Orientasi pada Ongkos. Orientasi pada permintaan Orientasi pada pesaing

produk anda. Sehingga anda dapat mengatur, misalnya kapan promosi besar-besaran perlu dilakukan tahap pengenalan, dan kapan tidak diperlukan promosi tahap penurunan.

D. Harga

Setelah mengetahui produk apa yang akan dibuat dan siapa pasar anda, sekarang saatnya anda menentukan harga jual produk anda. Hal ini cukup penting, karena harga yang terlalu murah dapat menyebabkan kerugian, sedangkan harga yang terlalu mahal bisa menyebabkan pelanggan menjauh, sehingga bisnis anda tidak mengalami kemajuan. Lima metoda dasar dalam penentuan harga: berorientasi pada ongkos atau daftar harga berorientasi pada permintaan berorientasi pada pesaing berorientasi pada discounts potongan berorientasi pada periode pembayaran sekali bayar atau mencicil.

1. Orientasi pada Ongkos.

Kebanyakan pengusaha menentukan harga jual produk berdasarkan biaya atau ongkos yang dikeluarkan untuk memproduksi barang itu, dengan cara menambahkan sekian persen mial 20 untuk keuntungan dari biaya produksiunit. Ada 2 cara dalam menghitung harga jual berdasarkan pada ongkos, yaitu penamhanan biaya mark-up dan titik impas break even point. 112 a. Penambahan biaya Untuk mendapatkan nilai biaya produksiunit, adalah biaya produksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan. Kemudian harga jual ditentukan dengan menambah biaya produksiunit dengan suatu angka yang merupakan presentasi dari biaya produksiunit. b. Teknik titik impas Titik impas adalah suatu tingkat volume dimana nilai penjualan sama dengan total biaya. Untuk menggunakan teknik ini, dibutuhkan pengetahuan mengani dan perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak tergantung pada jumlah barang yang didproduksi. Yang termasuk dalam biaya tetap adalah biaya untuk sewa, rekening listrik air dll. Biaya variabel besarnya tergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Yang termasuk dalam biaya variabel adalah biaya untuk bahan baku, TK dll.

2. Orientasi pada permintaan

Harga ditentukan berdasarkan permintaan terhadap produk itu. Bila permintaan terhadap suatu produk sangat tinggi, maka produk tersebut bisa dijual dengan harga tinggi pula. Sebaliknya, bila permintaan terhadap suatu produk rendah, maka kita harus menjual dengan harga yang lebih murah; walaupun biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kedua produk tersebut sama. Suatu produk yang sama dapat dijual dengan harga yang bervariasi tergantung pada calon pembeli, tempat dan waktu penjualan, atau versi lain produk tersebut. 113

3. Orientasi pada pesaing

Harga jual suatu produk bia juga ditentukan dengan terlebih dulu mengetahui harga jual produk sejenis dari pesaing kita. Biasanya produk dijual dengan harga yang lebih murah atau bisa juga lebih mahal tetapi dengan prentasi selisih yang tetap. Berbeda dengan kedua teknik sebelumnya, teknik ini tidak tergantung kepada hubungan antara biaya produksi dengan harga jualnya. Walaupun permintaan terhadap produk berubah, harga jual produk tetap tergantung kepada harga jual dari pesaing. Teknik lain Masih ada beberapa cara lain, misal :  pemilik toko menjual suatu produk terkenal dengan harga sangat rendah dengan tujuan menarik pembeli ke tokonya dengan harapan pembeli juga akan membeli barang lain di tokonya.  Beberapa toko menerapkan harga yang diyakini punya efek psikologis, misalnya untuk suatu produk mereka memasang harga Rp 4.950,- dan buka Rp 5.000,-.  Cara lain yang lebih impresif adalah “beli-satu-gratis-satu”, walaupun sesungguhnya biaya produksinya memang sangat rendah, sehingga dia bisa menjual 2 produk sekaligus.  Ada juga perusahaan yang menetukan harga setelah terlebih dahulu menghitung berapa keuntungan yang ingin di dapatkan. 114

E. Tempat