Uji Koefisien Determinasi R

119 dilakukan melalui uji t dengan membandingkan t hitung t h dengan t tabel t t pada α 0,05. Apabila hasil perhitungan menunjukkan: 1. t h ≥ t t maka H ditolak dan H a diterima Artinya variasi variabel bebas dapat menerangkan variabel tidak bebas variabel terikat dan terdapat pengaruh diantara kedua variabel yang diuji. 2. t h t t maka H diterima dan H a ditolak Artinya variasi variabel bebas tidak dapat menerangkan variabel tidak bebas variabel terikat dan terdapat pengaruh antara dua variabel yang diuji. Untuk membuktikan hipotesis pertama, yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh secara keseluruhan dihitung koefisien determinasi multiple -nya R 2 . Jika R 2 yang diperoleh dari hasil perhitungan mendekati 1 satu, maka semakin kuat model tersebut dapat menerangkan variabel tergantungnya. Kemudian dilakukan pengujian variansnya dengan uji F. Hipotesis diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel t h t t atau diperoleh harga p 0,05. Untuk membuktikan hipotesis kedua, masing-masing koefisien regresinya diuji dengan uji t. Hasil uji t bermakna apabila diperoleh t hitung lebih besar dari t tabel t h t t at au diperoleh harga probabilitas signifikannya 0,05 α. Untuk pengaruh yang dominan ditentukan oleh koefisien regresi terbesar.

3.10.4.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas atau predictor-nya Situmorang dan Lutfi, 2012:154. Batas nilai dari R 2 adalah 0 sampai dengan 1, dimana 0 ≤ R 2 ≤ 1. Semakin Universitas Sumatera Utara 120 mendekati nol atau sama dengan nol berarti model dinyatakan tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik. Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel bebas. Semakin banyak variabel bebas ditambahkan ke dalam model maka R 2 akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke dalam model. Fungsi dari Adjusted R Square adalah mengurangi keraguan tersebut. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model. [ ] Dimana N adalah jumlah observasi dan P adalah jumlah parameter dari koefisien determinasi. Selain itu model Goodness of fit-nya belum tentu lolos dalam uji asumsi klasik, karena itu kriteria pemilihan model tidak bisa didasarkan pada nilai R 2 saja. Seringkali dalam hasil peneltian dijumpai bahwa nilai Adjusted R Square bernilai negatif. Universitas Sumatera Utara 121

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Bank Central Asia Bank BCA atau Bank Central Asia merupakan Bank swasta terbesar di Indonesia. Bank BCA berdiri tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Grup. BCA termasuk Bank yang berhasil melewati krisis moneter yang terjadi pada tahun 1997. Krisis yang cukup berpengaruh di setiap sistem perbankan di Indonesia. Bahkan, situasi ini mempengaruhi perputaran dana di BCA dan bahkan sempat mengancam keberlangsungan perusahaan ini. Beberapa nasabah bahkan mengalami kepanikan dan akhirnya menarik dana mereka. Akibat hal tersebut, Bank BCA dengan terpaksa meminta bantuan pemerintah Indonesia. Akhirnya Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN mengambil alih BCA pada tahun 1998. Keterpurukan Bank BCA tidak berlangsung lama, karena pada tahun yang sama, bulan Desember, ternyata Bank BCA bisa bangkit dan pulih kembali, hal itu tidak lain berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, ditandai dengan aset2 dan dana pihak ke tiga yang mencapai Rp 67.93 triliun telah kembali ke tingkat normal seperti sebelum krisis, yang pada saat krisis Desember 1997, anjlok menjadi hanya Rp 53.36 triliun. Hal itu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada BCA telah sepenuhnya pulih, dan pada tahun 2000 BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia. Universitas Sumatera Utara