62
Dalam penelitian dikatakan korelasi positif, jika dua variabel yang berkorelasi, berjalan paralel, artinya bahwa hubungan antardua variabel itu
menunjukkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel
Y, atau sebaliknya, penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan atau pengurangan pada varibel Y. Sehingga, dapat
diinterpretasikan jika semakin baik tingkat kompetensi profesional seorang guru, maka akan semakin baik pula kualitas dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukannya.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu masih jauh dari kata baik. Karena masih terdapat kekurangannya diberbagai lini, maka penelitian ini belum sepenuhnya
memberikan hasil yang sebagaimana mestinya. Sebagai salah satu bentuk amanah ilmiah dan integritas moral yang diperlihatkan penulis tentang hasil penelitiannya,
berikut segala keterbatasan yang penulis temui selama pengerjaan penelitian ini. 1. Tema penelitian yang terkesan kurang spesifik dan dikhawatirkan terlalu
ambigu dalam memahaminya. Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki seseorang dalam pelaku profesi apapun, termasuk profesi Guru, semestinya
tidak dapat dinilai maupun diukur secara garis besar ataupun umum. Meski secara definitif kompetensi profesional guru dapat dipahami dengan jelas,
namun taraf kemampuan maupun pencapaian kompetensi profesional masing- masing individu guru tentu sangat berbeda dan bervariasi. Maka, akan
menciptakan pola berbeda pula yang ditunjukkan oleh tiap-tiap guru dalam pelaksanaan pembelajarannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui secara
menyeluruh dan spesifik suatu persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru hubungannya dengan efektivitas pelaksanaan pembelajaran, diharapkan
ada penelitian lanjutan yang dilakukan dengan fokus analisa tidak hanya berdasarkan kelompok mata pelajaran tertentu, tetapi lebih kepada masing-
masing individu guru dari tiap mata pelajaran di sekolah.