19
dengan pelatihan dan pembelajaran ekstra dari semua pihak. Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian anak meliputi lingkungan sebagai
sumber stimulus anak, rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan orang tua, pola asuh orang tua dalam keluarga dan pengalaman dalam kehidupan seperti ketika
perpindahan lingkungan rumah ke sekolah. Anak yang cenderung manja dan selalu bergantung pada orang lain mungkin menerima perlakuan berlebihan dari
orang tua dan keluarganya. Anak terbiasa untuk memenuhi kebutuhan dirinya dengan bantuan dan orang tua juga cenderung tidak memberi kesempatan seluas-
luasnya pada anak untuk mengembangkan dirinya.
4. Aspek Kemandirian Anak
Kemandirian pada seorang anak pada hakikatnya tidak bersifat tunggal melainkan bersifat jamak, yakni anak dikatakan mandiri tidak hanya dilihat dari
satu aspek saja. Menurut Havighurst, dalam Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan 2013: 65 disebutkan beberapa aspek kemandirian yaitu kemandirian
emosi, ekonomi dan intelektual. Kemandirian emosi pada anak ditunjukkan dengan kemampuan anak untuk mengontrol emosi dan ketergantungan kebutuhan
emosinya dengan orang tua. Kemandirian ekonomi ditandai dengan kemampuan anak mengatur ekonominya sendiri dan ketergantungan ekonominya dengan
orang tua. Anak sudah terbiasa untuk menabung dan tidak membebani orang tua dengan permintaan yang berlebihan. Selanjutnya kemandirian intelektual
ditunjukkan dengan kemampuan anak mengatasi berbagai masalah sosial yang
20
dihadapi, kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan tidak tergantung dengan orang lain.
Anak yang matang dan menjadi dewasa bukan hanya anak yang sekedar tumbuh secara fisik tetapi juga secara emosional, mental dan moral, termasuk
perkembangan kemandirian Martinis Yamin dan Jamilah Sabri Sanan, 2013: 69. Anak yang mandiri secara fisik cenderung akan bekerja sendiri dan
menggunakan fisiknya untuk mengerjakan aktivitas kehidupannya. Anak mandiri secara mental adalah anak yang dapat berpikir sendiri, menggunakan
kreativitasnya, mampu mengekspresikan gagasannya dan tidak mengandalkan orang lain. Secara emosional, anak yang mandiri adalah anak yang mampu
mengelola emosinya dan mandiri secara moral, anak memiliki sikap-sikap yang sesuai dengan perilaku yang ada di lingkungannya. Berikut ini pembagian aspek
kemandirian yang ada pada anak usia dini menurut Martinis Yamin dan Jamilah
Sabri Sanan 2013: 80-85 yaitu:
a. Kemandirian sosial dan emosi
Bentuk kemandirian ini ditunjukkan oleh anak yang melalui fase pemisahan untuk lepas dari ketergantungannya dengan orang tua dan orang
dewasa di sekitarnya, anak memiliki pengalaman transisi ke lingkungan yang berbeda serta bekerjasama dalam kelompok untuk membina hubungannya dengan
orang lain. Anak yang mandiri akan mencoba untuk melakukan segala sesuatu yang ingin dilakukannya sendiri dan tahu kapan ia akan meminta bantuan. Anak
cenderung menghilangkan sifat ketergantungan kepada orang lain dan dapat beradaptasi dengan lingkungan. Selain itu jika pada anak mulai bersekolah, anak