Use of estimates Annual Report 2010 Annual Report 2010 2

LAPORAN T AHUNAN 2010 ANNUAL REPOR T | PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk. The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language. PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT SEMEN GRESIK PERSERO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated 37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING lanjutan

2. SUMMARY OF

SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES continued w. Pernyataan yang telah diterbitkan tapi belum berlaku efektif lanjutan w. Statements that has been issued but not yet applied effectively continued Efektif berlaku pada tanggal 1 Januari 2011: lanjutan Effective on January 1, 2011: continued viii. PSAK 12 Revisi 2009 “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”. Untuk diterapkan dalam akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. viii. PSAK 12 Revised 2009 “Interests in Joint Ventures”. To be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place. ix. PSAK 15 Revisi 2009 “Investasi Pada Entitas Asosiasi”. Untuk diterapkan dalam akuntansi investasi pada entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 1994 “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 1997 “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak PerusahaanPerusahaan Asosiasi”. ix. PSAK 15 Revised 2009 “Investments in Associates”. To be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 1994 “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 1997 “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries Associates”. x. PSAK 19 Revisi 2010 “Aset Tak Berwujud”. Menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan. x. PSAK 19 Revised 2010 “Intangible Assets”. Prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures. xi. PSAK 22 Revisi 2010 “Kombinasi Bisnis”. Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. xi. PSAK 22 Revised 2010 “Business Combinations”. Applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects. xii. PSAK 23 Revisi 2010 “Pendapatan”. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. xii. PSAK 23 Revised 2010 “Revenue”. Identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.