117 rasa senang pada suatu kegiatan saling berkaitan dengan faktor yang
menimbulkan minat. Apabila faktor-faktor yang menimbulkan minat pada suatu kegiatan rendah maka dapat menyebabkan minat orang tersebut rendah. Minat
yang rendah dapat menimbulkan rasa bosan terhadap suatu kegiatan. Apabila ini terjadi pada minat belajar IPA maka akan berdampak pada kesulitan belajar bagi
peserta didik. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat
pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Pengujian terhadap hipotesis ketiga menggunakan Pengujian secara
statistik keefektifan media video menggunakan SPSS versi 21 melalui One Sample T Test. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 7.931 2.060 atau dapat
disimpulkan t
hitung
t
tabel
. Berpedoman pada pendapat Priyatno 2010: 31 mengenai kriteria pengambilan keputusan uji hipotesis, maka dapat disimpulkan
Ho ditolak. Dengan demikian, maka penerapan media video lebih efektif terhadap minat belajar siswa pada pembelajaran IPA materi peristiwa alam.
4.2.2 Keefektifan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa
Jadi, data hasil penelitian hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan bahwa media video lebih efektif dibandingkan dengan
media konvensional. Minat belajar sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Menurut
Rifa‟i dan Anni 2012: 69, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
118 diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Apabila bahan pelajaran yang
dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan baik sebab tidak menarik baginya. Siswa akan malas belajar dan tidak akan mendapatkan
kepuasan dari pelajaran itu. Dengan menggunakan media video siswa lebih tertarik dan memberikan rasa keingintahuan yang lebih dibandingkan dengan
media konvensional. Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan media video yang
memunculkan minat siswa untuk memahami materi lebih jauh serta memberikan daya imajinasi siswa yang lebih dibandingkan dengan menggunakan media
konvensional.
Pengujian terhadap hipotesis keempat menggunakan Pengujian secara statistik keefektifan media video menggunakan SPSS versi 21 melalui One
Sample T Test. 5.603 2.056 atau dapat disimpulkan t
hitung
t
tabel
. Berpedoman pada pendapat Priyatno 2010: 31 mengenai kriteria pengambilan keputusan uji
hipotesis, maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Dengan demikian, maka penerapan media video lebih efektif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA
materi peristiwa alam.
119
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian eksperimen pada pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam dengan menggunakan media video pada siswa kelas V SD Negeri
Kepandean 03 Kabupaten Tegal, maka dapat dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut:
5.1.1 Terdapat perbedaan antara minat belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan media video dengan minat belajar siswa yang
pembelajarannya menggunakan media konvensional. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA
materi Peristiwa Alam yang proses belajarnya menggunakan penerapan media video lebih baik dari pada yang proses belajarnya menggunakan
media konvensional. 5.1.2 Terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang pembelajarannya
menggunakan media video dengan hasil belajar siswa dengan yang pembelajarannya menggunakan media konvensional. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peristiwa Alam yang proses belajarnya menggunakan penerapan
media video baik dari pada yang proses belajarnya menggunakan penerapan media konvensional.