60
Persepsi Siswa tentang Efektivitas Pelaksanaan
Pembelajaran Pearson Correlation
,641 1
Sig. 2-tailed ,000
N 45
45 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan tabel Correlations hasil perhitungan SPSS.22 di atas, dapat disimpulkan:
1 Menjelaskan interpretasi kekuatan hubungan atau pengaruh. Jika dilihat dari positif atau negatifnya pengaruh variabel X
terhadap variabel Y, maka angka korelasi variabel X terhadap Y tidak terdapat tanda negatif. Hal ini berarti pengaruh antara dua variabel
tersebut adalah positif. Adapun besar nilai hubungan rxy kedua variabel
tersebut adalah
sebesar 0,641.
Sehingga dapat
diinterpretasikan bahwa antara Variabel X dengan Variabel Y terdapat
korelasi yang “Sedang”.
2 Menjelaskan interpretasi signifikan dan tidaknya hubungan atau pengaruh dengan menggunakan tabel nilai “t” membuktikan
hipotesis. df = N - 2 = 45
– 2 = 43, maka t tabel pada 5 = 2,021.
3
Kemudian, digunakanlah rumus uji signifikansi korelasi product moment sebagai berikut.
t hitung = Maka, didapatkan t hitung = 5,5
Dengan diketahuinya nilai df = 43, maka dapat diketahui nilai t
tabel
pada taraf signifikansi 5 adalah 2,02. Kemudian nilai t
tabel
tersebut dibandingkan dengan nilai t
hitung
, karena nilai t hitung = 5,5 nilai t
tabel =
2,02 pada taraf signifikansi 5. Kesimpulannya bahwa, H
o
3
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010, h. 404.
61
hipotesis nihil ditolak dan H
a
hipotesis alternatif diterima. Hal ini berarti, terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Persepsi siswa
tentang Kompetensi Profesional Guru dengan Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran pada kelompok Guru Mata Pelajaran Produktif di SMK
Paramarta Tangerang Selatan.
b. Koefisien Determinasi r
2
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi yang diberikan Kompetensi Profesional Guru Variabel X terhadap Efektivitas
Pelaksanaan Pembelajaran Variabel Y pada kelompok guru mata pelajaran Produktif di SMK Paramarta Tangerang Selatan. Berdasarkan tabel, dibawah ini
dapat dijelaskan dengan peng hitungan “Coefisien of Determination” sebagai
berikut: KD = r
2
x 100 KD = 0,641
2
x 100 KD = 0,41 x 100
KD = 41 Hal ini berarti, kontribusi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional
Guru Variabel X terhadap Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Variabel Y pada kelompok guru mata pelajaran Produktif di SMK Paramarta Tangerang
selatan adalah sebesar 41, dan sisanya 59 kemungkinan dipengaruhi oleh variabel atau faktor-faktor lain.
C. Interpretasi Data
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian ini, telah membuktikan adanya pengaruh yang positif dan signifikan mengenai persepsi siswa tentang
kompetensi profesional guru hubungannya dengan efektivitas pelaksanaan pembelajaran di SMK Paramarta Tangerang Selatan.
62
Dalam penelitian dikatakan korelasi positif, jika dua variabel yang berkorelasi, berjalan paralel, artinya bahwa hubungan antardua variabel itu
menunjukkan arah yang sama. Jadi, apabila variabel X mengalami kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variabel
Y, atau sebaliknya, penurunan atau pengurangan pada variabel X akan diikuti pula dengan penurunan atau pengurangan pada varibel Y. Sehingga, dapat
diinterpretasikan jika semakin baik tingkat kompetensi profesional seorang guru, maka akan semakin baik pula kualitas dan efektivitas pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukannya.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tentu masih jauh dari kata baik. Karena masih terdapat kekurangannya diberbagai lini, maka penelitian ini belum sepenuhnya
memberikan hasil yang sebagaimana mestinya. Sebagai salah satu bentuk amanah ilmiah dan integritas moral yang diperlihatkan penulis tentang hasil penelitiannya,
berikut segala keterbatasan yang penulis temui selama pengerjaan penelitian ini. 1. Tema penelitian yang terkesan kurang spesifik dan dikhawatirkan terlalu
ambigu dalam memahaminya. Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki seseorang dalam pelaku profesi apapun, termasuk profesi Guru, semestinya
tidak dapat dinilai maupun diukur secara garis besar ataupun umum. Meski secara definitif kompetensi profesional guru dapat dipahami dengan jelas,
namun taraf kemampuan maupun pencapaian kompetensi profesional masing- masing individu guru tentu sangat berbeda dan bervariasi. Maka, akan
menciptakan pola berbeda pula yang ditunjukkan oleh tiap-tiap guru dalam pelaksanaan pembelajarannya. Oleh karena itu, untuk mengetahui secara
menyeluruh dan spesifik suatu persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru hubungannya dengan efektivitas pelaksanaan pembelajaran, diharapkan
ada penelitian lanjutan yang dilakukan dengan fokus analisa tidak hanya berdasarkan kelompok mata pelajaran tertentu, tetapi lebih kepada masing-
masing individu guru dari tiap mata pelajaran di sekolah.