17
1 Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis, dan sebagainya.
2 Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
3 Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
4 Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi. 5 Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan
sumber belajar yang relevan. 6 Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.
7 Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik. 8 Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.
15
Antara kriteria maupun lingkup tentang kompetensi profesional guru sebagaimana yang diungkap di atas, dapat saling melengkapi. Sehingga, dapat
dipahami bahwa kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi terkait pembelajaran secara luas dan mendalam, bagi seorang guru dalam
mengemban tugasnya sebagai pendidik profesional.
2. Efektivitas Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah. Mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Dalam suatu pembelajaran, peserta didik mempelajari keterampilan dan pengetahuan tentang materi-materi pelajaran, serta belajar untuk mengembangkan
kemampuan konseptual ilmu pengetahuan maupun meningkatkan kemampuan dan sikap pribadi yang dapat digunakan dalam pengembangan dirinya. Oleh
karena itu, pembelajaran harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena dapat membantu peserta didik untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ingin dicapai.
a. Pengertian Efektivitas Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, efektivitas berasal dari kata efektif, berarti ada efeknya akibatnya, pengaruhnya, kesannya manjur atau
15
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 135.
18
mujarab, dapat membawa hasil.
16
Efektivitas dapat dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan. Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan
dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran
mengenai keberhasilan sesuatu dalam mencapai sasarannya. Gary dan Margaret mengemukakan bahwa guru yang efektif dan
kompeten secara profesional memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Memiliki kemampuan menciptakan iklim belajar yang kondusif.
2 Kemampuan mengembangkan strategi dan manajemen pembelajaran. 3 Memiliki kemampuan memberikan umpan balik feedback dan
penguatan reinforcement. 4 Memiliki kemampuan untuk peningkatan diri.
17
Dalam dunia pendidikan, efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi efektivitas mengajar guru dan segi efektivitas belajar murid. Efektivitas
mengajar guru terutama menyangkut kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik. Efektivitas belajar murid terutama
menyangkut tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dicapai melalui kegiatan belajar dan mengajar yang ditempuh.
Dalam Wina Sanjaya disebutkan bahwa, belajar adalah proses perubahan tingkah laku.
18
Kemudian Slameto memberi pengertian, belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
19
Pikiran senada diungkapkan Wina Sanjaya, bahwa belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan, belajar adalah
proses mental yang terjadi dalam diri seseorang karena adanya interaksi individu
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Efektif, 2015, kbbi.web.idefektif.
17
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 21.
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, h. 57.
19
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 2.
19
dengan lingkungan yang disadari, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
20
Selanjutnya Hilgard Bower dalam bukunya Theories of Learning 1975 mengemukakan bahwa;
Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang
berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan atau keadaan-keadaan sesaat seorang misalnya kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya.
21
Mengenai belajar bagi orang dewasa menurut Brundage dan Mackerarcher mendefinisikan sebagai proses yang dialami oleh individu ketika berusaha
mengubah atau memperkaya pengetahuan, nilai, keterampilan, strategi, dan tingkah laku yang dimiliki oleh setiap individu.
22
Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut:
1 Perubahan terjadi secara sadar. 2 Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.
3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif. 4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
23
Diantara beberapa definisi yang dipaparkan tentang belajar, ternyata kata kunci yang paling sering muncul ialah perubahan, tingkah laku, dan pengalaman.
Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa, belajar adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Setelah diketahui pengertian belajar dari berbagai sumber, selanjutnya diungkap pengertian dari pembelajaran. Abuddin Nata mengartikan pembelajaran
20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, h. 112.
21
Pupuh Fathurrohman, M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami, Bandung: Refika Aditama, h. 5.
22
Anisah Basleman, Syamsu Mappa, Teori Belajar Orang Dewasa, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, h. 10-11.
23
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya,Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 3-4.