk mengukur frekuensi makan makan utama dan makan selingan Berisi 8 pertanyaan positif, yang akan diisi oleh responden. Penilaiannya menggunakan skala Likert. Penilaian untuk pernyataan frekuensi makan yaitu : Selalu = 5 Sering = 4 Kadang-kadang = 3 Jarang = 2 Tidak pernah = 1 Skoring alat ukur frekuensi makan dilakukan dengan cara menghitung skor mean dengan cara menjumlah nilai pertanyaan, lalu dari jumlah tersebut dicari