Membina UPJ SMKMAK sebagai Wadah Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

aktivitas jasa Catering pada unit produksi sekolah; siswa SMKMAK program keahlian mekanik otomotif dapat melakukan praktik industri pada UPJ SMKMAK yang berupa layanan perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor mobil. Namun tidak demikian kenyataan di lapangan, UPJ SMKMAK tidak dapat berkembang sebagai unit yang setara dengan unit usaha yang seharusnya sehingga belum dapat memberikan pengalaman nyata dan intens terhadap siswa yang terlibat. Di sisi lain, UPJ SMKMAK yang mampu berkembang dan dikelola secara profesional, biasanya cenderung tertutup bagi siswa yang akan melakukan praktik kerja. Kondisi ini menjadikan UPJ SMKMAK seakan organisasi yang terpisah dari program pembelajaran reguler di sekolah. Agar Unit produksi mampu menjadi bagian dari organisasi SMKSMK yang dapat menyiapkan tenaga kerja terampil, maka UPJ SMKMAK perlu dikembangkan, dan manakala telah mencapai pertumbuhan yang memadai dapat menjadi wahana praktik industri bagi siswa Dikmenjur, 2007.

4. Membina UPJ SMKMAK sebagai Wadah Menumbuhkan Jiwa Wirausaha

Perbandingan antara angkatan kerja dengan kemampuan industri untuk menampung mereka sangat tidak seimbang. Lebih-lebih dengan dibukanya zona perdagangan bebas, yang berdampak pada kebebasan mendapatkan lapangan pekerjaan di negara lain, maka persaingan tenaga kerja semakin ketat. Angkatan kerja Indonesia menghadapi tantangan yang sama sebagaimana disebutkan di atas, untuk itu SMKMAK harus menyiapkan tamatannya untuk mampu mengisi peluang kerja tidak hanya dengan menjadi pekerja pada 97 sektor formal saja, namun dapat mendorong mereka untuk mengembangkan wirausaha. Mengandalkan lapangan kerja yang ada di sektor formal, seperti industri dan dunia usaha tentu saja memerlukan waktu yang cukup lama untuk menyerap seluruh tamatan SMKMAK. Oleh karena wirausaha dapat menjadi salah satu alternatifpilihan. Karena wirausaha tidak hanya mendapatkan peluang kerja, namun juga akan membuka menciptakan peluang kerja bagi orang lain Dikmenjur, 2007. Temuan lain dari penelitian yang dilakukan oleh ILO pada tahun 2003, bahwa responden yang merupakan kaum muda lebih tertarik untuk bekerja mandiri. Laporan Gyrogy Sziraczki dan Annemarie Reenrink, yang disusun dengan judul Transisi Dari Sekolah-Menuju- Dunia Kerja di Indonesia, menjelaskan ”...Temuan mengejutkan terlihat pada kelompok pekerja mda ketika ditanya soal ukuran perusahaan yang lebih disukai, sebagian besar mereka ternyata lebih memilih bekerja mandiri dan membuka usaha sendiri. Khusus diantara karyawan muda, hampir setengah dari sampel lebih suka bekerja mandiri, sedangkan di kalangan pencari kerja hampir seperlima ingin bekerja sebagai pekerja mandiri”. Dikmenjur, 2007. Agar tamatannya dapat mengembangkan kewirausahaan, maka SMKMAK harus mampu mengembangkan suatu kegiatan yang menjadi metode dan wadah yang dapat membantu tamatannya untuk berwirausaha, khususnya bagi mereka yang tidak berminat atau tidak bisa memasuki dunia industri. Dengan cara itulah maka tamatan SMKMAK dapat mengisi dunia kerja dengan berwirausaha. Selama ini SMK sering menyerukan untuk menanamkan jiwa wirausaha. Hal ini tidak akan pernah dapat dilihat hasilnya, sebab upaya yang dilakukan hanya upaya menanam saja tanpa memantau 98 bagaimana pertumbuhan perkembangan selanjutnya. Untuk itu, saat ini sudah waktunya SMK tidak lagi hanya menanamkan jiwa wirausaha, namun juga menumbuhkannya. Dengan terminologi menumbuhkan ini, maka SMK menyadari tanggungjawabnya agar penanaman yang telah dilakukan sekaligus dapat dilihat pertumbuhannya dan dipetik hasilnya. Menumbuhkan jiwa wirausaha suasana belajar dan berlatih menjalankan usaha menjadi iklim yang berkembang di sekolah. Siswa dan guru secara sendiri-sendiri maupun bersama dapat mengembangkan berbagai aktivitas usaha dalam menyikapi berbagai peluang yang ada di sekitar sekolah. Dengan cara ini siswa akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang usaha ketika mereka telah tamat kelak. Kesiapan tersebut dapat tercipta karena selain kompetensi produktif mereka semakin tajam, pengalaman usaha juga telah terasah Dikmenjur, 2007. UPJ SMKMAK, idealnya dapat menjadi wadah dimana siswa tidak hanya mempertajam kompetensinya, tetapi juga belajar tentang mengembangkan kemampuan berwirausaha. Karena melalui UPJ SMKMAK para siswa belajar berbagai pengalaman mengoperasikan usaha. Bagaimana mereka belajar tentang selera pelanggan, kelayakan produk, administrasi keuangan, pemasaran, bernegosiasi, pelayanan terhadap pelanggan, dan masih banyak lagi Dikmenjur, 2007. Uraian di atas adalah merupakan kondisi ideal, namun kenyataan di lapangan masih banyak UPJ SMKMAK yang berperan belum optimal. UPJ SMKMAK sering melibatkan siswa hanya sebagai pekerja saja. Bahkan siswa mendapat tugas untuk terlibat pada unit produksi sebagai kompensasi penyelesaian tugas, namun tidak dapat 99 terlibat dalam pengelolaan atau ikut mendapatkan ’income’, atau keuntungan hasil operasi Unit produksi. Dari kondisi ini menunjukkan bahwa siswa hanya terlibat dalam bagian-bagian tertentu dalam proses kegiatan Unit Produksi sebagai wahana pelatihan enterpreuneurship. Bahkan tidak sedikit yang keterlibatan siswa hanya sebagai pekerja saja, yang tidak memberikan imbalan apapun, sehingga siswa hanya mendapat pengalaman saja. Kondisi ini bisa jadi justru menjadikan Unit Produksi suatu organisasi yang kurang menarik dan tidak diminati oleh siswa karena hanya mengurangi waktu bergaul mereka dan tidak memberikan nilai tambah bagi dirinya Dikmenjur, 2007. Menyadari akan keberadaan UPJ SMKMAK yang belum dikembangkan secara maksimal, seharusnya mendorong para Kepala SMK dan guru-guru produktif untuk mulai membina dan mengembangkan UPJ SMKMAK agar bisa mencapai tujuan dan mempunyai nilai tambah dengan keberadaannya di sekolah. Pembinaan dan pengembangan UPJ SMKMAK tersebut diharapkan akan menopang kemampuan SMKMAK dalam memberikan bekal kompetensi produktif sekaligus skill dalam pengelolaan usaha. Dengan kompetensi dan skill tersebut diharapkan keterserapan tamatan SMKMAK semakin tinggi sekaligus akan menyehatkan iklim perekonomian nDikmenjur, 2007.

5. Mengembangkan UPJ SMKMAK